harapanrakyat.com – Warga terdampak banjir di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mulai terserang penyakit. Kondisi pun diperparah dengan meluasnya daerah terdampak banjir akibat luapan Sungai Kapuas itu.
Korban terdampak banjir yang terserang penyakit rata-rata mengeluhkan gatal-gatal, diare, dan mengalami muntah-muntah. Saat ini, warga yang terserang penyakit itu dalam penanganan medis.
Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah terdampak banjir luapan Sungai Kapuas ini bertambah.
Baca Juga : Banjir di Kapuas Tengah, Korban Terdampak Sebanyak 13 Ribu Orang
Semula, hanya 7 desa yang terendam banjir. Akan tetapi, saat ini daerah terdampak banjir sudah mencapai 14 desa yang berada di dua kecamatan. Saat ini, sebanyak 4166 rumah warga terendam banjir luapan Sungai Kapuas.
“Ketinggian banjir antara 40 hingga 130 sentimeter,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, Minggu (2/4/2023).
Muhari menjelaskan, 14 desa tersebut berada di dua wilayah kecamatan. Yakni Desa Marapit, Desa Tapen, Desa Kota Baru, Desa Pujon, Desa Bajuh, Desa Penda Muntei, Desa Kayu Bulan, Desa Manis dan Desa Karukus di Kecamatan Kapuas Tengah.
Kemudian Desa Petak Puti, Desa Tumbang Randang, Desa Lungkuh Layang, Desa Lawang Kamah dan Desa Lawang Kajang di Kecamatan Timpah.
Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kapuas, sedikitnya 39 warga mulai terserang penyakit berupa gatal-gatal. Selain itu, ada seorang warga yang saat ini mendapat perawatan di posko kesehatan karena mengalami diare dan muntah-muntah.
Warga terdampak banjir yang terserang penyakit ini, telah mendapatkan perawatan intensif dari tim UPT Puskesmas Pujon.
BPBD Kabupaten Kapuas, kata Muhari, mendata setidaknya ada sebanyak 16.234 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Rabu (29/3/2023). Meski demikian, hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi dan memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
Segera Evakuasi Warga Terserang Penyakit Akibat Banjir
BPBD Kabupaten Kapuas merinci beberapa sarana publik yang terendam banjir. Di antaranya fasilitas umum sebanyak 36 unit, rumah ibadah (35 unit), sarana kesehatan (11 unit), dan akses jalan 67 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga mengatakan, sebagai upaya mitigasi korban jiwa akibat banjir itu, tim gabungan melakukan pemeriksaan kondisi di lapangan dan sweeping ke rumah-rumah warga terdampak banjir.
Baca Juga : DPRD DKI Jakarta Desak KPK Periksa Harta Kekayaan Massdes Arouffy
“Tim gabungan melaksanakan pengecekan di lokasi kejadian serta melakukan sweeping ke rumah-rumah warga,” ujar Panahatan.
Di sisi lain, menurut Panahatan, tim kesehatan juga telah mendirikan pos kesehatan, melaksanakan pengobatan dan pemantauan warga yang terserang penyakit serta menyuplai obat-obatan ke tiap desa yang terdampak banjir.
“Selain melakukan upaya evakuasi warga terdampak banjir, khususnya warga yang mulai terserang penyakit, tim juga telah mendirikan pos kesehatan dan dapur umum,” ungkapnya. (Ecep/R13/HR Online)