Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita TerbaruBondan Winarno, Pakar Kuliner Legendaris yang Ungkap Skandal Tambang Emas Bre X

Bondan Winarno, Pakar Kuliner Legendaris yang Ungkap Skandal Tambang Emas Bre X

Bondan Winarno bukan hanya pakar kuliner biasa, tetapi ia juga merupakan jurnalis investigasi yang sudah malang melintang. Pengalamannya dalam dunia kewartawanan membuat pria berslogan Maknyus ini memiliki nyali besar mengungkap sebuah kasus skandal perusahaan emas di Kalimantan.

Sebagai pakar kuliner legendaris dan juga seorang jurnalis senior, Bondan Winarno pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa perusahaan media besar Indonesia. Antara lain menjadi wartawan Tempo, Kompas, dan Sinar Harapan.

Bondan juga pernah menjadi Pemimpin Redaksi koran Surat Pembaruan dari tahun 2001-2003. Oleh sebab itu pengalamannya dalam dunia jurnalis membuat Bondan tak ragu menjalankan tugas liputan investigasi skandal perusahaan tambang emas Bre-X pada tahun 1997.

Hasil liputan investigasi ini ia terbitkan menjadi sebuah buku pada tahun 2003. Konon buku ini menjadi rujukan terbaik mahasiswa jurnalistik untuk memperdalam praktik investigasi. Karena hal ini Bondan pernah menjadi sosok penting dalam dunia jurnalisme di Indonesia.

Menurut berbagai wartawan senior mengatakan jurnalis investigasi seperti yang Bonda lakukan bukanlah perkara yang mudah. Ini memerlukan keberanian tingkat tinggi dan memerlukan pula penyamaran yang handal.

Baca Juga: Rudy Badil, Personil Warkop DKI yang Tak Pernah Naik Panggung

Sebab jika penyamaran terbongkar paling tidak bisa mengancam jiwa. Jurnalisme investigasi perlu teori dan praktik yang terampil.

Bondan Winarno Memanifestasikan Liputan Investigasi Jadi Buku

Liputan investigasi Bondan dimanifestasikan menjadi sebuah buku berjudul, “Bre-X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi”. Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, buku ini mendapatkan sambutan hangat dari para peminat jurnalistik di Indonesia.

Beberapa Mahasiswa jurnalis juga menjadikan buku karya Pak Maknyus ini jadi rujukan dasar mata kuliah jurnalistik investigatif.

Karena ini buku karya Bondan Winarno mendapatkan penghargaan bergengsi Jurnalistik dari Institut Studi Arus Informasi (ISA) pada tahun 2003. Penghargaan ini membuat Bondan menjadi wartawan yang banyak dihormati oleh jurnalis-jurnalis muda dan tua. Mereka mengakui prestasi Bondan yang brilian, ia rela mempertaruhkan nyawa sendiri untuk menuntaskan pekerjaan investigasi tersebut.

Buku karya pak Bondan menjadi karangan populer yang diminati berbagai kalangan luas. Mulai dari Mahasiswa, Aktivis Lingkungan, Akademisi Hukum, dan anak-anak muda yang kritis dan suka mendiskusikan tema-tema kemanusiaan.

Tulisan investigasi yang terkumpul menjadi sebuah buku populer karangan Bondan membuat trauma para pengusaha tambang emas ilegal.

Mereka takut jika rahasia-rahasia perusahaan yang buruk terbongkar sebab makin maraknya orang-orang yang ingin jadi jurnalis investigasi seperti Bondan Winarno.

Mencari Data Investigasi Hingga ke Luar Negeri

Menurut Septiawan Santana K dalam buku berjudul, “Jurnalisme Investigasi” (2003), Bondan Winarno mendalami investigasi kasus pembunuhan di perusahan tambang emas Bre- X sampai mencari datanya ke luar negeri. Tak jarang Bondan melakukan aksi penyamaran untuk memperlancar pencarian data.

Adapun beberapa negara yang pernah Bondan sambangi untuk mendapatkan data investigasi antara lain yaitu, Kota Calgary dan Toronto di Kanada serta Manila di Filipina.

Bondan terus mencari data baru untuk mengetahui penyebab pasti kematian Michael Antonio Tuason de Guzzman, pengusaha tambang emas asal Filipina.

Baca Juga: Pelawak Gepeng Srimulat dan Kisah Hidupnya yang Kontroversial

Menurut analisa awal, de Guzzman tewas akibat bunuh diri. Ia loncat dari helicopter saat menjelajah perbukitan sekitar tambang emas di Kalimantan. Menurut Bondan ini bukan bunuh diri, ia menduga de Guzzman dibunuh oleh orang yang memiliki kepentingan lain dalam tambang emas Bre-X.

Jurnalis investigasi Bondan menginspirasi wartawan lain untuk melakukan hal yang sama dengan subjek yang berbeda.

Akibatnya terdapat beberapa wartawan yang namanya disamarkan melakukan liputan investigasi birokrasi. Membongkar skandal KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) di era pemerintahan Presiden Suharto.

Pensiun dari Jurnalis Investigas, Bondan jadi Pakar kuliner Legendaris

Pada tahun 2000-an Bondan Winarno memutuskan pensiun dari profesinya sebagai Jurnalis Investigasi. Ia menekuni dunia baru yang lebih santai dan menarik banyak orang yaitu menjadi pakar kuliner (Wartawan yang meliput cita rasa makanan di Nusantara).

Profesi baru Bondan sebagai pakar kuliner semakin serius dan mendapat respon dari berbagai kalangan yang hobi wisata kuliner melalui Grup Kuliner bernama Jalansutra.

Bondan mengklaim grup kuliner miliknya itu memiliki 8000 anggota dari berbagai daerah dan profesi. Salah satu di antara anggotanya adalah seniman kawakan asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa.

Baca Juga: Kesederhanaan Bung Hatta dan Kisah Sepatu Impian yang Tak Terbeli

Nama Bondan nampaknya semakin terkenal dalam bidang kuliner daripada ketika dirinya menjadi jurnalis investigasi. Ia mendapat banyak tawaran kerja sebagai presenter kuliner di berbagai acara televisi bertaraf Nasional. Bondan Winarno pernah menjadi presenter acara Kuliner Nusantara.

Kerja-kerja pak Bondan sangat beruntung. Selain mendapatkan honorarium yang lumayan besar ia juga memiliki kesempatan untuk mencicipi berbagai makanan khas Nusantara.

Terakhir ia mendapat kepercayaan menjadi presenter kuliner oleh PT. Unilever, Kecap Bango karena slogannya yang terkenal yaitu, Maknyus.

Dunia kuliner Indonesia kehilangan sosok Bondan Winarno ketika ia meninggal pada 29 November 2017 lalu. Bondan meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita pada usianya yang menginjak 67 tahun karena penyakit jantung. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...
Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...
Program Kartu Berdaya

Warga Pataruman Tagih Janji Program Kartu Berdaya Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, menagih janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, terkait Program Kartu...
Pelajar Korban Ledakan Petasan

Pelajar Korban Ledakan Petasan di Kota Banjar Dapat Bantuan untuk Pengobatan dari Pemkot

harapanrakyat.com,- Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Supriana, memberikan bantuan kepada pelajar korban ledakan petasan. Pelajar berinisial RR (10) itu mengalami luka berat pada...