Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita TerbaruIwa Koesoemasoemantri, Menteri Sosial Pertama Kelahiran Ciamis

Iwa Koesoemasoemantri, Menteri Sosial Pertama Kelahiran Ciamis

Iwa Koesoemasoemantri merupakan menteri sosial pertama Indonesia yang lahir di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 31 Mei 1899.

Sejak remaja Iwa Koesoemasoemantri terkenal sebagai pribadi yang cerdas dan kritis. Tak heran, karena ia merupakan anak seorang pejabat pribumi yang kala itu terkenal dengan sebutan menak Sunda.

Ayahnya yang keturunan ningrat di Ciamis menginginkan Iwa menjadi Ambtenaren (Pegawai Pemerintah). Maka dari itu ia mengirim Iwa ke Bandung untuk sekolah di OSVIA (Opleidingsschool voor Inlandsch Ambtenaren) pada tahun 1920.

Namun karena bawaannya yang revolusioner, tak membuat Iwa Koesoemasoemantri kerasan sekolah di OSVIA. Secara diam-diam ia lalu pindah ke sekolah hukum terkemuka di Batavia RHS (Rechts Hoge School).

Semenjak menjadi mahasiswa RHS, Iwa tumbuh sebagai pribadi yang semakin kritis. Ia aktif dalam berbagai organisasi pemuda, salah satunya bergabung dalam Jong Java (Pemuda Jawa).

Baca Juga: Mengenang Dewi Sartika, Pejuang Emansipasi Wanita Keturunan Menak Sunda Revolusioner

Dalam organisasi tersebut Iwa semakin vokal dan bercita-cita menjadi tokoh Nasional yang bisa memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Iwa Koesoemasoemantri Melanjutkan Studi Hukum di Belanda

Menurut Didi Junaedi dalam buku berjudul, “Pahlawan-pahlawan Indonesia Sepanjang Masa” (2014), ketika Iwa Koesoemasoemantri lulus dari RHS pada tahun 1922, ia kemudian meminta restu orang tuanya di Ciamis untuk pergi melanjutkan studi beasiswa ke negeri Belanda.

Iwa melanjutkan studi pada jurusan hukum di Universitas Leiden, Belanda. Ketika menjadi mahasiswa tingkat dua di Leiden, Iwa berkumpul dengan teman-teman sebangsanya dan mendirikan Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia).

Dalam organisasi itu Iwa Koesoemasoemantri bahkan pernah menjabat sebagai ketua periode 1923-1924. Bagi Iwa organisasi Indonesische Vereeniging merupakan tempat dimana mahasiswa Indonesia di Belanda membangun relasi untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaan.

Pada tahun 1927 Iwa Koesoemasoemantri kembali ke tanah air. Sekembalinya Iwa ke Batavia saat itu membuat rekan-rekan di RHS mendukung Iwa sebagai pengacara.

Selain itu Iwa juga mendirikan surat kabar bernama Matahari Indonesia. Dalam surat kabar itu Iwa sering menulis tajam persoalan-persoalan pribumi akibat tekanan pemerintah kolonial pada akhir 1930-an.

Akibat peristiwa ini Iwa Koesoemasoemantri dihukum buang oleh pemerintah kolonial ke pulau Banda Neira bersama Perdana Menteri Pertama Indonesia, Sutan Sjahrir. Karena ia tetap membangkang pada Belanda, pemerintah kolonial membuang lebih jauh lagi ke Makassar.

Baca Juga: Kisah Ki Hadjar Dewantara Diasingkan karena Pamflet Politik

Bebas dari Hukum Buang di Zaman Jepang

Pada tahun 1942 Jepang berhasil menduduki Hindia Belanda. Seluruh kebijakan Belanda diganti oleh pemerintahan Dai Nippon, salah satunya kebijakan hukum buang yang menimpa Iwa Koesoemasoemantri.

Jepang membebaskan Iwa dari hukuman buangnya di Makassar dan kembali ke Jawa. Bukannya berterima kasih atas jasa pemerintahan Dai Nippon, Iwa yang punya jiwa nasionalis kiri anti fasis malah berbuat sebaliknya pada Jepang. Sebagaimana Iwa Koesoemasoemantri di zaman Belanda, ia tetap jadi pemuda yang radikal dan membangkang.

