Bagi sebagian besar masyarakat Kota Banjar, mungkin tidak banyak mengenal sosok anak muda yang satu ini. Ya, namanya Prof. Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag, CIFA.
Tak disangka, di usianya yang relatif masih muda, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini telah berhasil meraih Gelar Profesor di Bidang Ilmu Hukum Ekonomi Islam.
Beberapa tahun silam, tepatnya pada tahun 2018, anak muda ini pernah tampil di ranah publik.
Ketika itu Deni diundang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar untuk menjadi salah satu Panelis Debat Publik Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjar.
Sosok Profesor Muda ini, lahir tanggal 6 November 1974 di Dusun Lembur Balong Desa Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
Boleh jadi saat ini kedua orang tua Profesor Muda ini tengah berbahagia dan bangga.
Betapa tidak, putra kedua dari pasangan H. Maman YH dan Hj. Momoh Salamatudianah ini (keduanya merupakan pensiunan Guru SMPN 2 dan SMPN 1 Kota Banjar) berhasil meraih Gelar Profesor.
Sebuah capaian akademik tertinggi dan sangat sulit diraih oleh setiap orang.
Riwayat Pendidikan Deni Kamaludin Yusup
Tempaan, atikan, didikan, dan penanaman akhlak yang religius di dalam lingkungan keluarga benar-benar menjadi fondasi dan sekaligus modal semangat yang luar biasa untuk meraih prestasi akademik setinggi itu.
Masa kecil Profesor Muda ini tidak jauh berbeda dengan anak-anak kecil dan remaja pada umumnya.
Ia masih tetap ingat dengan teman-teman sebayanya dan guru-gurunya ketika masih sekolah di SDN Jelat dan MI Jelat Pataruman (1981-1986) dan MTsN Kota Banjar (1987-1989), hingga melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah/ Pesantren di Tasikmalaya (1990-1993).
Deni kemudian melanjutkan kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung hingga meraih Gelar Sarjana dan Wisudawan Terbaik (1994-1998).
Tak berhenti sampai di situ, ia meraih beasiswa untuk melanjutkan Studi Magister pada Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung (1998-2001).
Kemudian INIS Scholarship Program untuk melanjutkan Postgraduate Master in Islamic Studies di Leiden University.
Dan The Netherlands (2002-2004) hingga ia lulus meraih Gelar Doktornya dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2006-2009).
Pendidikan Internasional
Pengalaman pendidikan di level internasional juga cukup banyak Deni Kamaludin Yusup raih.
Deni pernah mendapatkan berbagai beasiswa pendidikan luar negeri, diantaranya adalah International School of Human Rights Program di Utrecht University-The Netherlands.
Katholic University of Leuven-Belgium, dan Northwestern University California-USA (2003).
Kemudian International Student Conference di Aachen, Germany dan Strasbourg, France (2003), International Visitor Leadership Program (IVLP) Department of State, USA (2012).
International Visiting Fellowship Program in International Cross-Culture of Asian Studies, University of Tokyo, Japan (2012).
Selanjutnya, International Visiting Fellowship Program in International Partnership for Legal Identity and Legal Aid Program, AIPJ-AUSAID, Australia (2013).
International Visiting Fellowship Program for Research in University Legal Clinic di Monash University dan Family Court di Melbourne Australia (2016).
Dan International Visiting Fellowship Program for Research di Chulalongkorn University, Bangkok-Thailand (2019).
Itulah sekelumit pengalaman singkat pendidikan anak muda ini hingga mengantarkannya menjadi Guru Besar atau Professor.
Deni Kamaludin Yusup Ternyata Punya Kunci Sukses
Ketika ditanya, apa kunci utama untuk meraih semuanya itu? Deni hanya menjawab sangat ringkas.
“Taatlah, jujurlah, dan berbaktilah kepada kedua orang tua, maka akan mengalir do’a-do’a untuk mengantarkan kita semua meraih masa depan terbaik,” katanya.
Selebihnya, ia menuturkan bahwa dengan ikhtiar, sabar, tawakal, belajar sungguh-sungguh, berusaha tak kenal lelah tentu akan menghasilkan kesuksesan bagi setiap orang.
“Namun, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan. Sebaik-baik manusia adalah selalu memberikan banyak manfaat bagi orang lain. Semakin tinggi ilmu, maka harus semakin menunduk dan rendah hati, seperti ilmu padi,” ucapnya.
Ia berharap, semoga pengalaman ini memberikan inspirasi bagi anak-anak muda milenial Kota Banjar saat ini untuk tidak pantang menyerah, tetap harus optimis, belajar sungguh-sungguh, dan merebut masa depan terbaik.
“Saya tetap bangga dan tidak akan pernah lupa ka lemah cai,” katanya.
Meskipun kini tinggal di Bandung, tetap saja ia sangat cinta dan rindu kepada Kota Banjar. Di sela-sela liburan ia selalu menyempatkan diri pulang ke Kota Banjar.
Di akhir penuturannya, tak lupa, Deni Kamaludin Yusup mendoakan semoga Kota Banjar di bawah kepemimpinan Ibu Walikota Dr. Hj. Uu Sukaesih, M.Si menjadi Kota Termaju di Priangan Timur. (Deni/R4/HR-Online)
