Deteksi neutrino dalam penumbuk partikel telah dilakukan oleh para ilmuwan. Dalam penumbuk partikel, ilmuwan-ilmuwan tersebut berhasil melakukan deteksi neutrino. Pada bidang ilmu fisika, penemuan ini menjadi hal yang luar biasa.
Baca Juga: Contoh Energi Gerak Menjadi Bunyi yang Ada di Kehidupan
Penjelasan Tentang Deteksi Neutrino dalam Penumbuk Partikel
Seperti yang kita tahu, partikel subatomik masih misterius. Apalagi, jumlah partikel tersebut sangatlah melimpah.
Partikel subatomik meluncur seperti spektrum. Hal ini yang membuatnya mendapatkan julukan sebagai partikel hantu.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan melakukan deteksi partikel hantu yang memiliki energi tertinggi dalam penghancuran atom terbesar di jagad raya ini.
Menariknya, penemuan tersebut berhasil mengungkap rahasia alam semesta. Tidak hanya memahami bagaimana partikel tersebut terbentuk, sifat maupun perannya dalam evolusi alam semesta. Akan tetapi, juga mengetahui bagaimana sebuah bintang bisa menjadi supernova.
Partikel kecil tersebut, dikenal sebagai neutrino. Deteksi neutrino dalam penumbuk partikel tersebut berhasil para ilmuwan temukan dengan menggunakan detector FASERnu di Large Hadron Collider.
Bahkan, hasil penemuan tersebut telah dipresentasikan pada Konferensi Rencontres de Moriond ke 57. Penyelenggaraan konferensi tersebut berkaitan dengan Interaksi Elektro Lemah dan Teori Terpadu di Italia.
Jonathan Feng selaku fisikawan partikel dari Universitas California, Irvine mengungkapkan, jika mereka telah berhasil menemukan neutrino dari sumber yang baru, yakni penumbuk partikel. Terdapat dua balok partikel yang saling bertabrakan dengan energi yang sangat tinggi.
Baca Juga: Bentuk Perubahan Energi, Kenali Pengertian dan Contohnya!
Cara Menangkap Neutrino
Deteksi neutrino dalam penumbuk partikel tentunya tidak lepas dari berbagai macam upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan. Untuk menjebak maupun menangkap neutrino tersebut membutuhkan alat khusus dan lebih canggih.
Dalam penemuan itu, menggunakan alat pendeteksi partikel berupa pelat logam padat yang berasal dari timbal dan tungsten. Kedua material tersebut kemudian mengapit sejumlah lapisan zat pendeteksi cahaya yang biasa kita sebut sebagai emulsi.
Lapisan emulsi ini bekerja dengan cara yang hampir serupa dengan film fotografi kuno, yakni bereaksi dengan produk sampingan dari neutrino guna mencetak atau menghasilkan garis besar partikel yang berhasil terlacak ketika partikel menembusnya.
Dengan mengembangkan emulsi seperti film tersebut, maka akan menganalisis jejak partikel.
Baca Juga: Teori Kecepatan Cahaya: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Sekilas Tentang Neutrino
Neutrino sendiri merupakan salah satu partikel subatomik dengan jumlah yang sangat banyak. Bahkan, neutrino menempati urutan kedua setelah foton.
Namun, neutrino tidak menghasilkan muatan listrik. Selain itu, massa hampir mendekati nol.
Uniknya lagi, neutrino hampir tidak melakukan interaksi bila menemui partikel lain. Dalam tubuh manusia, setidaknya terdapat ratusan miliar neutrino.
Neutrino terbang dengan melalui materi yang mendekati kecepatan cahaya. Hal ini sesuai dengan moniker hantunya.
Sebelum deteksi neutrino dalam penumbuk partikel yang belum lama ini ditemukan, neutrino pertama kali terdeteksi pada tahun 1956. Saat itu, neutrino keluar dari reaktor nuklir. (R10/HR-Online)