harapanrakyat.com – UPTD Balai Benih Padi dan Palawija (BBPP) DTPH Jawa Barat, terus mengembangkan benih unggulan bersertifikat varietas padi Inpari 32. DTPH Jawa Barat mengklaim varietas padi ini memiliki banyak keunggulan.
Inpari 32 atau Inbrida Padi Sawah Irigasi, merupakan padi inbrida yang ditanam pada lahan sawah.
UPTD BBPP Jabar merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat, bertugas mewujudkan swasembada beras secara berkelanjutan di Jawa Barat.
Baca Juga : RSUD Kertasari Resmi Berdiri, Pemkab Bandung Kerepotan Cari Tenaga Kesehatan
Jawa Barat merupakan produsen beras tertinggi dan menjadi lumbung pangan nasional. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi UPTD BBPP untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas pangan terutama padi dan palawija secara nasional.
Kepala UPTD BBPP Jabar Agus Guntara mengatakan, unit yang ia kelola memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan teknis operasional di bidang tanaman pangan.
“Kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis tertentu ini pernah kami selenggarakan di Bojongpicung Kabupaten Cianjur,” kata Agus Guntara, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/3/2023).
Terselenggaranya kegiatan tersebut, juga tidak terlepas dari peran penggalangan kelompok khusus Subdit Kamsus Intelkam Polda Jabar.
Agus menuturkan, faktor peningkat produksi padi dan palawija di antaranya adalah penggunaan benih bersertifikat. BBPP saat ini sedang memperbanyak benih sumber varietas padi Inpari 32.
Keunggulan varietas padi Inpari 32 ini, lanjut Agus, di antaranya adalah daya tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III, tahan lama terhadap hawar daun bakteri strain IV, dan tahan terhadap blas ras 033.
Varietas Padi Inpari 32 Cocok di Jawa Barat
Agus menegaskan, pihaknya terus berinovasi serta memperbanyak benih sumber yang sesuai dengan kondisi topografi. Ia juga mengklaim penanaman varietas ini cocok di Jawa Barat .
“Petani sangat meminati varietas ini, khususnya penangkar masih varietas padi Inpari 32,” katanya.
Menurutnya, benih berkualitas sangatlah menentukan produktivitas, yang mencapai 20 persen dalam keberhasilan usaha tani.
Baca Juga : Prediksi Kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat Tahun Ini Alami Penurunan
Dalam proses sertifikasi benih, lanjut Agus, ada keterlibatan dengan lembaga lain secara kolaboratif. Pihak yang terlibat ini di antaranya Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Jabar, serta pihak penentu jaminan bagi konsumen benih.
Agus menegaskan, UPTD BBPP sektor pertanian terbukti mampu bertahan di saat pandemi Covid-19 melanda. Bahkan menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dan penyumbang pendapatan asli daerah.
“BBPP mempunyai tugas dan fungsi dalam pengembangan benih padi unggulan termasuk varietas Inpari 32, meningkatkan PAD serta pemanfaatan aset,” tutur Agus. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)