Sabtu, April 12, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Semaun Semprot Pejabat Kolonial Belanda yang Hobi Flexing

Kisah Semaun Semprot Pejabat Kolonial Belanda yang Hobi Flexing

Kisah Semaun, seorang intelektual kiri yang legendaris semprot pejabat kolonial Belanda yang senang flexing. Namanya terkenal sebagai pemimpin komunis pertama dari kalangan bumiputera. Semaun adalah bapak komunis Indonesia yang telah menyebarkan ajaran Marxisme-Leninisme secara massif di pulau Jawa.

Semaun menyebarkan ideologi tersebut di kota Semarang. Sasaran utama Semaun adalah mendapat massa revolusioner kiri dari kaum Buruh Kereta Api (VSTP). Usaha Semaun sukses mendapatkan massa dari organisasi buruh kereta api tersebut.

Ketika ajaran komunisme semakin terkenal di kalangan petani, perjuangan Semaun mempelopori kekuatan kiri di Indonesia mendapatkan atensi yang tinggi.

Terdapat ribuan orang yang bergabung dengan gerakan komunis pimpinan Semaun. Mereka menamakan organisasi itu ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging).

Baca Juga: Kesederhanaan Bung Hatta dan Kisah Sepatu Impian yang Tak Terbeli

ISDV adalah organisasi cikal bakal PKI (Partai Komunis Indonesia). Dalam perkembangannya organisasi ini selalu mewarnai kehidupan buruh dan petani dengan semangat revolusi. Semaun sendiri bagian dari ISDV menjadi tokoh yang mengayomi buruh dan petani terkemuka.

Selama hidup Semaun produktif menulis. Hal ini ia lakukan untuk mencerdaskan bangsa sekaligus memberikan pendidikan kritis pada rakyat jelata agar tidak mudah terombang-ambing kekuasaan kolonial.

Salah satunya dengan mengarang buku berjudul, Hikayat Kadiroen. Melalui tulisan tersebut Semaun berhasil membawa sentimen anti pemerintah. Dalam tulisannya itu Semaun kerap menyentil para pejabat kolonial yang hobi pamer kekuasaan, atau dalam istilah kekinian: flexing.

Kisah Semaun Sindir Pejabat Kolonial yang Senang Flexing Melalui Buku Hikayat Kadiroen

Melalui bukunya berjudul, Hikayat Kadiroen (2000), Semaun pernah menyemprot pejabat kolonial yang hobi pamer atau flexing.

Pada saat itu tradisi pamer jabatan di kalangan pejabat kolonial adalah hal yang biasa. Mereka kerap menunjukkan kekuasaan pada seluruh rakyat sebagai alat untuk mendominasi suatu kelompok.

Semaun jengkel dengan sifat arogan para pejabat kolonial tersebut. Maka melalui ide kreatif ia mengarang tulisan berjudul Hikayat Kadiroen yang berisi banyak narasi menyudutkan kaum kolonial yang hobi flexing.

Adapun kisah Kadiroen berawal dari seorang bumiputera lulusan OSVIA (sekolah amtenarenpegawai negeri) yang berprestasi. Ketika ia diangkat oleh pemerintah kolonial menjadi Pamong Praja Pribumi, hampir seluruh tugas-tugas kantornya diisi oleh pembelaan terhadap kaum bumiputera.

Kadiroen merupakan seorang pegawai negeri zaman kolonial yang berpihak pada nasib rakyat jelata. Seluruh harta dan tenaganya diperjuangkan untuk kemaslahatan bersama sesama kaum bumiputera.

Kadiroen juga merupakan sosok pemberani, ia sering mengkritik pemerintah karena banyak pejabat kolonial yang hidup sejahtera dibalik penderitaan bumiputera.

Baca Juga: Le Mayeur de Merpres, Saat Pelukis Belgia Tergila-gila pada Wanita Bali

Menurut Semaun, Kadiroen adalah seorang amtenaren yang idealis dan revolusioner. Seluruh perbuatannya semata-mata untuk kepentingan bangsa. Kadiroen ingin membebaskan penderitaan rakyat yang terbelenggu oleh sistem kolonialisme.

Pada puncaknya si Kadiroen yang ceritanya dituangkan dalam buku karya Semaun memilih keluar kerja jadi pegawai negeri. Ia kemudian bergabung dengan ISDV dan berjuang bersama kaum komunis untuk membebaskan bumiputera dari penjajahan Belanda.

Terjunnya Kadiroen pada Komunisme jadi Tamparan Bagi Kolonial

Semaun menulis kisah kehidupan revolusioner Kadiroen sedemikian nyata untuk menampar kaum kolonial yang hidup penuh dengan kemewahan duniawi. Terjunnya Kadiroen dalam ISDV secara tidak langsung telah membuktikan bahwa kaum bumiputera mulai melek politik.

Hal ini bisa membuat mereka membantah seluruh perintah kolonial. Para bumiputera tidak lagi menurut pada apapun yang pemerintah kolonial ucapkan. Bahkan mereka akan menjadi batu keras yang bisa menyakiti hati orang-orang Belanda di masa mendatang.

Kadiroen setelah melepaskan jabatannya dari pegawai pemerintah bebas menulis keresahan-keresahannya pada pemerintah kolonial.

Menurut Kadiroen pekerjaannya dahulu tidak cocok dengan hati dan pikiran seorang intelektual sejati. Sebab pegawai Amtenaren kebanyakan mempersulit rakyat pribumi.

