Munculnya komet besar pemakan Matahari kembali terdeteksi. Komet besar ‘pemakan’ Matahari tersebut dekat dengan Tata Surya. Sebelumnya para astronom sudah pernah melihat keberadaan dari komet ini.
Komet merupakan batu luar angkasa. Batuan ini juga memiliki julukan sebagai bintang berekor karena ada bagian memanjang yang terlihat seperti ekor.
Kali ini para astronom melihat komet dengan ukuran fantastis. Komet tersebut berada dekat dengan Tata Surya dan memperlihatkan jejak debu, baik di belakang maupun bagian depan komet.
Sebuah analisis kimia yang pernah terjadi menyebut bahwa komet ini memiliki komposisi yang tidak biasa. Itulah kenapa komet ini sangat menarik.
Baca Juga: Fenomena Komet Hijau Akan Terjadi Setelah 50.000 Tahun
Melihat Munculnya Komet Besar Pemakan Matahari
Para astronom mengkonfirmasi telah melihat komet besar yang mendapat julukan sebagai ‘pemakan’ Matahari. Saat ini komet tersebut bahkan memiliki jarak lebih dekat dengan Tata Surya.
Komet bergerak dan meninggalkan jejak debu. Bintang berekor raksasa ini memiliki lebar sekitar 6 kilometer dan terkenal sebagai 96P Machholz.
Sebenarnya komet 96P Machholz ini telah lama menjadi objek menarik untuk para astronom. Terutama setelah adanya analisis kimia yang menyebut bahwa komposisi komet tidak biasa.
Komet periode pendek tersebut memiliki proporsi elemen yang rendah seperti karbon. Hal ini tentu menambah kecurigaan 96P Machholz ini memiliki ekor yang menonjol serta puing-puing selain jejak yang unik dari debu dan juga pecahan es komet.
Komet 96P Machholz akan berkembang saat melewati Matahari dan materialnya memanas mulai dari padat menjadi gas.
Baca Juga: Mengapa Komet Memiliki Ekor? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Pengamatan Komet
Para astronom mengamati munculnya komet besar pemakan Matahari ini dengan pesawat luar angkasa Solar dan Heliospheric Observatory (SOHO) milik NASA.
Pesawat luar angkasa SOHO mendeteksi komet ketika mendekati Matahari selama orbit bintang 5,3 tahun Bumi antara 29 Januari dan juga 02 Februari 2023.
SOHO memperlihatkan urutan menakjubkan yang mengungkap serangkaian fragmen, baik di bagian belakang, maupun depan bola salju luar angkasa tersebut.
Pertama Kali Terlihat 2012
SOHO sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan komet ini. Pada tahun 2012, pesawat yang mengamati Matahari melihat dua fragmen kecil yang mungkin terlepas dari 96P Machholz.
Hal tersebut memperkuat teori yang menyebut bahwa 96P Machholz telah mengalami peristiwa seperti fragmentasi di masa lalu.
Akan tetapi, mahasiswa doktoral Qicheng Zhang dan penyelidik utama SOHO Karl Battams justru terdorong untuk mempersiapkan pendekatan terdekat komet berikutnya pada tahun 2023.
Baca Juga: Komet Raksasa K2 Bergerak Dekati Bumi, Tanda Bahaya?
Mereka melakukan ini, caranya dengan menyelidiki gambar di masa lalu dari komet SOHO dengan pemrosesan data baru yang dikembangan Zhan. Dengan itu terungkap fragmen komet dengan lebih baik pada gambar di tahun 2017.
Pada tahun 2023, mereka mengamati munculnya komet besar pemakan Matahari menggunakan LASCO. Instrumen ini mampu memberikan eksposur lebih lama dan filter warna lebih baik sehingga tampilan jejak puing yang diperpanjang semakin terlihat. (R10/HR-Online)