Iwa termasuk pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan melalui jalan non-kooperatif. Pria berdarah Ciamis ini sering melakukan sabotase-sabotase di markas Jepang. Tak jarang ia bersama kawan lainnya yang sepemikiran menginisiasi perampasan senjata milik tentara Jepang di Batavia.

Karena perjuangannya terdengar sampai ke tokoh-tokoh Republik, Iwa Koesoemasoemantri menjadi Menteri Sosial Pertama oleh Sukarno-Hatta.

Namun posisinya sebagai menteri tak tahan lama, lagi-lagi Iwa tersandung masalah politik. Konon nama Iwa Koesoemasoemantri terlacak militer republieken sebagai salah seorang yang terlibat dalam peristiwa upaya kudeta pada pemerintahan Sukarno-Hatta pada tanggal 3 Juli 1946.

Akibat peristiwa itu presiden kemudian mencopot jabatan Iwa Koesoemasoemantri dari kursi Menteri Sosial.

Baca Juga: Kesederhanaan Bung Hatta dan Kisah Sepatu Impian yang Tak Terbeli

Tokoh Nasionalis Kiri yang Pernah Sekolah di Uni Soviet

Ada satu hal yang terlupakan sejarah dari figur Iwa Koesoemasoemantri. Ya, iya terlupakan sebagai tokoh Nasionalis kiri yang pernah belajar di sekolah komunis Uni Soviet.

Iwa Koesoemasoemantri pernah belajar di Universitas Komunis Kaum Tertindas dari Timur di Moskow, Uni Soviet.

Konon ia juga pernah menikahi perempuan Ukraina bernama Anna Ivanova. Dari hasil perkawinannya itu Iwa memiliki seorang anak perempuan cantik bernama Sumira Digli.

Selama tinggal di Moskow Iwa menjadi intelektual asal Indonesia yang punya pemikiran beda dengan teman-teman di Uni Soviet. Iwa selalu mengakui kalau ideologinya sebagai bangsa adalah Nasionalis Kiri. Artinya ia tidak ingin dikatakan sebagai orang komunis tulen.

Sifat-sifat Nasionalis kiri Iwa Koesoemasoemantri tercermin saat ia bergabung dengan Partai Nasionalis Indonesia (PNI). Putera Ciamis ini ternyata seorang pejuang yang revolusioner sejati. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Jabatan struktural kosong

124 Jabatan Struktural Kosong, Pemkab Ciamis Upayakan Pengisian Bertahap

harapanrakyat.com,- Kekosongan jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis saat ini mencapai 124 posisi dari total 728 jabatan yang tersedia, mulai dari eselon IIa...
Serapan gabah petani

Target Serapan Gabah Petani 3 Juta Ton, Anggota DPR RI Rina Sa’adah: Perlu Kolaborasi

harapanrakyat.com,- Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa'adah meminta perlu adanya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Upaya itu untuk mewujudkan target serapan gabah pada...
Cara Mengaktifkan eSIM di HP Android dan Solusi Jika Gagal

Cara Mengaktifkan eSIM di HP Android dan Solusi Jika Gagal

Cara mengaktifkan eSIM di HP Android terbilang cukup mudah layaknya iPhone. Sebagaimana yang kita tahu, SIM card elektronik tersebut memang bisa diterapkan di ponsel...
penggelembungan suara

Akibat Dugaan Penggelembungan Suara Pileg, KPU Garut Resmi Dipecat DKPP

harapanrakyat.com,- Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) secara resmi memecat Ketua KPU Garut, Senin (14/4/25). Pemecatan tersebut buntut adanya aduan ketidaksesuaian perolehan suara serta dugaan...
Update Terbaru Fitur Share Location Instagram Bantu Pengguna Saling Berbagi Lokasi

Update Terbaru Fitur Share Location Instagram Bantu Pengguna Saling Berbagi Lokasi

Instagram kini secara resmi menghadirkan fitur Share Location, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi secara langsung dengan pengguna lainnya. Kehadiran fitur Share Location Instagram...
Pencemaran Nama Baik

Dugaan Pencemaran Nama Baik, Tim Kuasa Hukum Ketua Gerindra Jabar Laporkan Akun Medsos ke Polres Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Tim Kuasa Hukum Ketua DPD Gerindra Jabar Amir Mahfud melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Satreskrim Polres Tasikmalaya. Laporan tersebut atas tudingan di...