Penemuan fosil Troodontidae menjadi hasil penelitian terbaru yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Penemuan fosil burung dari kelompok Theropoda, Troodontidae ini hidup sejak 74 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ini terkenal dengan kemampuannya yang pintar.
Troodontidae memiliki fitur pada tenggorokannya dalam jumlah yang banyak. Pada tangannya yang terkenal ganas, memiliki cakar tajam berbentuk sabit.
Baca Juga: Fosil Dinosaurus di Indonesia Tidak Pernah Ditemukan, Ini Alasannya!
Dinosaurus yang mirip dengan burung ini mempunyai kaki yang sangat panjang, besar, dan bentuk cakar melengkung pada setiap jarinya.
Penemuan Fosil Troodontidae, Dinosaurus Mirip Burung yang Pintar
Sebagai salah satu Dinosaurus filum chordata, Troodontidae berkembangbiak dengan cara bertelur. Saat bertelur, Troodontidae akan membuat sarang komunal.
Kemudian, mengerami telurnya dengan suhu tubuh yang cukup tinggi. Karena hidup secara berkelompok, Troodontidae akan berbagi sarang dengan beberapa temannya.
Sarang komunal yang mereka bangun dapat menampung setidaknya lebih dari 200 butir telur. Ketika fosil telur Troodontidae berhasil ditemukan, kita dapat mengungkap satu fakta menarik.
Troodontidae ternyata jenis Dinosaurus endoterm, yakni berdarah panas. Uniknya, mereka memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri.
Bahkan, Dinosaurus ini mampu mempertahankan dan menjaga suhu tubuhnya tetap panas untuk mengerami telur-telurnya.
Suhu Tubuh Troodontidae
Sebagian besar abad ke 20, penemuan fosil Troodontidae telah berhasil para ilmuwan lakukan. Pada penemuan tersebut, fosil Troodontidae ditemukan secara lengkap.
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus Ruixinia Zhangi Berleher Panjang
Hal ini termasuk dengan spesimen yang masih bertahan. Seperti telur, embrio, hingga bulu. Melalui penemuan itulah, para ilmuwan semakin terbantu untuk memahami dan mempelajari tentang kelompok Troodontidae.
Para pertemuan fosil Troodon terbaru ini, para ilmuwan menjelaskan, jika Dinosaurus tersebut memiliki kemampuan untuk beralih ke kondisi berdarah panas dan kondisi mati berdarah dingin.
Jika kita kaji dalam istilah modern saat ini, kita sebut sebagai heterothermy. Troodontidae dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar 42 derajat Celcius.
Akan tetapi, suhu tubuh ini bisa mengalami penurunan mencapai 29 derajat Celcius. Penurunan suhu ini bukan tanpa alasan, tetapi Troodontidae jadikan sebagai cara untuk mengatasi persediaan makanan yang terbatas.
Hal ini juga mereka jadikan cara untuk menghadapi cuaca yang keras, sehingga mampu mempertahankan hidupnya.
Spesies Troodon formosus
Belum lama ini, para ilmuwan melakukan penelitian terhadap mineralisasi cangkang telur milik spesies Troodon formosus. Kemudian, dibandingkan dengan telur burung modern dan reptil.
Baca Juga: Dinosaurus Bisticeratops Froeseorum, Spesies Baru dari Mexico
Dari penelitian itu, jika burung maupun reptil mempunyai dua pola mineralisasi yang tidak sama dengan produksi cangkang telur.
Sedangkan troodon Formosus mempertahankan mineralisasi cangkang telur yang cenderung lambat. Hal ini sama seperti reptile, akan tetapi telah mengalami pengembangan sifat menyerupai burung seperti heterotermik.
Penelitian ini menggunakan teknik untuk menganalisis kandungan kalsit yang terdapat pada kulit telur. Para ilmuwan juga menentukan kecepatan maupun suhu yang dapat membentuknya. Sehingga, didapatkan hasil penemuan fosil Troodontidae yang menakjubkan. (R10/HR-Online)
