Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruPKI Bawah Tanah, Gerakan Rahasia Komunis Lawan Jepang

PKI Bawah Tanah, Gerakan Rahasia Komunis Lawan Jepang

PKI Bawah Tanah merupakan sebuah istilah untuk menyebut gerakan rahasia orang-orang komunis yang melawan fasisme Jepang secara merangkak. Dalam sejarah PKI, saat itu mereka memiliki misi kepartaian untuk menjatuhkan pendudukan Jepang di Indonesia secara senyap, perlahan namun pasti.

Gerakan ini terjadi pada tahun 1942-1948 yang terpusat di daerah Madiun, Jawa Timur. Komando gerakan PKI Bawah Tanah adalah Mr. Amir Sjariffudin. Kendati memiliki tujuan yang baik untuk perjuangan pemuda, namun tidak pada keutuhan NKRI.

PKI Bawah Tanah memiliki visi dan misi menggantikan bentuk negara NKRI ke dalam ideologi komunis. Amir Syariffudin mempropagandakan NKRI yang sedang dipimpin oleh Sukarno-Hatta merupakan negara boneka Jepang.

Baca Juga: Menangkal Hantu Merah, Sejarah Polisi Melawan Komunis Tahun 1920

PKI di Madiun tidak setuju dengan sistem pemerintahan Sukarno-Hatta. Selain karena boneka Jepang, PKI memfitnah pemerintah NKRI saat itu telah terkontaminasi oleh ideologi fasisme.

Mereka (PKI) ingin menciptakan negara yang 100% merdeka. Propaganda Amir Syariffudin terus menyebar hingga membuat keadaan politik saat itu memanas. Alhasil PKI menjadi salah satu pemicu lahirnya kerusuhan Madiun pada tahun 1948.

PKI Bawah Tanah, Berawal dari Gerakan Intelejen Kiri

Koran-koran Belanda mengabarkan Amir Syariffudin mantan Perdanan Menteri Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1947 telah mengklarifikasi arti PKI Bawah Tanah.

Menurut Amir, PKI Bawah Tanah merupakan ungkapan rahasia untuk menyebut kerdja-kerdja inteledjen kiri yang bertujuan melumpuhkan ideologi fasis di Indonesia.

Gerakan komunis rahasia ini sudah berjalan sejak Belanda terusir dari tanah jajahannya sendiri pada tahun 1942. Kala itu mereka kalah dari Perang Dunia II yang membuat negara fasis Jepang menduduki Indonesia sampai tahun 1945.

Dalam buku Hary A. Poez berjudul, “PKI SIBAR: Persekutuan Aneh Antara Pemerintah Belanda dan Orang Komunis di Australia (1943-1945)” (2014), PKI saat itu merupakan kaki tangan orang Belanda di Australia.

Melalui Amir Syariffudin (Pemimpin PKI) orang Belanda di Australia yang bernama Van der Plas itu telah membiayai hidup partai kiri tersebut dengan uang sejumlah 25000 gulden.

Tujuan pemberian uang ini tidak lain untuk membantu Belanda bisa kembali berkuasa di tanah jajahannya setelah Jepang mundur dari Indonesia tahun 1945.

Tentu kabar ini membuat banyak rakyat Indonesia anti Belanda naik pitam. Mereka mencap PKI sebagai musuh dalam selimut. Tidak punya jiwa Nasionalisme yang kuat dan cenderung bersikap pengecut.

Baca Juga: Profil Alimin Prawirodirdjo, The Great Old Man Komunis Indonesia

Bahkan ada yang mengutuk gerakan PKI Bawah Tanah ini dengan menyebut Amir Syariffudin sebagai Antek Belanda.

Amir Syariffudin dan Van der Plas yang Mencurigakan

Setelah kabar ini muncul di muka publik, banyak tafsiran-tafsiran liar yang mencurigai kedekatan Amir Syariffudin dengan Van der Plas adalah kedekatan yang saling memanfaatkan satu sama lainnya.

