Gejala usus buntu pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa. Pasalnya, usia anak yang masih kecil cenderung sulit mengutarakan gejala rasa sakit usus buntu ini. Sementara usus buntu harus mendapat penanganan tepat, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Hal tersebut menjadi kewajiban setiap orang tua untuk mengenali dan mewaspadai gejalanya. Terlebih ketika anak menunjukkan perubahan pola gerak, nafsu makan menurun, hingga kondisi tubuh kurang fit.
Baca Juga: Makanan Penyebab Usus Buntu yang Sebaiknya Anda Batasi
Gejala Usus Buntu pada Anak yang Wajib Anda Waspadai
Pada dasarnya, usus buntu merupakan bagian dari organ pencernaan yang menempel di usus besar. Lebih tepatnya berada di rongga perut bagian kanan bawah. Penyakit usus buntu sendiri timbul akibat infeksi yang memicu peradangan.
Selain itu, bisa terjadi karena sumbatan lendir, tinja keras, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Apabila tidak mendapat penanganan yang baik, usus buntu berisiko pecah dan menimbulkan dampak fatal.
Radang usus buntu bisa menyerang siapa saja, baik kalangan dewasa hingga anak-anak. Beberapa penelitian menyebutkan gejala usus buntu pada anak berbeda-beda, tergantung kondisi dan daya tahan tubuh. Namun secara umum mereka menunjukkan gejala seperti berikut ini.
1. Mengalami Nyeri di Perut Bagian Kanan Bawah
Seperti telah tertera sebelumnya, usus buntu terletak di rongga perut bagian kanan bawah. Sehingga ketika terjadi peradangan, para penderita akan merasakan nyeri di bagian tersebut. Gejala ini sangat umum untuk kalangan dewasa dan anak-anak.
Penyebab nyeri itu sendiri umumnya berasal dari timbunan feses yang mengeras. Sampai akhirnya menyumbat usus buntu dan mengakibatkan infeksi. Segeralah bawa anak Anda ke dokter jika mengalami gejala serupa, untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Kebiasaan Penyebab Usus Buntu Seperti Ini Patut untuk Anda Waspadai!
2. Perut Kembung hingga Mengalami Pembengkakan
Anak dengan daya tahan tubuh fit dan kebal rasa sakit mungkin tidak menyadari adanya nyeri. Namun, orang tua harus waspada jika perut mereka mengalami kembung bahkan membengkak. Gejala usus buntu pada anak ini biasanya dialami usia 2 tahun ke bawah.
3. Nafsu Makan Terus Menurun
Adanya infeksi dan radang di dalam usus buntu seringkali membuat anak kehilangan nafsu makannya. Terkadang, kurangnya minat untuk makan ini akibat dari rasa mual yang timbul. Beberapa kasus usus buntu kerap membuat para penderitanya terus-terusan muntah.
Pada gangguan usus buntu, muntah merupakan kondisi refleks otomatis dari tubuh. Tujuannya tentu untuk mengosongkan isi perut secara paksa, sehingga segala sesuatu yang menyumbat bisa keluar.
4. Diare dan Sembelit
Diare juga menjadi salah satu gejala usus buntu pada anak yang wajib Anda waspadai. Hal ini cenderung terjadi jika lokasi peradangannya tepat di area rongga panggul. Sehingga dampak peradangannya ikut mengiritasi usus besar.
Meski begitu, kotoran yang keluar akibat usus buntu umumnya lebih sedikit dari diare biasa. Bentuk fesesnya pun lunak atau tidak terlalu cair. Sementara itu, beberapa anak justru mengalami gejala sebaliknya, yakni sembelit dan susah buang angin.
5. Merasakan Sakit saat Buang Air Kecil
Ciri-ciri ini bisa terjadi jika luka peradangan usus buntu berada di dekat kandung kemih. Sehingga memicu tanda-tanda seperti anyang-anyangan, kencing berdarah, bahkan air seni seputih susu. Beberapa anak terkadang mengalami kesulitan buang air kecil karena merasakan nyeri.
Gejala usus buntu pada anak berikutnya adalah nyeri saat buang air kecil. Beberapa orang tua terkadang memahami ciri-ciri ini sebagai gejala infeksi saluran kencing. Padahal, kedua gangguan tersebut tentu saja berbeda.
Baca Juga: Pantangan Usus Buntu dan Rekomendasi Makanan yang Penting
6. Badan Panas dan Demam
Demam merupakan gejala usus buntu pada anak yang paling umum terjadi. Respon alami ini timbul akibat serangan infeksi dan peradangan di organ usus. Anak yang demam akibat usus buntu juga akan menggigil hingga tubuh berkeringat deras.
Penanganan pada Sakit Usus Buntu
Selain mengetahui gejala usus buntu pada anak, penting juga untuk memahami prosedur penanganannya. Sehingga jika sewaktu-waktu anak Anda menunjukkan gejala seperti di atas, sudah tidak kebingungan lagi.
Proses penanganan usus buntu sendiri berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Secara umum, dokter akan memberikan beberapa opsi. Jika penyakitnya masih ringan, maka anak akan diberi obat jalan.
Namun apabila peradangannya sudah menyebar kemana-mana, mau tidak mau harus melakukan operasi. Melalui prosedur operasi ini, dokter akan menggunting bagian usus buntu yang terinfeksi. Terdapat dua metode pembedahan khusus usus buntu, yaitu laparoskopi atau bedah ringan dan besar.
Nah, demikian tadi ulasan tentang gejala usus buntu pada anak yang patut Anda waspadai. Jika mengalami ciri-ciri seperti di atas, segera periksakan kondisi mereka ke dokter. Semoga bermanfaat! (R10/HR-Online)