Jenis tenor investasi terbagi menjadi beberapa bagian. Dalam investasi tersedia beberapa jenis tenor sesuai kebutuhan. Hal ini digunakan untuk bisa tahu kapan waktu yang tepat dipilih ketika melakukan pinjaman.
Sayangnya masih banyak masyarakat yang belum memahaminya. Untuk itu, kami akan sampaikan secara jelas tentang definisi dan jenisnya.
Baca Juga: Pengertian Bull Run Kripto dan Peran Pentingnya untuk Trader
Mengenal Jenis Tenor Investasi
Investasi memiliki berbagai tenor atau jangka waktu, tergantung pada tujuan investasi dan kebutuhan investor. Tenor dalam konteks investasi merujuk pada jangka waktu atau periode waktu di mana sebuah investasi diharapkan akan mencapai jatuh tempo atau berakhir.
Ada beberapa jenis tenor investasi yang umum digunakan salah satunya yaitu jangka panjang. Tenor investasi jangka panjang biasanya lebih dari lima tahun. Investasi dengan tenor jangka panjang ini cenderung berisiko lebih tinggi.
Namun juga memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Beberapa contoh investasi jangka panjang mulai dari saham, properti, reksadana campuran, dan reksadana saham.
Pemilihan jenis investasi jangka panjang harus disesuaikan dengan tujuan keuangan, profil risiko, dan juga kemampuan finansial investor. Selain jangka panjang ada pula jenis yang lainnya yaitu:
Tenor Investasi Jangka Pendek
Jenis tenor investasi selanjutnya yaitu jangka pendek. Biasanya kurang dari satu tahun. Investasi dengan tenor jangka pendek ini cenderung lebih aman dan likuid, serta cocok untuk investor yang memerlukan dana dalam waktu dekat. Beberapa contoh investasi jangka pendek antara lain:
- Deposito berjangka
- Obligasi jangka pendek
- Reksadana pasar uang
- Surat Berharga Komersial (SBK).
Pemilihan jenis investasi jangka pendek harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan investor. Meskipun risikonya cenderung lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang, namun tetap harus memperhatikan potensi kerugian dan risiko likuiditas.
Baca Juga: Produk Investasi Bodong Jangan Sampai Tertipu Kenali Ciri Cirinya
Tenor Investasi Jangka Menengah
Tenor investasi jangka menengah biasanya antara satu hingga lima tahun. Investasi dengan tenor jangka menengah ini biasanya memiliki risiko dan potensi imbal hasil yang sedang. Beberapa contoh investasi jangka menengah antara lain:
- Obligasi
- Deposito berjangka jangka menengah
- Reksadana pendapatan tetap
- Emas.
Pemilihan jenis tenor investasi jangka menengah harus sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan investor.
Investasi jangka menengah dapat menjadi alternatif yang tepat bagi investor yang ingin memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi. Berbeda dengan investasi jangka pendek dengan risiko yang lebih rendah daripada investasi jangka panjang.
Baca Juga: Cara Lapor Reksadana di SPT Tahunan, Ikuti Langkah Mudahnya
Mengingat kegiatan investasi cukup menjanjikan Anda harus bisa memilih jatuh tempo sesuai kebutuhan. Baik itu tenor jangka panjang, pendek atau menengah. Semua dapat sesuai dengan tujuan investasi.
Sema jenis tenor investasi pun memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang tidak sama. Untuk membantu Anda mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi tentukan tujuan terlebih dulu. Sesuaikan dengan kemampuan agar tujuan investasi dapat berhasil sesuai yang Anda inginkan. (R10/HR-Online)