Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Perlawanan Umat Islam Ciamis terhadap Belanda, Menginspirasi Bandung Lautan Api

Sejarah Perlawanan Umat Islam Ciamis terhadap Belanda, Menginspirasi Bandung Lautan Api

Sejarah perlawanan umat Islam di Ciamis terjadi pada hari Senin, 24 Desember 1945. Setidaknya 20.000 umat Islam di Ciamis menyatakan diri secara terbuka memihak pejuang republik dan siap memberontak pada Belanda. Pernyataan ini membuat Belanda khawatir akan keamanan para tentaranya yang berjaga di hutan-hutan lepas Jawa Barat.

Tentara Belanda yang bertugas di Priangan Timur adalah pasukan elit yang biasa menghadapi peperangan. Belanda dibantu para perwira Sekutu (Inggris) ikut mengawasi pengamanan agar tidak terjadi saling bentrok satu sama lainnya.

Adapun 20.000 umat Islam yang berkumpul di Ciamis itu menamakan kelompoknya sebagai pasukan Sabilillah.

Mereka mengumandangkan perang jihad pada Belanda. Mereka siap menerima segala resiko yang mungkin terjadi, demi membela bangsa, negara, dan agama kendati harus harta serta jiwa jadi taruhannya.

Baca Juga: Kisah Perdana Menteri Sjahrir Lolos dari Pembunuhan Belanda

Konon gerakan yang dilakukan oleh pasukan Sabilillah menginspirasi perlawanan di beberapa titik daerah yang ada di Jawa Barat.

Bahkan perlawanan pasukan Sabilillah di Ciamis menginspirasi pula timbulnya peristiwa Bandung Lautan Api yang meletus pada 23 Maret 1946.

Sejarah Perlawanan Umat Islam di Ciamis, Berawal dari Rapat Akbar

Menurut koran Kedaulatan Rakyat yang terbit pada 27 Desember 1945 bertajuk, “20.000 Oemat Islam Tjiamis Siap Sedia”, puluhan ribu umat Islam di Ciamis siap memberontak pada Belanda setelah mereka mengadakan rapat akbar sehari sebelum keputusan ini dipublikasi.

Rapat akbar ini menyetujui pemberian nama ribuan umat Islam yang hadir tersebut dengan sebutan Laskar Sabilillah. Ketua pemimpin gerakan ini adalah KH. Abdul Hamid Pangkalan.

Turut membantu juga perwakilan Gubernur Jawa Barat, Samaoen Bakri, bupati Ciamis Abd. Hamid dan tokoh masyarakat K.H. Toha.

Melalui rapat akbar ini empat tokoh masyarakat tersebut menyepakati untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda yang diamini oleh ribuan umat Islam di Ciamis sekaligus tercatat dalam sejarah.

Mereka memberikan perintah pada pengikutnya agar selalu waspada dan melawan apabila tentara Belanda kembali ke negeri yang sudah merdeka –Indonesia.

Dengan kata lain Laskar Sabilillah di Ciamis siap berjuang membela bangsa dan negara melawan gerakan Belanda dan Sekutu (Inggris).

Mereka percaya Belanda adalah kaum kafir yang menyesatkan, oleh sebab itu semangat Laskar Sabilillah menggunakan ideologi jihadism untuk menggerakan perjuangan tentaranya.

Baca Juga: Sejarah Serangan Sekutu di Bekasi, Ribuan Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Menginspirasi Lahirnya Peristiwa Bandung Lautan Api

Selain menggugah semangat para pejuang di daerah-daerah terpencil yang ada di Ciamis, gerakan Laskar Sabilillah tersebut konon menginspirasi pula meletusnya peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.

Semangat Laskar Sabilillah melawan Belanda adalah contoh utama bagi para pejuang republieken untuk memusnahkan Sekutu di bumi parahyangan. Selain faktor semangat, mereka juga mencontoh gerakan 20.000 umat Islam di Ciamis dalam hal kesiapan berperang.

Ketika peristiwa Bandung Lautan Api meletus, sebagian besar Laskar Sabilillah terlibat ikut berperang bersama tentara Siliwangi. 

Mereka berbekal senjata hasil rampasan milik Belanda, selain itu sebagian lainnya menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, tombak, golok, dan sumpit beracun.

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah salah satu perlawanan rakyat Jawa Barat mengusir Belanda. Kejadian maha dahsyat ini –membakar gedung-gedung swasta, pemerintah bahkan pemukiman penduduk tidak lain untuk menciptakan kedaulatan negara. Rakyat Jawa Barat mendukung penuh pemerintahan Republik Indonesia, Sukarno-Hatta.

Baca Juga: Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam, Saksi Bisu Sejarah Indonesia

Pasukan Laskar Sabilillah di Ciamis Terkenal Sakelijk (Kejam)

Pasukan dari Laskar Sabilillah di Ciamis terkenal memiliki pendirian yang sakelijk atau kejam. Mereka tak memandang musuh itu sebagai orang yang lemah, pasukan Sabilillah akan menghabisi Belanda yang mereka temukan di tengah-tengah hutan tak berpenghuni.

Menurut wartawan Kedaulatan Rakyat (1945), sikap sakelijk yang dimiliki Laskar Sabilillah timbul dari rasa persaudaraan yang tinggi. Jiwa solidaritas mereka kuat sekali sehingga kecil kemungkinan akan berbuat khianat pada sesama pejuang kemerdekaan.

Laskar Sabilillah paling tidak suka dengan jiwa-jiwa penghianat. Semisal ada pejuang republik yang licik, memberi tahu pada Belanda di mana tempat persembunyian kawan-kawannya, siapapun yang melakukan itu maka pejuang Sabilillah tak akan memberinya ampun.

Salah satu sikap militan Laskar Sabillah ditunjukan oleh K. H. Abd. Hamid, pemimpin pasukan Sabilillah di Ciamis. Sejak zaman Jepang yang represif, K. H. Abd. Hamid selalu menolak kerja sama dengan penjajah. Sekalipun nyawanya terancam oleh pedang samurai.

Sikap ini merupakan pendirian umat Islam yang tak takut mati dalam berperang –melawan kebiadaban penjajah. Nampaknya K. H. Abd. Hamid berhasil menanamkan semangat-semangat jihad kepada seluruh anggota Laskar Sabilillah. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025 segera hadir dan berhasil menarik perhatian. Laptop ASUS ini menjadi pilihan terbaik bagi yang mencari perangkat dengan layar luas. Di...
Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme kembali bersiap memperkenalkan smartphone 5G murah terbaru mereka di Indonesia, yaitu Realme 14T. Perangkat ini digadang-gadang akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy...
Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...
Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

harapanrakyat.com,- Terbakar api cemburu, seorang suami warga Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tega membacok istrinya sendiri saat malam takbiran Idul Fitri, pada Minggu...
Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

Jelang Lebaran, Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

harapanrakyat.com,- Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, puluhan jasa permak pakaian di Kabupaten Sumedang mulai kebanjiran orderan. Jasa permak tersebut biasanya mangkal di kawasan...
Komisaris Bank BUMN

Komisaris Bank BUMN Gemuk, Prabowo Minta Rampingkan dengan Tim Profesional

harapanrakyat.com,- Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menyoroti komisaris bank BUMN yang dianggap gemuk. Hal tersebut terungkap dari percakapan wartawan dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga...