Elektrokimia dan aplikasinya ada di kehidupan. Nyatanya aplikasi dari elektrokimia ini sudah cukup umum. Bahkan, bagian dari ilmu kimia ini berperan penting di dalam kehidupan.
Anda mungkin sudah sering mendengar ilmu kimia. Di mata kebanyakan orang, ilmu kimia mungkin menjadi salah satu momok mengerikan untuk dipelajari.
Baca Juga: Ciri Perubahan Kimia dan Contohnya, Beda dengan Perubahan Fisika
Ilmu kimia sendiri sebenarnya terbagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu dengan konsentrasi tertentu. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai elektrokimia.
Elektrokimia dan Aplikasinya yang Sangat Penting
Elektrokimia adalah bagian dari ilmu kimia. Ini merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang sangat penting.
Bahkan mungkin Anda sudah cukup sering mendengar istilah elektrokimia ini di kehidupan sehari-hari. Hal itu sangat wajar karena penerapannya.
Penerapan elektrokimia di kehidupan sangatlah bermanfaat. Sudah ada banyak pengaplikasian dari bagian ilmu kimia ini.
Pengertian Elektrokimia
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia mengenai hubungan reaksi kimia dengan listrik yang menyertainya. Tentunya elektrokimia menyertai perubahan kimia yang dapat terjadi karena adanya arus listrik atau energi listrik.
Definisi sebenarnya dari elektrokimia sendiri serangkaian pemisahan muatan pada cairan seperti halnya larutan.
Pemisahan larutan homogen dengan elektrokimia umumnya memiliki prinsip dari reaksi oksidasi atau reduksi. Artinya, salah satu zat yang terpisah akan mengalami pengendapan.
Karena adanya proses pengendapan yang terjadi, selanjutnya akan membentuk padatan sehingga dapat terpisah dari larutan sebelumnya.
Keberadaan elektrokimia dan aplikasinya sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya saja seperti di keperluan skala rumah tangga hingga industri besar yang memproduksi bahan kimia organik maupun anorganik, otomotif, perhiasan, pertambangan, dan lain sebagainya.
Pengaplikasian Elektrokimia Sel Galvani
Anda kini telah memahami pengertian sebenarnya dari elektrokimia. Selanjutnya, Anda perlu memahami macam-macam pengaplikasiannya.
Baca Juga: Sejarah Penemuan Elektron, Partikel Subatomik yang Bermuatan Negatif
Ada beberapa contoh dari penggunaan elektrokimia, salah satunya adalah sel galvani satu ini. Mungkin istilah satu ini masih cukup asing di telinga.
Sel galvani adalah sel yang dapat bekerja dengan berdasarkan pada prinsip reaksi kimia. Galvani termasuk sel yang dapat menghasilkan arus listrik.
Contoh dari penerapan sel galvani di kehidupan ini seperti pada baterai, aki, dan juga sel bahan bakar. Elektrokimia dan aplikasinya sangat dekat di kehidupan kita.
Aplikasi Elektrokimia Sel Elektrolisis
Penggunaan aplikasi dari elektrokimia lainnya adalah sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan jenis sel yang berdasarkan pada reaksi kimia dengan arus listrik.
Setiap sel elektrokimia yang menggunakan atau membutuhkan arus listrik akan termasuk sebagai sel elektrolisis.
Ada begitu banyak contoh pengaplikasian sel elektrokimia satu ini di kehidupan, salah satu teknik penerapannya adalah elektrodeposisi. Ini merupakan pengendapan logam di permukaan elektroda.
Teknik elektrodeposisi ini banyak digunakan dalam pembuatan bahan nanoteknologi, pencegah korosi, perhiasan, aksesoris mobil, dan juga elektroplating.
Jenis teknik lain dari elektrokimia dan aplikasinya adalah elektroanalisis. Ini merupakan jenis aplikasi elektrolisis untuk aplikasi seperti voltametri, polarografi, potensiometri, dan Linear Sweep Voltametri (LSV).
Contoh lainnya adalah Cyclic Voltammetry (CV), Differential Pulse Voltammetry (DPV), Normal Pulse Voltammetry (NPV), Anodic Stripping Voltammetry (ASV), Cathodic Stripping Voltammetry (CSV), hingga Voltametri Stripping Adsoptif (AdSV).
Selanjutnya ada elektrosintesis yang merupakan sintesis senyawa organik maupun anorganik dengan cara elektrolisis. Contohnya seperti tetra alkil plumbum, asam asetat, dan adiponitril.
Terakhir ada elektrodegradasi, yaitu penguraian limbah organik dan anorganik sehingga lebih efisien dan hemat energi. Hasil akhir dari penguraian limbah adalah air dan gas CO2.
Komponen Penting pada Elektrokimia
Pada aplikasi elektrokimia, umumnya terdiri dari tiga komponen terpenting, yaitu mencakup anoda, katoda, dan juga elektrolit.
Baca Juga: Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis, Simak di Sini!
Anoda adalah bagian dari elektroda yang menjadi tempat terjadinya reaksi oksidasi dan berupa logam penghantar listrik. Pada sel elektrokimia, anoda akan terpolarisasi ketika arus listrik mengalir ke dalam.
Sedangkan katoda adalah suatu elektroda terpolarisasi ketika arus listrik mengalir keluar. Terakhir, elektrolit adalah zat yang dapat larut ke dalam bentuk ion dengan zat terlarutnya yang bernama solut dan berada lebih sedikit di dalam larutan.
Berbagai elektrokimia dan aplikasinya tersebut sangat bermanfaat di kehidupan. Hasil dari pengaplikasian ilmu elektrokimia sangat mempermudah kehidupan manusia di berbagai bidang. (R10/HR-Online)