harapanrakyat.com,- Detik-detik jembatan Cidugaleun amblas di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terekam kamera handphone warga.
Videonya kemudian viral di media sosial. Dalam video yang beredar, awalnya hanya sebagian jembatan yang amblas. Hal itu membuat warga dan pengendara mendekat, tak lama berselang seluruh bagian jembatan amblas terbawa longsor.
Sontak saja warga yang sempat mendekat kemudian panik dan berlarian menjauh dari jembatan yang amblas.
Jembatan Cidugaleun Kabupaten Tasikmalaya tersebut ambruk lantaran hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Cigalontang.
Baca Juga: Viral, Aksi Ugal-ugalan Mobil Dinas Pj Walikota Tasikmalaya Tuai Kecaman
Kurnia Trisna Sumantri, Kabid Darlog BPBD Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, jembatan yang amblas hingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Lebar jalan yang amblas sekitar 15 sampai 20 meter dengan kedalaman 5 meter.
“Amblasnya jalan tersebut karena diguyur hujan deras, di bawah jembatan terdapat rembesan air, hingga mengikis tanah urugan,” ungkapnya, Senin (8/5/2023).
Pemerintah daerah melalui BPBD, TNI dan Polri masih berupaya membuat akses jalan menuju desa Cidugaleun dan Parentas. Selain mengurug longsoran gunakan karung. Petugas berencana mengaktifkan kembali jalan di bawah jembatan yang sempat digunakan.
Akibat amblasnya jembatan tersebut, akses ribuan warga di Desa Parentas dan Cidugaleun terputus sehingga menghambat aktivitas perekonomian, kesehatan dan pendidikan.
“Saya akan mengajar di Sekolah Dasar (SD) harus berjalan kaki melintasi pinggir jalan amblas agar bisa mengajar di sekolah yang berada di kawasan Desa Parentas,” kata Tatang Ruhiyat, guru SD Parentas.
Selain itu banyak juga warga yang memilih urungkan niat aktifitas karena jalan amblas ini, mereka harus memutar lebih 5 kilometer untuk bisa menuju ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya.
“Jadi muter jauh Pak, sejauh 5 kilo ada pak kalau ingin menuju ke alun-alun Singaparna. Mudah-mudahan jembatan ini bisa cepat diperbaiki agar tidak menghambat aktivitas warga,” ujar Rudi Hartono warga setempat. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)