Sejarah masjid Al-Ghamamah berkaitan dengan perjalanan hidup Rasulullah SAW. Masjid Al-Ghamamah menjadi tempat bersejarah Nabi pada saat mendirikan sholat Ied. Jadi, masjid ini menjadi tempat bersejarah dalam peradaban Islam.
Masjid Al-Ghamamah Madinah ini letaknya berdekatan dengan dua masjid lainnya, yaitu Masjid Abu Bakar dan Masjid Masjid Ali bin Abi Thalib.
Letaknya memang sangat dekat, antara masjid satu dengan masjid lainnya hanya berjarak 50 meter saja.
Baca Juga: Sejarah Masjid Dhirar, Tempat Perkumpulan Orang Munafik
Sejarah Masjid Al-Ghamamah Tempat Nabi Meminta Hujan
Masjid Al Ghamamah menjadi salah satu masjid bersejarah yang memiliki kisah tersendiri. Sebab, saat masa hidup di abad yang ketujuh, Nabi Muhammad SAW pernah berdoa pada tempat didirikannya masjid ini.
Pada saat itu, Nabi Muhammad meminta pertolongan pada Allah agar menurunkan hujan. Sebab, ketika itu cuaca di Madinah memang sangat panas.
Setelah melakukan doa minta hujan, pada akhirnya doa Nabi Muhammad SAW segera Allah kabulkan. Pada saat itu juga, dari arah langit muncul awan yang tebal. Awan tebal tersebut mampu meneduhi nabi dan para sahabat-sahabatnya.
Tak hanya itu saja, pada tiap musim paceklik atau kemarau panjang yang terjadi di Madinah, seluruh warganya juga sering meminta Rasulullah untuk berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan. Selanjutnya, Rasulullah akan shalat dan berdoa meminta hujan di tempat tersebut.
Dalam sejarah Al Ghamamah memang artinya adalah awan, atau mendung. Ketika nabi sedang sholat, biasanya ada mendung datang ke atas tempat ini untuk meneduhkan tubuh nabi. Sebab datangnya awan tersebut, maka masjid ini mereka beri nama dengan sebutan Al Ghamamah, yang artinya awan.
Baca Juga: Kisah Khabab bin Al Arat, Mengalami Banyak Ujian di Jalan Allah
Ukuran Masjid Tidak Begitu Luas
Dalam sejarah masjid Al-Ghamamah, ukuran masjid ini juga tidak terlalu besar, yaitu hanya sekitar 50 x 30 meter saja. Akan tetapi, masjid ini memiliki dinding yang begitu kuat dan kokoh.
Material yang digunakan untuk membangun masjid ini yaitu dari bahan batu alam warna hitam. Batu alam tersebut tersusun rapi dan kokoh sebagai dinding masjid.
Sebelumnya Hanya Berwujud Tanah Lapang
Sebelum masjid ini dibangun, sejarah masjid Al-Ghamamah ini bukanlah sebuah bangunan masjid. Akan tetapi, masjid ini hanyalah sebuah tanah lapang yang banyak orang manfaatkan untuk melakukan berbagai macam kegiatan sampai dengan tempat ibadah.
Dibangun Oleh Sahabat Nabi
Pertama kali yang membangun Masjid Ghamamah ini sebenarnya adalah sahabat Nabi, Umar bin Khattab pada saat menjadi Khalifah. Ketika kali pertamanya dibangun, nama masjd tersebut bukan Masjid Al Ghamamah seperti sekarang ini, namun Al-Mushalla yang mempunyai arti sebagai tempat sholat.
Dahulunya, Khalifah Umar mendirikan Al Mushalla ini sebagai wujud penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebab, Rasulullah dulunya merupakan orang yang bersamanya pernah melaksanakan sholat Idul Fitri pertama kalinya.
Akan tetapi, shalat Idul Fitri pertama pada saat tempat ini masih berbentuk lapangan terbuka, yaitu pada tahun kedua Hijriyah.
Dalam sejarah masjid Al-Ghamamah ini terdapat dua keistimewaan yang harus kita tahu. Pertama yaitu di tempat inilah Nabi uhammad pernah berdoa meminta hujan.
Kemudian, keistimewaan yang selanjutnya yaitu tempat ini juga menjadi tempat Nabi Muhammad menerima perintah dari Allah untuk melaksanakan sholat hari Raya.
Baca Juga: Pembebasan Kota Damaskus, Sejarah Besar di Bulan Rajab
Sekarang Sudah Direnovasi
Khalifah Umar bin Khattab membangun masjid ini emang sengaja persis pada lokasi atau tempat shalat yang Nabi SAW gunakan. Sedangkan, untuk bangunan masjid yang ada sekarang ini merupakan peninggalan dari pembangunan Sultan Abdul Majid al-Utsmani.
Masjid ini juga pernah dilakukan renovasi kembali, yaitu pada masa Raja Fahd (1411H). Kemudian, Sultan Hasan bin Muhammad bin Qalawan Ash-Shalihi juga melakukan renovasi masjid ini sebelum tahun 761 Hijriah.
Kemudian, ada renovasi kembali pada tahun 861 Hijriah oleh Syarif Saifuddin Inal Al-Ala’i. Adapun, renovasi berikutnya yaitu pada masa Sultan Abd-ul-Mejid I, sekitar tahun 1275 Hijriah / 1859. Pada masa inilah,renovasi mereka lakukan dengan membangun bangunan baru yang memiliki bentuk sama seperti sekarang ini.
Ada juga renovasi pada saat masa Sultan Abdul Hamid II dan beberapa renovasi lainnya ketika masa Pemerintahan Arab Saudi.
Jadi bangunan saat ini sudah tidak alami seperti bangunan pada zaman Rasulullah SAW. Sudah ada banyak pembaruan yang terdapat pada masjid ini.
Itulah sejarah Masjid Al-Ghamamah, mulai dari pembangunan hingga aktivitas Nabi Muhammad di masjid tersebut. Sampai saat ini, masjid tersebut masih berdiri kokoh. (R10/HR-Online)