Van der Plas memanfaatkan basis kiri anti fasis untuk memusuhi Sukarno-Hatta, sedangkan Amir memanfaatkan Van der Plas sebagai sumber dana untuk mengembangkan partainya tercinta.

Sebab pada kenyataannya Amir merupakan seorang komunis sejati yang tentu sangat anti pada Belanda.

Tetapi versi lain mengatakan sebaliknya. Amir Syariffudin justru memanfaatkan basis kiri yang sudah besar di Madiun untuk kelancaran Belanda menguasai kembali Jawa. Mereka bersekongkol membodohi kader kiri untuk saling perang dengan bangsanya sendiri.

Mereka tak sadar diri jika ternyata mereka hanya dijadikan pion oleh Belanda untuk menghancurkan kekuasaan Sukarno-Hatta.

Politik pecah belah ini kemudian berakhir pada peristiwa pemberontakan PKI di Madiun pada 1948 yang mana menewaskan pemimpin partai Amir Syariffudin pada bulan September 1948.

Baca Juga: Sejarah Stadion Gelora Bung Karno, Pernah Jadi Lokasi HUT PKI

Kehancuran PKI Bawah Tanah Pasca Peristiwa Madiun 1948

Karena sudah tidak ada lagi leader yang bisa mengarahkan gerakan rahasia komunis menghancurkan fasisme Jepang pasca peristiwa Madiun 1948, maka PKI Bawah Tanah tidak beroperasi kembali.

Seluruh personil gerakan senyap kiri tersebut ditahan oleh militer republik di Madiun. Mereka dipaksa insyaf dan dinormalisasi agar bergabung kembali pada NKRI.

Setelah kondisi mereka aman, baru dilakukan pembebasan tokoh-tokoh Madioner untuk kembali berpolitik.

Karena pengawasan politik yang lemah, alumni Madiun 1948 yang selamat dan telah dibebaskan kembali membuat basis pertahanan komunis.

Salah satunya pemuda asal Belitung yang dulu ikut terlibat dengan PKI Bawah Tanah di Madiun bernama Aidit. Ia berhasil menghipnotis massa agar memilih PKI menjadi partai besar kembali.

PKI akhirnya menjadi partai menang ke-4 dalam peristiwa Pemilihan Umum pertama pada tahun 1955. Saat itu PKI mengibarkan kembali bendera kejayaannya setara dengan kemenangan PNI, Masyumi, dan NU dalam Pemilu 1955. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Sah Menikah, Video Klip Lawas Maxime Bouttier Jadi Model NOAH Bikin Heboh

Sah Menikah, Video Klip Lawas Maxime Bouttier Jadi Model NOAH Bikin Heboh

Pernikahan Maxime Bouttier dan Luna Maya masih terus menjadi perbincangan hangat publik tanah air. Keduanya telah resmi menjadi pasangan suami istri usai melangsungkan akad...
BKPSDM Ciamis Umumkan Jadwal Terbaru Tes Seleksi PPPK Tahap II

BKPSDM Ciamis Umumkan Jadwal Terbaru Tes Seleksi PPPK Tahap II

harapanrakyat.com,- Pemkab Ciamis melalui Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ciamis mengumumkan penyesuaian jadwal tes seleksi PPPK formasi tahun 2024 tahap...
Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis

Polres Pangandaran Ungkap Kasus Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis, Dua Orang Diamankan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan penganiayaan di Kampung Turis, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, berhasil diungkap Satreskrim Polres Pangandaran, Polda Jabar dalam kegiatan Operasi Pekat...
Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kades di Kota Banjar Respon Pembentukan Koperasi Merah Putih, Singgung soal BUMDes

harapanrakyat.com,- Sejumlah kepala desa di Kota Banjar, Jawa Barat, merespon soal keharusan pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan yang harus sudah terbentuk pada Juni mendatang. Sejumlah...
Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...