Bukti bumi berotasi seringkali masih menjadi pertanyaan. Ada berbagai hal yang bisa menjadi bukti jika Bumi itu berotasi. Pada dasarnya, rotasi Bumi merupakan perputaran atau gerakan berputar Bumi pada sumbunya.
Bumi akan berputar ke arah timur. Bila kita lihat dari arah utara, maka perputaran Bumi melawan arah jarum jam.
Baca Juga: Panjang Hari Bumi Meningkat, Alasannya Masih Jadi Misteri!
Bukti Bumi Berotasi dan Penjelasannya
Akibat rotasi ini menyebabkan Bumi mengalami terjadinya siang dan malang, meskipun panjang siang maupun malam pada setiap negara atau wilayah berbeda-beda.
Selain itu, masa rotasi bumi ini berkaitan dengan Matahari, yakni selama 24 jam. Akan tetapi, perputaran ini secara perlahan-lahan akan melambat.
Pasalnya, mendapatkan pengaruh dari gravitasi bulan. Sejatinya, terdapat beberapa bukti yang dapat menyakinkan kita jika Bumi berputar pada porosnya.
Supaya tidak semakin penasaran, berikut ini adalah penjelasannya.
Logika Satelit dengan Orbit Geostasioner
Satelit dengan orbit geostasioner merupakan satelit yang memiliki posisi di atas koordinat tertentu terhadap Bumi. Salah satu contohnya, yakni satelit telekomunikasi yang ada di Indonesia.
Baik itu satelit telekomunikasi Telkom maupun Palapa. Karena Bumi mengalami rotasi, maka satelit geostasioner tersebut juga bergerak.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Bumi Semakin Redup, Begini Menurut Ilmuwan!
Begitu pula sebaliknya, jika bumi tidak bergerak, maka satelit geostasioner juga diam. Jika satelit diam, maka akan jatuh ke Bumi karena terlepas.
Satelit geostasioner juga bergerak dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi. Dengan memanfaatkan rotasi Bumi, satelit tak akan terus-menerus menggunakan mesinnya supaya tidak jatuh.
Percobaan Pendulum Foucault
Bukti rotasi bumi selanjutnya, yakni percobaan pendulum foucault. Pendulum atau bandul Foucault merupakan alat yang berfungsi sebagai petunjuk arah rotasi Bumi.
Alat ini pertama kali ditemukan oleh Jean Bernard Leon Foucault. Pertunjukkan bandul Foucault tersebut pertama kali ditunjukkan ke khalayak umum pada Februari 1851.
Tepatnya, berada di Observatorium Paris. Alat percobaan ini memiliki bandul panjang yang bergerak dengan latar belakang berbentuk vertikal.
Latar osilasi bandul tersebut tetap terpasang dengan pandangan pada bintang yang tetap kompilasi pada rotasi bumi di bawahnya. Baik itu di kutub selatan maupun kutub utara.
Baca Juga: Keadaan Bumi Zaman Dulu Beda dengan Sekarang, Lebih Ekstrim!
Terjadinya Efek Koriolis
Terjadinya efek koriolis juga menjadi salah satu bukti rotasi Bumi. Pada daerah yang ada di utara khatulistiwa dengan daerah selatan memiliki arah angin pasat yang berbeda.
Hal ini merupakan efek koriolis. Perbedaan arah angin ini menyebabkan perbedaan arus laut.
Kemudian, angin bergerak dari daerah subtropis ke daerah tropis. Mungkin, sebagian dari kita beranggapan jika pergerakan angin tersebut berbelok. Namun, karena rotasi bumi, pergerakan angin tersebut sebenarnya lurus.
Demikianlah penjelasan tentang bukti rotasi bumi. Selain ketiga bukti di atas, perputaran bumi pada porosnya juga dapat kita buktikan dengan efek eotvos, hingga aberasi cahaya. (R10/HR-Online)