Peristiwa kulminasi matahari terjadi di tahun 2023 ini. Sebenarnya fenomena kulminasi matahari ini juga sama dengan peristiwa hari tanpa bayangan. Untuk lebih mengenal fenomena alam ini, Anda bisa cek pembahasan berikut.
Baca Juga: Fenomena Midnight Sun, Ini Daftar Negara yang Mengalaminya!
Mengenal Peristiwa Kulminasi Matahari
Kulminasi matahari adalah fenomena yang merujuk pada kondisi matahari ketika mencapai titik tertinggi di tengah hari. Dalam hal ini, matahari ada di titik zenith. Lebih tepatnya di atas lokasi permukaan Bumi.
Lokasi tersebut bertepatan di atas langit area garis khatulistiwa/equator. Fenomena alam ini memperlihatkan Bumi tengah mengitari matahari. Dalam peristiwa kulminasi matahari tersebut, sumbu rotasi Bumi juga mengalami pergeseran sekitar 23⁰.
Fenomena Kulminasi 2023 di Indonesia
Fenomena kulminasi matahari tak dialami oleh semua wilayah yang ada di permukaan Bumi. Pasalnya, peristiwa ini hanya terjadi di daerah yang berada di antara dua garis balik, yaitu Garis Balik Selatan dan Garis Balik Utara.
Indonesia pun menjadi salah satu wilayah yang berada di lokasi tersebut. Karena hal tersebut, sebagian warga Indonesia nantinya bisa merasakan bagaimana hari tanpa bayangan. Mengenai waktunya, peristiwa kulminasi matahari ini akan berlangsung selama 44 hari.
Baca Juga: Fenomena Bola Api Menyala di Eropa, Asteroid NEO 2023 CX1
Fenomena tersebut bermula dari tanggal 20 Februari-5 April. Lalu berlanjut lagi dari tanggal 8 September-22 Oktober. Untuk merasakan sendiri bagaimana fenomena ini terjadi, pastikan segera catat tanggal tersebut dan jangan sampai melewatkannya.
Kota yang Mengalami Kulminasi Matahari
Nyatanya tak semua wilayah di Indonesia mengalami peristiwa kulminasi. Hanya beberapa kota saja yang bisa merasakannya. Adapun wilayah tersebut mulai dari Koto Alam, Pasaman Barat, dan Bonjol yang ada di Sumatera Barat.
Lalu juga Riau yang mencangkup wilayah Pangkalan Lesung, Lipat Kain, dan Tanjung Teludas. Tak hanya itu, fenomena juga berlangsung di Pontianak, Siantan Hulu, Tinombo Selatan, Kayoa, dan Raja Ampat yang ada di Papua Barat Daya.
Dampak Kulminasi Matahari
Peristiwa kulminasi matahari tak hanya membuat hari tanpa bayangan saja, melainkan juga menimbulkan beberapa dampak. Adapun salah satu dampaknya yaitu memicu tingginya suhu udara. Bahkan suhu udaranya bisa mencapai lebih dari 35⁰ Celcius saat siang hari.
Baca Juga: Gerhana Matahari Langka Akan Terjadi di Indonesia, Ini Lokasinya!
Meski sudah melewati puncak kulminasi matahari, cuaca panas tersebut masih bisa dirasakan. Seiring dengan tingginya suhu udara, kulminasi matahari juga menurunkan kelembaban udara. Kondisi kelembaban udara yang menurun ini terhitung kurang dari 40%.
Mengetahui dampak tersebut, alangkah baiknya untuk berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan. Sebaiknya pula meminimalisir kegiatan yang mengharuskan untuk terpapar matahari secara langsung. Hal ini tak lain demi menjaga kesehatan.
Dari review di atas, Anda bisa tahu lebih dekat apa itu peristiwa kulminasi matahari. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk menyaksikannya secara langsung apabila berada di lokasi kulminasi matahari dan di waktu yang tepat. (R10/HR-Online)