Kegigihan Nabi Ilyas berdakwah bisa menjadi teladan untuk para umat muslim saat ini. Nabi Ilyas berdakwah untuk kaum Bani Israil dengan penuh kegigihan dan semangat. Perjuangan dan sejarah Nabi Ilyas menjadi kisah menarik dalam sejarah Islam.
Harus Anda tahu, Nabi Ilyas adalah keturunan keempat dari Nabi Harun. Keistimewaannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan ketika Ilyas berusia 7 tahun, ia sudah menunjukkan kesuciannya yang mampu menghafalkan isi kitab Taurat.
Baca Juga: Kisah Segenggam Pasir, Mukjizat Rasulullah Kala Perang Badar
Kegigihan Nabi Ilyas Berdakwah Mengajak Kebaikan
Nabi Ilyas memang diutus untuk memberi peringatan pada kaum Bani Israil. Sampai pada akhirnya, ketika Nabi Ilyas berusia 35 tahun, turunlah wahyu pertama.
Wahyu tersebut berisi tentang perintah memberi peringatan untuk Raja Israil agar kembali pada Allah. Sebab, saat itu sebagian besar penduduknya sangat menentang ajaran Allah.
Karena itulah, Nabi Ilyas selalu berusaha keras untuk mengajak orang-orang yang berdusta pada Allah agar mau beriman dan hanya menyembah pada Allah SWT saja.
Sempat Diusir Saat Dakwah
Berbagai cara ia lakukan dalam berdakwah agar orang-orang Bani Israil segera bertaubat atas kesalahan dan kesombongannya.
Meski demikian, kaumnya tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas. Kegigihan Nabi Ilyas berdakwah berulang kali hanya mereka abaikan dan tidak mereka dengarkan.
Kaum tersebut terus mengingkari ajaran yang disampaikan oleh Nabi dan rasulnya. Kehidupan kaum Bani Israil saat ini yaitu hanya berfoya-foya, bermewah-mewahan, serta suka menghamburkan harta. Parahnya lagi, mereka menciptakan tuhan baru yang akan mereka sembah sendiri.
Tak hanya kegigihan Nabi Ilyas berdakwah saja yang mereka acuhkan, bahkan Nabi Ilyas sempat mereka usir karena mereka menganggapnya meresahkan dan mengganggu. Bahkan, orang-orang musyrik tersebut tega melempari Nabi Ilyas dengan menggunakan batu.
Meski demikian, Ilyas tidak membalas perlakuan mereka yang kejam. Ia tetap melanjutkan dakwah walaupun banyak respon penolakan. Saat penduduk Bani Israil sudah geram, akhirnya mereka mengusir Nabi Ilyas dari negaranya untuk selama-lamanya.
Baca Juga: Kisah Cincin Nabi Sulaiman AS yang Hilang Dicuri Raja Jin!
Kaum Bani Israil Menyembah Ba’al
Dakwah yang Nabi Ilyas sampaikan Bani Israil untuk menyembah Allah SWT masih juga tidak mereka gunakan. Sebaliknya, mereka justru menentang dan malah memilih untuk menyembah serta memuja berhala yang mereka beri nama Ba’al.
Mereka menganggap Ba’al sebagai tempat perlindungan, tempat meminta sesuatu hingga tempat memohon berbagai macam pertolongan.
Bahkan mereka juga rela mendaki gunung yang tinggi demi memohon berbagai macam hal kepada Ba’al. Sebab, mereka menempatkan Ba’al di puncak gunung Karmal.
Melihat kelakuan orang-orang itu, Nabi Ilyas khawatir perbuatan kaum Bani Israil tersebut menjadikan Allah murka. Kegigihan Nabi Ilyas berdakwah masih tetap ada saat peristiwa ini.
Beberapa saat kemudian, kekeringan berkepanjangan melanda negeri Ba’labak. Satu per satu ada yang mati, terjadi keributan karena rebutan makanan.
Dengan musibah ini, penduduk negara tersebut pun marah. Penduduk Bani Israil yang musyrik tersebut menganggap bencana kekeringan itu karena kedatangan Ilyas. Jadi kekeringan tersebut mereka anggap sebagai bentuk kemarahan berhala mereka.
Akhirnya, Nabi Ilyas pun kembali mendatangi mereka dan berdakwah mengajak menyembah Allah agar bencana tersebut segera berakhir. Akan tetapi, mereka tetap menentang sambil mengatakan jika Nabi Ilyas adalah pengacau.
Nabi Ilyas meminta pada Allah agar musibah kekeringan ini segera berakhir. Tak lama kemudian, musibah pun berhenti dan Allah menurunkan hujan untuk kaum Bani Israil.
Kaum Bani Israil kembali hidup bahagia setelah sekian lama mendapatkan musibah berupa kekeringan. Dalam waktu yang singkat, perekonomian mereka pun juga bisa kembali pulih.
Kenikmatan yang Allah berikan untuk penduduk kaum Bani Israil tersebut justru tidak mereka syukuri. Mereka kembali berbuat musyrik kepada Allah SWT dan kembali melakukan perbuatan kemaksiatan hingga kembali menyembah Ba’al.
Baca Juga: Mukjizat Nabi Hud kepada Kaum ‘Ad untuk Mengajak ke Jalan Benar
Azab untuk Kaum Bani Israil
Melihat perilaku orang-orang Bani Israil yang semakin maksiat, akhirnya Allah memberikan azab berupa musibah yang lebih berat dari kekeringan, yaitu gempa bumi yang dahsyat.
Akibat bencana gempa bumi tersebut, mereka pun jatuh bergelimpangan tak bernyawa. Adapun Nabi Ilyas as dan orang-orang beriman telah Allah selamatkan dari musibah tersebut. Sebab mereka sudah terlebih dahulu meninggalkan negeri tersebut.
Kegigihan Nabi Ilyas berdakwah pada umatnya yang pembangkang dan durhaka sangat patut kita teladani. Sebab, Nabi Ilyas tidak pernah putus asa dan menyerah untuk selalu mengajak kebaikan. (R10/HR-Online)