Makanan yang memperlambat metabolisme tubuh perlu dihindari. Anda sebaiknya mengurangi makanan yang bisa memperlambat metabolisme tubuh. Artinya, di dalam makanan tersebut terdapat kandungan yang memang kurang baik untuk tubuh.
Tubuh akan mengalami metabolisme untuk membakar kalori. Ketika metabolisme tubuh berjalan cepat, maka pembakaran kalori pun akan berjalan cepat juga.
Apabila metabolisme melambat, maka proses pembakaran juga akan sama lambatnya. Hal ini perlu Anda hindari karena bisa membuat tubuh mengalami kegemukan atau obesitas.
Baca Juga: Uji Zat Makanan untuk Identifikasi Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Daftar Makanan yang Memperlambat Metabolisme Tubuh
Berbagai makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki kandungan tertentu. Tugas Anda tentu saja memastikan bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh itu bermanfaat dengan kandungan yang baik.
Ketika Anda sedang diet, sebaiknya hindari makanan yang bisa menghambat metabolisme tubuh. Karena ketika Anda memakannya, maka proses pembakaran kalori akan semakin melambat.
Apabila hal ini terjadi, maka berat badan akan sulit turun atau bahkan bisa saja justru bertambah. Untuk Anda yang tidak ingin hal ini terjadi, berikut beberapa jenis makanan yang bisa memperlambat pembakaran kalori di dalam tubuh.
Tepung Terigu
Apabila Anda perhatikan, sebagian besar makanan yang ada di sekitar kita terbuat dari tepung terigu. Meski memiliki rasa yang jauh lebih enak, tetapi ini termasuk makanan yang memperlambat metabolisme tubuh.
Tepung terigu ini memiliki kandungan nutrisi dan kualitas lebih rendah. Hal ini karena proses yang sangat kompleks.
Tepung terigu mengandung serat yang rendah atau bahkan tidak sama sekali. Sehingga, itu menyebabkan proses pencernaan lebih cepat daripada roti gandum.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan tepung terigu sebagai makanan yang bisa memperlambat metabolisme tubuh.
Baca Juga: Makanan Penambah Stamina Agar Tubuh Tidak Mudah Lelah
Soda
Minuman soda atau soft drink ini memang sudah terkenal tidak baik tubuh tubuh. Ternyata, soda juga termasuk salah satu jenis makanan yang bisa memperlambat metabolisme.
Di dalam soda terdapat kandungan sirup jagung fruktosa dengan kadar yang tinggi. Kandungan tersebut kemudian dapat mengakibatkan sindrom metabolisme.
Bahkan hal ini cukup berbahaya karena selain bisa memperlambat pembakaran kalori, minuman soda juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, bahkan hingga diabetes. Terlalu sering mengonsumsi kandungan dari sirup jagung fruktosa juga dapat memicu obesitas.
Buah dan Sayuran
Ternyata, buah dan sayuran juga menjadi makanan yang memperlambat metabolisme tubuh. Menyemprotkan beberapa jenis fungisida pada sayuran atau buah bisa meningkatkan berat badan manusia.
Hal itu tentunya membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam memilih buah dan sayuran karena bisa jadi meningkatkan jumlah lemak di dalam tubuh.
Pilihlah buah dan sayuran organik dengan kandungan pestisida rendah. Jangan lupa juga untuk mencuci buah dan sayur sebelum mengonsumsinya.
Daging Sapi Ternak
Tidak jauh berbeda dengan ayam, daging sapi ternak juga mengandung zat kimia. Kandungan zat kimia tersebut membuat daging sapi ternak menjadi makanan yang memperlambat metabolisme tubuh.
Dalam sebuah riset di dalam jurnal kesehatan, antibiotik yang terkandung di dalam hewan ternak bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Semua itu terkait dengan bakteri susu baik. Bahkan berat badan bisa meningkat karena mengonsumsinya.
Baca Juga: Makanan Penambah Nafsu Makan yang Perlu Dicoba!
Asam Lemak Omega 6
Sebenarnya manfaat dari asam lemak omega 6 ini sudah sangat berlimpah. Anda bisa menemukan kandungan asam lemak omega 6 pada ikan salmon, kacang kenari, chia seed, hingga kuning telur.
Akan tetapi, ada baiknya jika Anda menghindari kandungan asam lemak omega 6 yang ada pada mentega, kue, dan paha ayam. Hal itu karena dalam proses pembuatan makanan tersebut terhidrogenasi oleh lemak dan minyak sayur.
Hal tersebut dapat meningkatkan peradangan dan risiko obesitas. Bahkan, mengonsumsi makanan dengan kandungan asam lemak omega 6 yang terlalu tinggi, maka bisa meningkatkan resistensi insulin.
Resistensi insulin merupakan proses mengubah karbohidrat menjadi lemak di dalam tubuh. Jika ini terjadi, maka penumpukan lemak akan bertambah dan risiko obesitas semakin meningkat.
Anda tentunya masih bisa mengonsumsi makanan yang memperlambat metabolisme tubuh tersebut. Hanya saja jangan mengonsumsinya dalam porsi yang berlebihan dan dalam takaran secukupnya. (R10/HR-Online)
