Qadha puasa di bulan Sya’ban seringkali jadi pertanyaan bagi sebagian umat Muslim. Qadha puasa bisa umat muslim lakukan di bulan Sya’ban. Jika umat muslim meninggalkan puasa bulan Ramadhan, wajib melakukan qadha puasa.
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap umat muslim, baik laki-laki dan perempuan yang sudah mukallaf.
Namun, terkadang umat muslim terpaksa atau harus meninggalkan puasa bulan Ramadhan karena beberapa hal. Untuk itu, wajib hukumnya mengqadha atau mengganti hutang puasa tersebut pada bulan lain.
Adapun salah satu waktu untuk mengganti puasa Ramadhan yakni pada bulan Sya’ban. Terlebih, Sya’ban merupakan bulan baik menyambut datangnya bulan puasa.
Baca Juga: Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan yang Wajib Dibaca!
Pahami Qadha Puasa di Bulan Syaban
Qadha puasa Ramadhan adalah sebuah puasa pengganti. Seseorang melakukannya untuk membayar hutang puasa. Beberapa orang dalam kondisi tertentu boleh meninggalkan puasa saat bulan Ramadhan.
Namun perlu menggantinya di lain hari atau menganggapnya sebagai hutang. Hukum qadha puasa wajib bagi umat muslim yang telah baligh. Saat mengganti puasa ini, akan lebih baik juga melakukan amalan lainnya seperti tadarus Quran.
Saat melakukan qadha puasa Ramadhan ini, umat muslim wajib mengganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Jika sering lupa jumlah hutang puasa Anda, ambil saja hari maksimalnya.
Sebagai antisipasi agar tidak ada hari yang terlewatkan. Untuk itu, bulan Syaban menjadi tenggang waktu terakhir untuk bisa melunasi hutang puasa Ramadhan.
Saat bulan Sya’ban datang, akan jadi peringatan bagi siapapun yang masih memiliki tanggungan hutang puasa. Sebaiknya segera melunasi kewajibannya sesuai jumlah hutang puasa.
Baca Juga: Keutamaan Bulan Rajab, Waktu Istimewa untuk Beramal Shaleh
Hukum Qadha Puasa di Bulan Syaban
Umat muslim yang meninggalkan puasa pada bulan Ramadhan wajib mengganti atau mengqadha puasanya saat luar Ramadhan. Lazimnya, melakukan qadha puasa saat Ramadhan usai, atau memasuki Syawal.
Hal tersebut menjaga seseorang agar tak lalai dengan secepatnya mengganti hutang puasa Ramadhan. Namun, ada yang mengundurnya, hingga beberapa waktu saat memiliki kesempatan.
Mengenai waktu ini, tidak terdapat syariat yang mewajibkan. Hal yang menjadi syariat yakni kewajiban untuk mengganti hutang puasa Ramadhan. Qadha puasa Ramadhan bisa umat muslim laksanakan di bulan Sya’ban.
Sya’ban merupakan bulan terakhir sebelum memasuki Ramadhan. Oleh karena itu, umat Islam yang meninggalkan puasa Ramadhan, perlu secepatnya melakukan qadha.
Kendati demikian, puasa qadha Ramadhan saat bulan Sya’ban diperbolehkan dan sah-sah saja. Baik pahala dan keutamaan keduanya bisa umat muslim dapatkan.
Menurut pendapat pada ulama, terdapat dua batas waktu untuk qadha puasa Ramadhan. Pertama, melakukan qadha puasa maksimal sebelum pertengahan Sya’ban pada tahun berikutnya.
Sehingga, hukumnya makruh jika melaksanakan setelahnya. Pendapat yang kedua, melebihi pertengahan Sya’ban tahun selanjutnya hingga menjelang bulan Ramadhan. Namun, akan lebih baik melakukan qadha puasa sesegera mungkin.
Lakukan Puasa Berurutan atau Terpisah
Tata cara qadha puasa di bulan Sya’ban, bisa menggantinya secara berurutan. Perlu Anda ketahui, mengganti puasa secara berurutan memang bukan hal wajib, namun ini lebih menjadi anjuran. Misal Anda tidak berpuasa pada bulan Ramadhan selama 3 hari.
Untuk itu, menurut sunnah Anda perlu menggantinya dengan berpuasa selama 3 hari berturut-turut saat luar Ramadhan. Jika kesulitan bisa menggantinya secara berurutan, maka juga boleh menggantinya secara terpisah.
Misalnya Anda tidak berpuasa selama 3 hari, maka juga bisa menggantinya kapan saja, asalkan sesuai dengan hutang puasa.
Baca Juga: Hukum Puasa Kifarat, Pengertian dan Penyebab Berlakunya
Waktu Larangan Berpuasa
Waktu untuk qadha puasa Ramadhan boleh umat lakukan kapan saja, baik pada hari lain setelah bulan Ramadhan atau sebelum bulan Ramadhan berikutnya. Sehingga setelah bulan Ramadhan berakhir, bisa langsung menggantinya pada semua bulan yang ada.
Namun, terdapat beberapa hari tertentu yang melarang berpuasa. Pada saat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal tersebut menjadi larangan untuk berpuasa. Selain itu, ada juga hari-hari lainnya yang tidak boleh untuk berpuasa.
Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, serta pada hari tasyrik seperti tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah juga tidak boleh berpuasa. Sehingga Anda perlu mengingat hari-hari tersebut yang tidak boleh untuk qadha puasa.
Memang terdapat beberapa waktu larangan berpuasa, namun qadha puasa di bulan Sya’ban sah-sah saja. Meski, akan lebih baik jika qadha puasa umat muslim lakukan sesegera mungkin. (R10/HR-Online)