Pengertian balanced investment strateg perlu investor ketahui. Balanced investment strategy ini memiliki pengertian menyeimbangkan risiko. Sehingga dapat mengkombinasikan antara instrumen investsi.
Baca Juga: Investasi Saham RTI Business, Manfaat dan Cara Daftarnya
Tujuannya untuk keseimbangan antara tingkat risiko dan peluang keuntungan yang bisa diperoleh investor. Strategi ini mengkombinasikan sejumlah jenis instrumen invetasi berbeda. Dengan tujuan tersebut membantu mengoptimalkan tingkat keuntungan bagi investor.
Pengertian Balanced Investment Strategy dalam Bisnis
Balanced investment strategy adalah pendekatan investasi, di mana investor menempatkan dana mereka dalam berbagai kelas aset yang berbeda. Seperti saham, obligasi, dan aset lainnya.
Memiliki tujuan mencapai keseimbangan antara risiko dan imbal hasil yang diinginkan. Dalam strategi ini, investor biasanya menentukan alokasi aset yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka.
Tujuan Balanced Investment Strategy
Pengertian balanced investment strategy ini bertujuan untuk menciptakan portofolio yang stabil dan tahan terhadap fluktuasi pasar yang tidak terduga. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi dan seimbang, investor dapat meminimalkan risiko dan mencapai imbal hasil yang diinginkan.
Baca Juga: Investasi di Bulan Ramadhan yang Paling Menguntungkan
Dalam strategi ini, investor berusaha menciptakan portofolio yang terdiversifikasi. Tujuan utama dari strategi investasi seimbang mulai dari meminimalkan risiko, mencapai imbal hasil yang diinginkan.
Bahkan mengoptimalkan kinerja portofolio dan mengurangi dampak fluktuasi pasar. Dengan memiliki tujuan-tujuan ini dalam pikiran, investor dapat menciptakan portofolio yang seimbang.
Bahkan terdiversifikasi yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang stabil dan konsisten. Untuk itulah para investor bisa mengunakan strategi seimbang yang satu ini.
Contoh
Selain tahu pengertian balanced investment strategy, seorang investor juga perlu memahami dari contohnya. Berikut ini ada contoh strategi seimbang yaitu:
Seorang investor memiliki profil risiko moderat dan tujuan jangka panjang untuk mencapai imbal hasil sebesar 7% per tahun. Investor ini memilih untuk mengikuti strategi investasi seimbang dengan alokasi aset sebagai berikut:
- 40% pada saham: Investor menempatkan dana sebesar 40% pada saham yang memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
- 50% pada obligasi: Investor menempatkan dana sebesar 50% pada obligasi yang lebih stabil dan memberikan imbal hasil yang lebih pasti.
- 10% pada aset lainnya: Investor menempatkan 10% pada aset lain seperti real estate investment trusts (REITs) atau komoditas untuk diversifikasi tambahan.
Baca Juga: Investasi Reksadana Syailendra Aman dan Cara Pembelian Mudah
Dengan alokasi aset tersebut, investor berharap dapat mencapai imbal hasil sebesar 7% per tahun dengan risiko yang moderat. Jika nilai saham turun, obligasi dapat membantu menyeimbangkan portofolio dengan memberikan imbal hasil yang stabil.
Sebaliknya, jika nilai saham naik, imbal hasil keseluruhan dapat meningkat karena sebagian besar portofolio masih terdiri dari saham. Penting untuk dicatat bahwa alokasi aset yang tepat dapat bervariasi tergantung pada tujuan, profil risiko, dan preferensi investor.
Oleh karena itu, sebelum menggunakannya Anda perlu tahu pengertian balanced investment strategy. Disarankan untuk melakukan konsultasi dengan profesional keuangan dan melakukan analisis mendalam terhadap profil risiko dan tujuan investasi Anda. (R10/HR-Online)