Para pegawai Amtenaren tak bisa menghargai posisi bumiputera sebagai tuan rumah. Kadiroen selalu berpandangan bahwa kolonial tak tahu diri, mereka hanya membuat bangsa bumiputera bodoh supaya bisa menunduk terus menerus dan mengabulkan seluruh permintaan Belanda.

Menurut Karin Bandel dalam buku berjudul, “Sastra Nasionalisme Pascakolonialisme” (2013), melalui tulisan ini Semaun seolah ingin menunjukkan eksistensi ISDV sebagai organisasi kiri yang maju. Sebentar lagi akan membuat Belanda tak betah berada di negeri jajahan.

Secara tidak langsung praktik politik Semaun menggunakan buku Hikayat Kadiroen telah menyadarkan para pembaca terutama dari kalangan bumiputera akan musuh terbesarnya adalah Belanda. Dengan begitu Belanda khawatir tulisan ini bisa memberikan dampak yang buruk bagi birokrasinya.

Baca Juga: Raden Pranoto Reksosamodra, Tentara Kesayangan Sukarno

Kisah Semaun sebagai Tokoh Sayap Kiri yang Berwawasan Luas

Kepekaan Semaun mengkritik sikap pejabat kolonial yang hobi pamer kekuasaan tak lepas dari wawasannya yang luas dalam memandang politik faktual.

Wawasan literasi Semaun tentang politik faktual berasal dari pengalamannya di Eropa. Semaun sempat tinggal di Belanda pada tahun 1923 akibat terkena hukum buang oleh pemerintah kolonial. Setelah masa buangan itu selesai Semaun tak kembali ke tanah air, tapi memilih menjadi warga negara Uni Soviet selama 30 tahun.

Pergaulan yang luas juga memperkaya literasi Semaun selama 30 tahun di Uni Soviet. Saking fasihnya bergaul dengan orang-orang komunis di Uni Soviet membuat Semaun diangkat oleh Stalin menjadi pengurus inti Komintern (Urusan Komunis Internasional).

Selama di Uni Soviet Semaun juga berprofesi menjadi guru bahasa Indonesia dan sesekali bekerja menjadi penyiar radio khusus bahasa Indonesia di Uni Soviet.

Semangat revolusi Semaun semakin memuncak tatkala ia mengetahui Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945. Atas usulan salah satu tokoh Nasional, Iwa Kusumasumantri, Semaun kemudian rela pulang ke Indonesia pada tahun 1953.

Semenjak itu Semaun telah meninggalkan partainya (ISDV/PKI) dan banyak berkecimpung dalam partai Moerba (Moesyawarah Rakyat Banyak) yang dipimpin oleh Tan Malaka. Selain itu Semaun juga menjadi dosen jurusan ekonomi di Universitas Padjajaran, Bandung.

Semaun meninggal pada 7 April 1971. Jasad sang legenda gerakan kiri di Indonesia dimakamkan di Jawa Timur.

Namanya saat ini masih dikenang negatif karena dikatakan sebagai pendiri PKI. Padahal sejak tahun 50-an Semaun sudah meninggalkan PKI dan memilih partai Moerba sebagai media gerakan politiknya memperjuangkan kemajuan Indonesia. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Sosok Titiek Puspa di Mata Sang Adik Bisa Menjadi Kakak Sekaligus Teman

Sosok Titiek Puspa di Mata Sang Adik: Bisa Menjadi Kakak Sekaligus Teman

Kepergian artis senior Titiek Puspa berhasil meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya keluarga terdekat. Sang adik, Sumarningsih terlihat tak kuasa menahan tangis kesedihan...
Wakil Bupati Tasikmalaya dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pemalsuan surat

Dituding Palsukan Surat oleh Bupati, Wabup Tasikmalaya: Yang Buat Setda

haraparakyat.com,- Wakil Bupati (Wabup) Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, dilaporkan oleh tim kuasa hukum Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto ke Satreskrim Polres Tasikmalaya, Jumat (11/4/2025). Laporan...
Melaju ke Perempat Final Piala U-17, Nova Arianto Sebut Tak Remehkan Calon Lawan

Melaju ke Perempat Final Piala U-17, Nova Arianto Sebut Tak Remehkan Calon Lawan

Timnas Indonesia U-17 hingga saat ini masih menunggu lawan di babak perempat final Piala Asia U17 2025. Usai menjadi jawara di Grup C klasemen,...
Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone

Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone

Grok AI di HP termasuk bentuk kemajuan teknologi saat ini. Sesuai dengan namanya, chatbot ini memang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Karena...
ZTE Nubia Focus 2, Smartphone dengan Kamera 108MP dan Android 15

ZTE Nubia Focus 2, Smartphone dengan Kamera 108MP dan Android 15

ZTE kembali meramaikan pasar smartphone dengan peluncuran ZTE Nubia Focus 2. Ini merupakan sebuah HP Android kelas menengah yang mengusung spesifikasi menarik, terutama di...
Asal usul Arya Penangsang di Jawa Tengah, Raja Demak Kelima yang Penuh dengan Dendam

Asal usul Arya Penangsang, Raja Demak Kelima yang Penuh dengan Dendam

Asal usul Arya Penangsang memuat kisah sejarah yang menarik. Hal itu mengingat sosoknya sebagai raja Kerajaan Demak kelima yang sangat berpengaruh. Ia terkenal sebagai...