harapanrakyat.com,- Damkar Pos WMK Banjarsari mengungkap penyebab kebakaran rumah warga di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang ludes terbakar di siang bolong, Sabtu (4/2/2023).
Kebakaran yang meluluhlantakkan rumah milik Emah, warga Dusun Karangcingkrang, RT 03/01, Desa Mekarmulya itu diduga kuat bersumber dari tungku pengolahan gula.
Petugas Damkar Pos WMK Banjarsari, Icep mengatakan, api penyebab rumah warga pamarican itu terbakar bersumber dari tungku pembuatan gula yang masih ada bara apinya.
“Dari hasil asesmen kami di lokasi kejadian, sumbernya dari tungku pembuatan gula aren. Saat pergi ke kebun, pemilik rumah mengaku lupa memadamkan bara yang ada di tungku,” kata Icep kepada harapanrakyat.com, Sabtu (04/02/2023).
Sehingga, diduga kuat percikan bara tersebut mengenai tumpukan kayu bakar dan menyebabkan adanya api.
“Api itu langsung merembet ke bagian dinding dapur pembuatan gula, hingga akhirnya merembet ke bangunan rumah,” lanjutnya.
Baca Juga : Siang Bolong Rumah Warga Ludes Terbakar di Pamarican Ciamis, Warga Panik
Menurut Icep, saat mendapatkan kabar adanya rumah yang terbakar, pihaknya langsung bergerak menuju lokasi kebakaran.
Namun akibat terkendala akses jalan, pihaknya baru sampai ke lokasi kebakaran setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit. Saat sampai api pun sudah mulai mengecil.
“Saat kejadian memang tidak ada warga dari Desa Mekarmulya yang memberikan laporan, namun pihak kami mendapatkan kabar dari group jika ada sebuah rumah yang terbakar,” jelasnya.
Kemudian, ketika sudah mendapat alamat, petugas langsung bergerak menuju lokasi kebakaran.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini, namun seluruh atap bangunan serta isinya ludes terbakar,” tambahnya.
Saat kejadian, penghuni rumah sedang pergi ke kebun. Selain itu rumah yang terbakar juga berjauhan dari rumah lainnya.
“Sehingga saat api membakar rumah warga mengetahuinya kondisi api sudah membesar,” Pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah kini kehilangan tempat tinggal, korban pun mengalami kerugian mencapai 75 juta rupiah. (Suherman/R12/HR-Online/Editor-Rizki)