Fungsi trombosit dalam tubuh tidak sembarangan. Dengan fungsi trombosit yang ada di dalam tubuh, manusia bisa bertahan hidup. Trombosit bahkan menjadi bagian dari anatomi tubuh yang sangat penting.
Di dalam tubuh manusia terdapat sel darah. Ada dua jenis sel darah, yaitu sel darah merah dan juga sel darah putih.
Fungsi dari darah juga bermacam-macam dan sangat penting. Salah satu komponen yang ada di dalam darah manusia adalah trombosit.
Baca Juga: Ciri Pembuluh Kapiler & Fungsinya di Peredaran Darah Manusia
Keberadaan trombosit ini sudah menjadi suatu hal yang sangat penting. Manusia perlu memiliki trombosit dengan jumlah normal di dalam tubuhnya.
Fungsi Trombosit dalam Tubuh Manusia
Tubuh membutuhkan darah untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya. Bahkan, kekurangan atau kelebihan darah juga sangat mempengaruhi tubuh.
Anda mungkin sudah sering mendengar istilah trombosit. Istilah satu ini memang seringkali terdengar ketika melakukan pengecekan kesehatan tubuh.
Sebenarnya, trombosit merupakan bagian dari komponen darah. Tubuh manusia membutuhkan trombosit dalam jumlah tertentu untuk memaksimalkan fungsi tubuh.
Apa Itu Trombosit?
Tentu saja Anda perlu memahami apa itu trombosit. Sebenarnya, trombosit adalah suatu sel terkecil yang ada pada darah.
Layaknya sel darah merah, trombosit juga tidak memiliki bagian nukleus. Selain itu, trombosit juga tidak dapat melakukan pembelahan sel atau mitosis.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Organ dan Fungsinya!
Akan tetapi, trombosit memiliki metabolisme dan struktur internal yang sangat kompleks, bahkan lebih kompleks daripada sel darah merah.
Komponen darah ini saling menempel satu sama lain. Namun, trombosit tidak akan bisa menempel pada sel darah merah dan juga sel darah putih.
Untuk menjaga fungsi trombosit dalam tubuh, komponen darah ini memiliki butiran-butiran kecil yang mengandung zat penting dalam aktivitas penggumpalan darah.
Fungsi dan Proses Pembentukan Trombosit dalam Tubuh
Anda kini telah mengetahui apa itu trombosit. Trombosit sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan darah di dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, trombosit akan melakukan sirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Apabila terjadi kerusakan pada suatu pembuluh darah, trombosit pun akan menuju ke daerah tersebut.
Trombosit kemudian akan melekat pada permukaan yang rusak. Kemudian,trombosit akan mengeluarkan zat yang membuat gumpalan. Akhirnya pembuluh darah akan kembali tersumbat.
Dengan kata lain, trombosit sangat membantu dalam pembekuan darah dengan menggumpal atau adhesi. Setelah terkumpul, selanjutnya akan terbentuk gumpalan lain yang menyumbat, yaitu agregasi.
Proses pembekuan darah berikutnya adalah koagulasi yang mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak darah dari luka yang terjadi.
Selain itu, fungsi trombosit dalam tubuh juga untuk melawan virus yang menginfeksi. Sebuah jurnal mengenai hematologi dan peradangan menyebut bahwa trombosit terkenal sebagai sel inflamasi yang membantu sistem kekebalan tubuh.
Trombosit merupakan komponen darah yang memang berhubungan dengan pertahanan, tetapi tidak terhadap zat kimia maupun benda asing.
Sel satu ini berfungsi untuk mempertahankan keuntungan jaringan apabila terjadi luka. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, trombosit akan menutup luka sehingga tubuh dapat terlindung dari zat kimia atau benda asing yang masuk.
Gangguan pada Trombosit
Meski fungsi trombosit dalam tubuh sangat penting, tetapi komponen darah ini juga bisa mengalami gangguan.
Apabila jumlah trombosit di dalam darah berada di atas atau di bawah batas normal, maka bisa menjadi indikasi gangguan kesehatan tubuh.
Apabila kadarnya di bawah normal, kondisi ini bernama trombositopenia yang menyebabkan memar serta pendarahan berlebihan.
Baca Juga: Perbedaan Arteri dan Vena dari Struktur hingga Fungsinya!
Sementara jika trombosit berada di bawah normal, kondisinya bernama trombositosis yang dapat memicu pembekuan darah yang tidak normal.
Terdapat beberapa kondisi yang berpotensi mengubah jumlah trombosit, yaitu:
- Gangguan penggunaan alkohol berlebih.
- Infeksi dari virus atau bakteri, seperti hepatitis C dan HIV.
- Menderita autoimun.
- Penyakit sumsum tulang belakang (anemia).
- Menderita kanker.
- Adanya pembengkakan di area limpa.
- Paparan dari bahan kimia yang berbahaya.
- Efek samping dari penggunaan obat-obatan.
- Infeksi atau disfungsi ginjal.
Anda dapat memeriksa kadar normal trombosit di dalam tubuh melalui tes hitung darah lengkap, jumlah trombosit, dan biopsi sumsum tulang belakang. Karena fungsi trombosit dalam tubuh yang termasuk vital, maka Anda perlu menjaga kadarnya di dalam tubuh dengan melakukan gaya hidup sehat setiap harinya. (R10/HR-Online)