Senin, April 21, 2025
BerandaBerita JabarMenkes Jelaskan Alasan Kasus Difteri di Garut Sebabkan Korban Meninggal

Menkes Jelaskan Alasan Kasus Difteri di Garut Sebabkan Korban Meninggal

harapanrakyat.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kasus difteri yang terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat yang menyebabkan 8 warga meninggal.

Budi mengatakan, terjadinya kasus difteri itu lantaran kedisiplinan masyarakat untuk imunisasi masih rendah, khususnya Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT).

Menkes menilai, faktor tersebut menjadi penyebab meninggalnya 8 warga Garut, karena virus difteri.

Baca Juga : DPRD Kota Bandung Minta Dinkes Jemput Bola Pencegahan Difteri

“Kasus difteri, lalu penyakit kusta di Aceh dan Campak Rubela di Papua. Sebenarnya merupakan penyakit-penyakit lama. Tapi kemudian muncul kembali karena disiplin masyarakat yang rendah,” ungkapnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Menurutnya, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, masyarakat banyak yang enggan keluar rumah untuk memberikan imunisasi kepada anaknya, termasuk imunisasi DPT.

“Saat pandemi, mereka enggak bisa ke posyandu atau puskesmas. Sehingga lupa bahwa anaknya harus mendapat imunisasi dasar, yang menjadi cover dari campak rubella, kusta, dan difteri. Saya lihat, anak-anak yang di Garut itu tidak diimunisasi, yang akhirnya menyebabkan terjadinya outbreak difteri,” ucapnya.

Baca Juga : Sempat Ada Laporan Dua Kasus Difteri, Kota Bandung Tingkatkan Imunisasi DPT

Budi menuturkan, agar kasus difteri tidak kembali terjadi di daerah lainnya, Kementrian Kesehatan akan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya pendekatan kepada para tokoh baik agama maupun masyarakat.

“Jadi sekarang kita melakukan pendekatan kepada pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat atau agama. Dengan demikian, bisa meyakinkan lagi masyarakat bahwa imunisasi ini penting untuk menyelamatkan anak-anak kita,” ujarnya.

Sebagai informasi, kasus meninggal akibat wabah difteri di Desa Sukahurip ,Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat bertambah menjadi 8 orang setalah sebelumnya ada 7 orang.  (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Apa itu Fitur Footnotes TikTok. Simak Penjelasannya

Apa itu Fitur Footnotes TikTok? Simak Penjelasannya

Fitur terbaru TikTok yang bernama Footnotes tengah menjadi sorotan di kalangan pecinta teknologi. Fitur Footnotes TikTok ini hadir untuk memberikan konteks tambahan pada video...
Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77 merupakan sebuah galaksi berstruktur unik yang mempunyai kemiripan dengan tentakel ubur-ubur. Messier 77 merupakan penemuan mengejutkan yang baru saja ditemukan oleh...
Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

harapanrakyat.com,- Harga daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, anjlok dan sempat dijual dengan harga Rp 24 ribu per kilogram. Kondisi...
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

harapanrakyat.com,- Jalan penghubung antar dua Kecamatan di Dusun Sukamunjul, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambles tergerus longsor, Minggu (20/4/2025). Akibatnya,...
Pemilik Taman Safari

Viral Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Dieksploitasi, Siapa Pemilik Taman Safari?

harapanrakyat.com,- Taman Safari Indonesia kini menjadi sorotan publik usai viralnya dugaan eksploitasi terhadap eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari. Pertanyaan tentang...
eks pemain sirkus Taman Safari

Ini 4 Tuntutan dari Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Mengaku Jadi Korban Kekerasan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan eks pemain sirkus Taman Safari baru-baru ini membuat heboh publik. Beberapa korban yang berasal dari Oriental Circus Indonesia...