Pengertian hukum Ohm merupakan hukum dasar elektronika. Hukum Ohm membawa pengertian yang sangat penting. Hukum Ohm juga sangat membantu dalam memahami pengecilan arus listrik serta tegangan pada rangkaian elektronika.
Di dalam rangkaian tertutup, suatu aliran listrik akan terjadi. Arus listrik akan mengalir karena adanya potensi dari dua titik di sebuah pengantar.
Beberapa jenis barang seperti lampu senter, televisi, radio, dan lainnya bisa menyala karena terjadi aliran listrik yang bersumber dari tegangan kemudian. Aliran listrik terhubung dengan benda tersebut dan menjadikannya benda potensial.
Baca Juga: Rumus Daya Listrik, Contoh Soal dan Segudang Manfaatnya
Hukum Ohm adalah suatu dasar dari elektronika yang sangat berguna untuk memahami tegangan, arus, atau resistansi dari rangkaian listrik.
Pengertian Hukum Ohm dan Rumusnya
Dalam mempelajari elektronika, Anda pasti akan bertemu dengan hukum Ohm. Ini merupakan hukum dasar yang ada di dalam elektronika.
Secara garis besar, hukum ini menjelaskan mengenai hubungan kuat antar arus, tegangan, bahkan hingga hambatan listrik.
Memahami hukum Ohm sangat membantu dalam mengerti rangkaian dan tegangan pada elektronika. Sehingga, rasanya sangat penting untuk Anda mengetahuinya.
Hukum Ohm di dalam elektronika merupakan suatu hukum yang namanya berasal dari seorang ahli fisika dan matematika asal Jerman, Georg Simon Ohm.
Georg Simon Ohm merupakan orang pertama yang berhasil melakukan penelitian terhadap hubungan antara arus listrik serta beda potensial pada sebuah penghantar.
Melalui penelitian tersebut, Ohm berhasil menemukan hubungan yang matematik antara arus listrik dan beda potensial, sehingga akhirnya terkenal dengan hukum Ohm.
Apa yang Dimaksud dengan Hukum Ohm?
Melansir dari Wikipedia, hukum Ohm memiliki arti sebagai hukum elektronika yang menjelaskan mengenai besaran tegangan listrik yang sebuah penghantar miliki. Lalu akan berbanding lurus dengan arus listrik yang mengaliri pengantar tersebut.
Hukum ini berkaitan dengan tegangan dan juga arus listrik. Pengertian hukum Ohm lainnya adalah sebagai suatu prinsip aliran arus listrik melalui suatu konduktor dan memiliki besaran sebanding dengan beda potensial.
Hambatan Listrik
Dari persamaan dari hukum Ohm, maka hambatan listrik dapat berarti sebagai suatu hasil bagi dari beda potensial. Pembagian tersebut meliputi ujung penghantar dan juga kuat arus listrik yang mengalir.
Baca Juga: Rangkaian Listrik Seri dan Paralel, Ini Definisi serta Perbedaannya
Untuk mengenang jasa besar dari Georg Simon Ohm, maka satuan hambatan listrik menggunakan satuan Ohm dengan simbol (Ω). Penghantar yang memiliki hambatan satu ohm ketika berada di dalam penghantarnya terdapat sebuah arus listrik sebesar satu ampere.
Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa jenis hambatan atau yang juga memiliki istilah resistor. Hambatan ini juga tentunya berguna sesuai dengan kebutuhannya. berikut jenis-jenisnya:
- Resistor tetap: Pengertian hukum Ohm resistor tetap terbuat dari karbon atau nikrom tipis. Nilai hambatannya memiliki simbol berbagai warna yang melingkar pada kulit luarnya.
- Resistor variabel berputar dan bergeser: Cara kerjanya sebenarnya sama, yaitu dengan menggeser atau memutar kontak luncur agar dapat menambah maupun mengurangi nilai hambatan sesuai dengan kebutuhan.
Rumus dari Hukum Ohm
Sebenarnya, bunyi dari hukum Ohm adalah “Besarnya suatu tegangan yang melintas pada sebuah penghantar adalah berbanding lurus terhadap arus yang melintasinya”.
Dengan begitu, rumus dari hukum Ohm adalah:
V = I.R
Keterangan:
V = tegangan yang ada di dalam satuan Volt (V)
I = arus di dalam satuan Ampere (A)
R = hambatan penghantar pada satuan Ohm (Ω).
Arti dari rumus pengertian hukum Ohm tersebut adalah hambatan yang dalam hal ini bersimbol (R) akan mengaliri arus listrik dengan simbol (I).
Ketika hal tersebut terjadi, maka akan mengalami beda potensial pada setiap ujung hambatan yang kemudian diberikan simbol (V).
Selanjutnya, apabila di setiap ujung hambatan (R) memiliki beda potensial (V), pasti arus listrik (I) akan mengaliri hambatan tersebut.
Penjelasan tersebut akhirnya menghasilkan rumus:
I = V/R
Kemudian apabila arus listrik dengan simbol (I) yang mengalir dalam suatu penghantar dan pada setiap ujungnya terdapat beda potensial dengans simbol(V), artinya penghantar tersebut juga memiliki hambatan.
Baca Juga: Kuat Arus Listrik, Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya
Penjelasan tersebut memiliki rumus hukum Ohm yang berbeda, yaitu:
R = V/I
Tentu saja pengertian dari pada setiap rumus hukum Ohm tersebut masih sama. Hanya saja ketiga rumus digunakan untuk menghitung hal yang berbeda.
Dalam kehidupan, pengertian hukum Ohm ini memang memegang peranan yang cukup penting karena berhubungan dengan elektronika. Dengan hukum ini, maka kita dapat lebih memahami dasar elektronika yang ada. (R10/HR-Online)