Ilmuwan ciptakan matahari mini yang luar biasa. Matahari mini ini ilmuwan ciptakan dengan simulasi gravitasi sendiri. Para ilmuwan tentunya membuat sang matahari mini dengan berbagai pertimbangan.
Kemajuan teknologi kini bahkan bisa melampaui akal manusia. Hal-hal yang dulunya terkesan mustahil kini dapat terjadi seperti keajaiban.
Seperti yang saat ini terjadi. Fisikawan baru saja telah berhasil menciptakan matahari mini dengan menggunakan simulasi gravitasi yang ada.
Mereka memutuskan untuk menciptakan matahari mini untuk menyelidiki apa sebenarnya yang menjadi penyebab cuaca atau badai luar angkasa ekstrem.
Baca Juga: Fakta Matahari Mengelilingi Bima Sakti, Ini Penjelasannya!
Ilmuwan Ciptakan Matahari Mini Pertama
Matahari mini merupakan gagasan yang sangat luar biasa sejak lama. Kini para fisikawan tampaknya telah berhasil menciptakan hal tersebut di dunia nyata.
Para fisikawan menciptakan matahari mini yang bahkan memiliki gravitasi jauh lebih tinggi. Matahari kecil tersebut terdiri dari plasma super panas yang ada di dalam bola kaca selebar 3 sentimeter.
Hal ini tentu saja sangat menakjubkan karena menjadi eksperimen terbaik. Menariknya lagi, matahari ini juga menghasilkan gelombang suara yang membatasi plasma berputar seperti halnya gravitasi matahari sebenarnya.
Membantu Memprediksi Cuaca Luar Angkasa
Di dalam jurnal Physical Review Letters yang terbit pada 20 Januari 2023, matahari kecil ini akan membantu para ilmuwan untuk memprediksi badai matahari ekstrem yang bisa menyebabkan pemadaman listrik, menjatuhkan satelit, dan juga melumpuhkan internet.
Baca Juga: Pembagian Iklim Matahari di Bumi, Berikut Ini Penjelasannya!
Seth Putterman, profesor fisika di UCLA menjelaskan bahwa timnya menunjukkanbahwa sistem suara hasil gerombang mikro dapat menghasilkan gravitasi cukup kuat. Sehingga, masalah gravitasi pada Bumi bukan kendala dalam penelitian ini.
Dengan ilmuwan ciptakan matahari mini, maka mereka tidak perlu lagi pergi ke luar angkasa untuk melakukan eksperimen mengenai cuaca di sana maupun badai matahari.
Memiliki Radiasi yang Tinggi
Ledakan pada permukaan matahari meluncurkan semburan radiasi yang kemudian menjadi jilatan api matahari atau semburan matahari bernama coronal mass ejections (CMEs).
Setelah meluncur, CME kemudian bergerak dengan kecepatan jutaan mil per jam untuk membentuk gelombang raksasa gabungan yang memicu badai geomagnetik.
Parai ilmuwan belum mengetahui detailnya kapan badai ini terjadi. Untuk menjelaskan prosesnya, maka ilmuwan membuat matahari mini ini dengan menempatkan gas belerang di dalam bola kaca sebelum meledakannya menggunakan gelombang mikro.
Baca Juga: Ular Merayap di Permukaan Matahari, Objek Apa Sebenarnya?
Ledakan tersebut akan mengubah plasma panas bersuhu 5.000 derajat Fahrenheit atau 2.760 derajat Celcius. Gelombang suara hasil dari gas terionisasi yang berputar-putar pun menjadi pengganti gravitasi.
Kemudian, campuran yang terbakar akan menjadi pola mirip seperti aliran plasma di permukaan matahari, seperti yang diprediksi sesuai teori.
Dengan menangkap aliran ini di kamera melalui ilmuwan ciptakan matahari mini, diharapkan bahwa manusia dapat dapat segera mengetahui dan menambah wawasan mengenai cara kerja dasar matahari yang sebenarnya tanpa harus pergi ke luar angkasa. (R10/HR-Online)