Saham Deutsche Bank turun di penutupan 24 Maret 2022. Deutsche Bank mengalami goncangan saat saham perbankan global meredup. Hal ini juga tampak dari peningkatan biaya asuransi dengan risiko gagal bayar hutang yang meningkat tajam.
Baca Juga: Saham First Republic Bank Terjun Bebas hingga 67%
Sehingga prospek laba untuk sektor perbankan meredup dengan penurunan saham Deutsche Jerman tersebut.
Saham Deutsche Bank Mulai Meredup
Harga saham Deutsche Jerman turun 10% menjadi 8,4 euro akibat kekhawatiran berkelanjutan tentang kesehatan bank global. Hal ini juga menjatuhkan kepercayaan para investor kepada bank terbesar di Jerman tersebut.
Bank Deutsche Jerman kehilangan sebesar 24% dalam 2 minggu terakhir. Saham perbankan global mengalami guncangan sejak dari keruntuhan mendadak 2 bank regional AS pada bulan ini. Proses merger paksa antara Credit Suisse dan USB yang sedang mengalami masalah.
Gejolak perbankan saham bank terbesar ini berbeda dengan krisis keuangan global 15 tahun yang lalu. Permodalan yang lebih baik dengan dana cukup mudah didapatkan menjadi salah satu alasannya. Pernyataan otoritas gagal membendung aksi jual saham dan obligasi bank.
Saham Deutsche Bank Turun 13%
Saham Deutsche Bank milik bank raksasa Jerman telah turun 13% pada perdagangan Jumat, 23 Maret 2023. Hal ini menyusul lonjakan credit default swap (CDS) pada Kamis malam. Saham raksasa Jerman ini turun untuk hari ketiga secara berturut-turut.
Baca Juga: Indeks Dividen Jumbo Dibagikan di Tengah Resesi Global 2023
Sehingga saat ini kehilangan lebih dari 1/5 nilainya sepanjang bulan Maret. CSD merupakan sejenis asuransi pemegang obligasi perusahaan terhadap kebangkutan atau gagal bayar.
Kalangan investor terpicu adanya penyelamatan darurat terhadap Credit Suisse oleh UBS. Hal tersebut menyusul runtuhnya SVB atau Silicon Valley Bank yang berbasis di AS. Apalagi dengan diperketatnya kebijakan moneter lebih lanjut pada hari Rabu.
Obligasi AT1 Deutsche Bank
Saham Deutsche menjadi berita utama minggu ini. Dimana penghapusan AT1 Credit Suisse kontroversial sebagai salah satu kesepakatan penyelamatan. Hingga berakhir terjadi lonjakan penurunan yang cukup serius di pasar global saham bulan ini.
Saham Commerzbank, Credit Suisse, Societe Generale, dan UBS semua ambles lebih dari 5%. Prospek suku bunga dapat mendekati puncaknya. Bahkan dari pasar keuangan mengekang margin keuntungan bank dalam pemberian pinjaman.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Federal Reserve Jerome Powell mengatakan jika tekanan industri perbankan ini dapat memicu krisis kredit implikasi yang signifikan pada perekonomian.
Rasio CET 1 modal inti, ukur solvabilitas bank mencapai 13,4% pada akhir tahun 2022. Sedangkan rasio cakupan likuiditas (LCR) mencapai 142% dan rasio pendanaan stabil dengan bersih 119%.
Baca Juga: Investor Saham Terbesar di Dunia, Pilih Jual Semua Saham Adani Group
Tidak hanya itu saja, pasar keuangan juga memperkirakan penurunan suku bunga AS dan peluang penurunan kawasan eropa pada akhir tahun. Kondisi ini juga diperkirakan akan memakan margin perbankan.
Saat kondisi pasar global yang kurang stabil ikut menggoyahkan beberapa saham perbankan. Hal ini juga terjadi pada saham Deutsche Bank terbesar di Jerman yang mengalami penurunan cukup drastis. (R10/HR-Online)