Kapan shockbreaker motor harus diganti perlu ketahui tanda kerusakannya. Shockbreaker motor yang sudah lama perlu dicek kapan harus diganti. Sebagian besar orang telah mengetahui fungsi penting shockbreaker motor.
Salah satu komponen kaki-kaki pada sebuah sepeda motor yang penting yakni shockbreaker. Fungsi komponen ini untuk meredam goncangan pada sepeda motor, saat melintasi permukaan jalan tidak rata atau berlubang.
Komponen yang satu ini memiliki peranan penting untuk kenyamanan pengendara. Jika sering menggunakannya, setiap komponen kendaraan perlu mendapatkan perawatan rutin.
Demikian pula pada shockbreaker, perawatannya dengan mengganti oli yang ada pada lubang. Pengecekan berkala akan mudah mengetahui kapan shockbreaker perlu mendapatkan penggantian.
Baca Juga: Perbedaan Shockbreaker Tabung Atas dan Bawah, Jarang Diketahui
Ketahui Kapan Shockbreaker Motor Harus Diganti
Shockbreaker adalah salah satu komponen yang penting pada sepeda motor. Shockbreaker berfungsi sebagai peredam kejut yang dihasilkan saat motor melaju. Oleh karena itu, kondisi shockbreaker perlu tetap baik terutama pada bagian belakang.
Shockbreaker termasuk salah satu kategori komponen slow moving. Ini artinya masa penggunaan komponen ini cukup lama. Berbeda dengan oli atau kampas rem yang lebih cepat mendapatkan penggantian.
Shockbreaker memiliki masa pakai, meski memang tidak terdapat patokan secara pasti. Sebab, hal ini tergantung dari pemakaian, kondisi, serta karakter jalan yang sering Anda lalui.
Sebaiknya Anda melakukan pengecekan saat motor sudah memasuki usia pakai lebih dari 2 tahun. Dengan demikian, Anda bisa tahu kapan shockbreaker motor harus diganti atau masih berfungsi dengan baik.
Adapun beberapa ciri-ciri shockbreaker motor yang sudah rusak adalah sebagai berikut.
Suspensi Tidak Berfungsi Maksimal
Fungsi dari shockbreaker sebagai peredam getaran. Jika komponen tersebut rusak, maka pengendara motor akan merasakan perbedaan pada suspensi. Misalnya, saat Anda melintasi jalan bergelombang, mungkin merasakan suspensi tidak maksimal.
Guncangan pada motor bisa terasa lebih keras dari biasanya. Bahkan saat motor melintasi permukaan jalanan tidak terlalu rusak.
Tanda lainnya terkait suspensi yang tidak berfungsi baik yakni terdengar suara janggal. Saat melintasi jalan bergelombang, mungkin akan terdengar suara geruduk keras dari arah ban. Hal tersebut menjadi bukti adanya tanda kerusakan shockbreaker.
Untuk mengetes kondisi shockbreaker tersebut dengan menekan stang motor, kemudian melepasnya. Perhatikan pergerakan shockbreaker saat melakukannya.
Jika shockbreaker kembali terlalu cepat pada posisi semula, tandanya komponen ini sudah tidak berfungsi dengan maksimal.
Baca Juga: Penyebab Shock Depan Terlalu Empuk dan Cara Mengatasinya
Ban Belakang Bergoyang Atau Oleng
kapan shockbreaker motor harus diganti yakni saat Anda mengendarai motor serta merasakan ban belakang bergoyang atau oleng. Anda juga mungkin merasakan bahwa bagian belakang motor terasa kurang maksimal, meski melalui jalanan yang relatif rata.
Oli Bocor
Oli merupakan bagian penting dari kerja komponen pada shockbreaker. Jika mengetahui tetesan oli dari suspensi, mungkin shockbreaker mengalami kerusakan. Anda juga bisa mengetahui kerusakan saat menyentuh suspensi serta melihat noda oli pada tangan.
Shockbreaker “Mentok” di Jalan Rata
Biasanya shockbreaker “mentok” saat Anda mengemudikan kendaraan dengan beban terlalu berat, sebenarnya terbilang wajar.
Namun, jika shockbreaker terasa “mentok” saat Anda mengemudi pada jalan rata, maka tandanya shockbreaker tidak lagi bisa bekerja dengan normal.
Cek Kapan Shockbreaker Motor Harus Diganti dengan 2 Metode
Anda bisa luangkan waktu untuk mengecek shockbreaker pada motor. Terdapat dua metode untuk mengecek kondisi shockbreaker yang rusak berikut ini.
Melihat secara Fisik
Mengecek shockbreaker belakang, khususnya pada bagian tabung as terdapat rembesan oli atau tidak. Jika ada, maka perlu memperbaiki atau mengganti dengan yang baru.
Baca Juga: Cara Membuat Shock Belakang Motor Empuk, Cek Seal dan Olinya
Menaiki Motor dengan Berboncengan
Merasakan bantingan shockbreaker belakang juga perlu Anda lakukan. Jika rebound atau gaya balik shockbreaker terasa terlalu goyang, tandanya kebocoran oli tersebut sudah parah.
Pemakaian shockbreaker sebenarnya tidak memiliki patokan kapan harus mendapatkan penggantian. Namun, jika melakukan rutin, akan memperpanjang umur pemakaian.
Idealnya, pengganti shockbreaker Anda lakukan setelah tiga hingga lima tahun. Namun, ada juga sepeda motor dengan shockbreaker yang bisa bertahan hingga tujuh tahun lamanya.
Umumnya tergantung dari perawatan, beban pada motor, serta kualitas komponen shockbreaker tersebut.
Kapan shockbreaker motor harus diganti saat sudah mengetahui adanya tanda kerusakan. Jika melakukan perawatan rutin, maka shockbreaker tetap berfungsi baik selama mungkin. (R10/HR-Online)