Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSoerabaiasch Handelsblad, Koran Belanda yang Pro Eropa

Soerabaiasch Handelsblad, Koran Belanda yang Pro Eropa

Soerabaiasch Handelsblad adalah koran Belanda yang terbit pertama kali pada tahun 1853 di Surabaya, Jawa Timur.

Semenjak kelahiran sampai usianya setengah abad, Soerabaiasch Handelsblad semakin kelihatan tidak memperhatikan netralitas dalam menyampaikan isi berita. Perusahaan koran milik Belanda ini semakin condong pada kepentingan orang-orang Eropa.

Antara lain terlihat pada tahun 1904, koran Soerabaiasch Handelsblad mempropagandakan ajakan perang pada masyarakat pribumi yang mencurigakan. Koran ini menulis berita tentang peristiwa pemberontakan Kasan Moekmin.

Menurut wartawan harian Soerabaiasch Handelsblad orang-orang Eropa tak lepas dari teror pengikut Kasan Moekmin.

Baca Juga: Sistem Ekspor-Impor Kolonial Belanda, Penyebab Pemberontakan Petani

Kendati opas polisi kolonial bisa meredam pemberontakan, lebih baik orang-orang Eropa yang bekerja di pabrik gula Sroeni mempersenjatai diri untuk berjaga-jaga.

Konotasi berjaga-jaga dianggap sebagai kalimat propagandis, yang mana isinya menyudutkan orang Eropa pegawai administrasi pabrik Sroeni di Surabaya untuk mencurigai dan menghabisi para pribumi yang bersifat aneh dan membangkang.

Kisah Koran Belanda Soerabaiasch Handelsblad Imbau Warga Eropa Mempesenjatai Diri

Menurut Marieke Bloembergen dalam buku berjudul, “Polisi Zaman Hindia Belanda, dari Kepedulian dan Ketakutan” (2011), Soerabaiasch Handelsblad adalah koran Belanda yang semata-mata hanya peduli pada warga Eropa yang bekerja untuk perusahaan kolonial.

Padahal semenjak Soerabaiasch Handelsblad berdiri pada tahun 1853, koran Belanda tersebut tak terlihat memihak ras, golongan, ataupun kelompok tertentu. Perusahaan koran milik Belanda ini menjaga baik sikap netralitas.

Entah apa yang mengubah visi misi Soerabaiasch Handelsblad tiba-tiba berpihak pada orang Eropa. Persoalan ini berasal pada awal abad ke-20 masehi. Tepatnya sejak tahun 1904 pasca kerusuhan Kasan Moekmin menyerang pabrik gula Sroeni di Surabaya.

Dari peristiwa itu Soerabaiasch Handelsblad dengan bangga mengumumkan jumlah korban pemberontakan Kasan Moekmin sebanyak 46 jiwa. Mereka semua tewas tertembak oleh opas kolonial yang datang dari pusat kota Surabaya.

Selain memberitakan jumlah korban tewas akibat peristiwa Kasan Moekmin, Soerabaiasch Handelsblad juga menerbitkan beberapa tulisan yang sifatnya menenangkan orang Eropa dari pengalaman buruk peristiwa tersebut.

Isi berita Soerabaiasch Handelsblad berisi tentang keberhasilan polisi kolonial meringkus beberapa pelaku pemberontakan, dan diadilinya mereka dengan hukuman yang berat dan setimpal. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sosial, terutama orang Eropa yang bekerja sebagai administrator pabrik gula di Sroeni.

Baca Juga: Sejarah Tanah Lungguh, Pemicu Mogok Buruh Tahun 1822

Menurut Marieke, keberpihakan surat kabar Soerabaiasch Handelsblad ini antara lain diakibatkan oleh karena Residen Surabaya merupakan teman dekat redaksi koran tersebut bernama L. A. Arends.

Ia menilai kinerja orang Eropa di pabrik gula Sroeni cukup bagus, sangat disayangkan apabila mereka trauma dengan peristiwa yang menimpa dan memilih pindah kerja atau bahkan pulang ke negeri asalnya.

Menghimbau Pemerintah Mempersenjatai Orang Eropa

Menurut koran Belanda De Locomotief edisi 22, Juli 1904 bertajuk, “Prangsabilphobie en Propaganda voor den Islam Onder Bescherming van de Nederlandse Vlag, Haji Vriees”, kendati kepala polisi di Surabaya berhasil memangkas gerakan Kasan Moekmin, peristiwa yang menewaskan puluhan jiwa ini membuat trauma pada warga Eropa di pabrik Sroeni.

Surat kabar Soerabaia Handelsblad merekam ketakutan mencekam ini dan memberikan solusi penyelesaian soal melalui tulisan para wartawan kolonial.

Salah satunya dengan memberikan ide agar pemerintah mempersenjatai warga Eropa yang bekerja sebagai pegawai administrasi di pabrik gula Sroeni.

Padahal dengan bekal senjata yang cukup penjagaan ketat yang kerap absen dilakukan oleh opas kolonial bisa lebih menjamin keselamatan orang Eropa. Terutama saat mereka menjalankan tugas kerjanya di pabrik Sroeni.

Usulan yang dipublikasi secara kolektif sampai hingga ke telinga Residen. Respon pemimpin tertinggi di Surabaya itu langsung menerima usulan tersebut. Menurutnya usulan Soerabaiasch Handelsblad merupakan himbauan yang bersifat siaga.

Akibatnya hampir seluruh pegawai pabrik gula dari kalangan orang Eropa membawa senjata berminggu-minggu.

Bermacam-macam senjata, ada yang terdiri dari jajaran sejata tajam, senjata bergagang tumpul, bahkan sampai membekali diri dengan senjata api: senapan. Soerabaia Handelsblad meliput situasi ini seperti situasi sedang darurat militer.

Soerabaiasch Handelsblad semakin lama semakin kelihatan membenci kelompok sosial dari golongan pribumi.

Propaganda Permusuhan dengan Pribumi

Surat kabar kolonial yang pro Eropa itu telah mempropagandakan permusuhan antara orang Eropa khususnya Belanda dengan golongan pribumi (Inlanders). Terlihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari isi berita, sorotan wartawan memberitakan pribumi, dan kolom opini yang rasis.

Baca Juga: Sejarah Pabrik Tebu di Yogyakarta Tahun 1930 yang Memiskinkan Petani

Salah satu tulisan Soerabaiasch Handelsblad juga telah mengilhami petugas pabrik membangun benteng pemisah yang safety. Tujuannya agar tidak rusak apabila kaum pribumi sedang demo.

Soerabaiasch Handelsblad memberikan beberapa cara mengamankan lingkungan dari aksi pemberontakan. Salah satunya dengan menyebar pecahan kaca (beling) di sekeliling pabrik gula Sroeni.

Tujuannya jelas agar orang pribumi yang terbiasa jalan kaki tanpa alas kakibisa terluka apabila memaksa untuk mendekat ke dalam pabrik.

Paling parah lagi ketika Soerabaiasch Handelsblad memberikan saran pada pemerintah kolonial agar bangunan aset milik Belanda dibangun tempat rahasia untuk menaruh meriam. Fungsinya untuk menembak musuh dari jarak dekat tanpa sepengetahuan mereka sebelumnya. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...
Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara kolaborasi Reels Facebook sejatinya cukup mudah. Kendati demikian, banyak pengguna yang belum mengetahui cara ini. Bahkan mungkin tidak menyadari opsi tersebut telah tersedia...