Pengertian sidang isbat mungkin sebagian umat muslim ada yang belum mengetahui. Meski sering mendengar istilah sidang isbat, namun belum paham pengertiannya. Padahal, istilah dari sidang isbat tersebut cukup penting.
Umat muslim seluruh dunia telah menantikan datangnya bulan suci Ramadhan. Di Indonesia, penetapan hari pertama Ramadhan akan melalui sidang isbat.
Penting bagi umat muslim untuk memahami sidang Isbat, tahapan pelaksanaan hingga sejarahnya. Ringkasnya, sidang Isbat adalah proses penentuan awal bulan dalam kalender Hijriyah.
Banyak masyarakat muslim yang menunggu keputusan sidang isbat. Terlebih, bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan istimewa pada kalender Hijriah.
Baca Juga: Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadan, Menjadi Kesempatan Emas
Ketahui Pengertian Sidang Isbat
Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, secara bahasa Isbat merupakan sumber yang menetapkan atau menentukan sesuatu selalu tetap serta benar.
Sementara Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengungkapkan, sidang Isbat yang artinya penyungguhan, penetapan, atau penentuan.
Sidang Isbat Indonesia identik sebagai penetapan awal bulan pada kalender Hijriyah. Sebagai contohnya, untuk menentukan datangnya bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, hingga Idul Adha. Meski, ada pula istilah isbat Nikah.
Dalam konteks ini, pengertian sidang isbat yang merujuk sebuah acara sidang secara khusus untuk menetapkan atau menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah.
Biasanya lembaga resmi yang memiliki otoritas pada urusan keagamaan Islam suatu negara yang melakukannya.
Sejarah Sidang Isbat
Sebagai salah satu sidang yang berlangsung rutin setiap tahun, sidang isbat memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Untuk itu, umat muslim juga perlu mengetahui tentang sejarahnya.
Pelaksanaan sidang isbat pertama kali pada wilayah Indonesia tepatnya pada tahun 1950. Proses sidang pada tahun tersebut masih berdasarkan atas fatwa ulama mengenai hak dan tanggung jawab negara terkait penentuan hari-hari besar.
Tujuannya agar pelaksanaan sidang isbat bisa lebih sempurna. Pada tahun 1972 Kemenag yang membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR).
Pengertian dan pelaksanaan dari sidang isbat memiliki peranan cukup penting. Pasalnya, tidak semua ormas Islam Indonesia menerapkan metode yang sama untuk menentukan hari besar Islam.
Terdapat dua istilah atau metode untuk penetapan hari besar Islam yang banyak digunakan oleh ormas Islam Indonesia yakni metode hisab serta rukyat. Kemunculan sidang tersebut sebagai solusi penengah dan menjadi ikhtiar dari pemerintah.
Namun, Badan Hisab Rukyat (BHR) hampir pernah membubarkannya. Sebab, menganggap tidak bisa memberikan pengaruh dalam penyeragaman hari raya Indonesia.
Selanjutnya, pada era kepresidenan SBY, pakar astronomi masuk sebagai anggota ke dalam Badan Hisab Rukyat (BHR). Hal ini agar keputusan tanggal awal bulan Hijriah akan diterima secara agama serta ilmiah.
Sejak saat itu mulai melakukan sidang isbat melalui televisi untuk mengetahui tanggal awal Ramadhan. Pelaksanaan sidang isbat secara rutin setiap tahun.
Baca Juga: Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan, Hukum dan Tujuannya
Tahapan Pelaksanaannya
Tak hanya mengetahui pengertian, pelaksanaan sidang Isbat melalui tahapan-tahapan tertentu. Melansir dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, berikut adalah tahapan pelaksanaannya.
Pemaparan Posisi Hilal
Tahapan pertama yakni pemaparan hasil posisi hilal. Sebelumnya, tim yang akan melakukan pengamatan terkait posisi hilal.
Biasanya tim tersebut yang terdiri dari astronomi dan astrologi yang ahli untuk memeriksa kemunculan hilal. Publik akan menyaksikan siaran sesi pemaparan posisi hilal secara langsung.
Pelaksanaan Sidang
Setelah melakukan pengamatan serta pemeriksaan oleh ahli astronomi dan astrologi, bahkan bersama dengan saksi-saksi. Tim yang akan melaporkan hasilnya ke public. Tahapan selanjutnya yakni pelaksanaan rapat atau Sidang Isbat.
Lembaga resmi, dalam hal ini Kementerian Agama yang akan menjadi penyelenggara dari sidang Isbat. Pada rapat ini, pengambilan keputusan akan berdasarkan kesepakatan mayoritas dari para anggotanya.
Baca Juga: Sunnah Saat Berbuka Puasa, Keberkahan dan Pahala Makin Bertambah
Telekonferensi Pers Hasil Sidang
Tahap terakhir pelaksanaannya yakni telekonferensi pers hasil. Hasil sidang tersebut pada tahap sebelumnya akan ada pengumuman dan penyiaran langsung ke publik. Pihak yang mengumumkan yakni Kementerian Agama oleh masing-masing negara.
Saat sudah memasuki bulan yang istimewa ini, Allah akan mengampuni dosa-dosa setiap hambanya. Selain itu, akan mengabulkan doa serta melipatgandakan setiap pahala kebaikan.
Tak hanya berpuasa saja, namun umat Islam juga akan melakukan sholat sunnah tarawih setiap malamnya. Namun sebelumnya, penting bagi umat muslim memahami pengertian sidang isbat, sejarah, hingga tahapan pelaksanaannya. (R10/HR-Online)