Uji zat makanan sangat berguna. Melakukan uji zat pada makanan bisa mengetahui apa kandungan di dalamnya. Dengan begitu, maka Anda bisa memahami manfaat apa saja di dalam makanan sehat tersebut.
Tubuh membutuhkan berbagai jenis zat yang sangat penting dalam melakukan fungsi kerja organ yang baik. Itulah mengapa, melakukan uji terhadap zat di dalam makanan merupakan langkah yang tepat.
Di dalam makanan terdapat berbagai macam zat yang berbeda antara satu dan lainnya. Dengan mengidentifikasi zat tersebut, maka seseorang bisa mengetahui fungsi dan manfaat dari makanan itu.
Baca Juga: Makanan Mengandung Lemak Baik untuk Tubuh, Ini Daftarnya!
Cara dan Fungsi Uji Zat Makanan
Menguji kandungan zat di dalam makanan bukanlah hal baru. Biasanya zat identifikasi tersebut akan mengelompokkan kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan juga vitamin.
Cara menguji makanan ini bertujuan untuk mengetahui apakah makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari atau tidak. Untuk melakukan uji makanan ini juga tidak sulit.
Bahkan, cara menguji makanan sudah diajarkan sejak bangku SMA. Tidak perlu bingung karena dalam pengujian akan menggunakan larutan khusus.
Misalnya saja seperti menggunakan benedict, fehling, atau larutan lainnya tergantung dengan makanan dan jenis kandungan yang akan Anda uji. Biasanya yang menandakan jika makanan punya suatu zat menurut kelompok adalah perubahan warnanya.
Berikut ini cara mengetahui kandungan di dalam uji zat makanan.
Kandungan Karbohidrat
Komponen di dalam makanan yang sangat penting adalah karbohidrat. Kandungan ini menjadi sumber energi utama untuk tubuh.
Karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecah mineral, membantu metabolisme, dan lain sebagainya.
Menguji kandungan karbohidrat yang ada di dalam makanan dapat memakai larutan yodium. Cara lain yang dapat Anda lakukan juga menggunakan uji benedict melalui gula reduksi.
Baca Juga: Makanan Penambah Stamina Agar Tubuh Tidak Mudah Lelah
Nantinya, akan ada reduksi larutan alkali oleh gula yang mengandung gugus aldehid. Tujuan dari redaksi ini adalah untuk membentuk kupro oksida berwarna.
Proses uji zat makanan akan menggunakan suasana basa agar tumbuh isomerik. Selain itu, bisa juga melalui uji molisch dan juga uji fehling.
Kandungan Lemak
Lemak atau lipid merupakan organik yang ada di dalam tubuh tumbuhan, manusia, dan hewan. Tentu saja lemak juga berperan dalam struktur dan juga fungsi sel, meski lemak berlebih tidak baik untuk tubuh.
Sifat lemak adalah tidak bisa larut di dalam air. Akan tetapi, lemak termasuk organik yang dapat rapuh dengan menggunakan pelarut organik nonpolar.
Nah, dalam hal ini, lemak bisa rapuh menggunakan aseton benzena, eter, dan kloroform. Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga kedua setelah karbohidrat.
Cara uji zat makanan lemak hanya perlu menggunakan etanol dan juga air. Anda cukup memasukkan etanol ke dalam air.
Apabila muncul warna putih keruh, artinya makanan tersebut mengandung lemak. Hal itu karena lemak juga mempunyai fungsi sebagai bantalan penahan panas serta juga pembawa absorpsi vitamin larut lemak.
Menguji kandungan lemak juga bisa Anda lakukan dengan cara mengenali sifat, jenis lipid, dan sifatnya. Caranya hanya dengan mengoleskan larutan pada sebuah kertas, apabila berubah transparan atau buram, artinya terdapat kandungan lemak di dalam makanan tersebut.
Baca Juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati yang Bermanfaat Bagi Tubuh
Kandungan Protein
Selanjutnya uji makanan juga bisa untuk mengidentifikasi kandungan protein. Ada banyak sekali makanan dan sayuran yang mengandung protein di dalamnya.
Akan tetapi, tidak semua orang mengetahui kandungan tersebut baik untuk kesehatan.
Protein adalah salah satu kandungan yang berperan di dalam pembentukan biomolekul. Dengan begitu, protein akan memberikan sumber energi pengganti lemak dan juga karbohidrat.
Fungsi protein juga sebagai enzim katalis transport dan penyimpanan. Tidak hanya itu, ada juga fungsi mekanik, pelindung, proses informasi, dan pergerakan protein.
Kualitas dari kandungan ini sebagai kebutuhan tubuh manusia tergantung pada asam amino di dalamnya. Pada dasarnya, protein hanya memiliki sekitar 20 asam amino alami dengan bentuk dan fungsi berbeda.
Akan tetapi, setiap molekul protein bisa memiliki ratusan, atau bahkan ribuan yang bergabung dan membentuk urutan uik.
Itulah berbagai fungsi dari uji zat makanan untuk mengetahui apa saja kandungan di dalamnya. Setiap zat makanan sangat penting bagi tumbuh dan memiliki porsi masing-masing untuk melakukan kerja pada fungsi organ. (R10/HR Online)