Ciri khas rumah adat Sunda, menarik untuk kita ulas! Salah satu yang menjadi ciri khasnya adalah terbuat dari material alami. Selain itu, rumah adat Sunda memiliki struktur bangunan yang unik dan cukup detail.
Masyarakat Sunda cenderung menerapkan gaya hidup tradisional, dan selalu harmonis dengan alam sekitar. Hal tersebut kemudian mereka aplikasikan juga dalam metode pembangunan sebuah rumah atau hunian.
Konsep arsitekturnya lebih fokus pada fungsionalitas, keseragaman, kesederhanaan serta kepolosan. Detail bangunan terdapat pada kayu-kayu penyangga dan bagian dinding. Strukturnya yang unik, membuat konsep rumah adat Sunda banyak dipakai untuk inspirasi restoran-restoran masa kini.
Baca Juga: Interior Rumah Joglo Klasik Mengingatkan pada Masa Lampau
Inilah Ciri Khas Rumah Adat Sunda
Negara Indonesia memiliki banyak sekali suku yang tersebar di seluruh wilayah. Salah satunya Suku Sunda yang mendiami kawasan di Provinsi Jawa Barat. Tak hanya terkenal dengan logat bicara halus dan mendayu-dayu. Identitas khas rumah adat Sunda pun tak luput dari perhatian masyarakat.
Rumah adat Sunda memiliki beberapa jenis. Sebut saja Capit Gunting, Jubleg Nangkub, Perahu Kumureb, Tagog Anjing, Jolopong, dan masih banyak lagi. Meski jenis dan penyebutannya berbeda, namun ciri khas yang terletak dari sejumlah bangunan tetap sama. Agar semakin memahami, silahkan simak ciri khas rumah adat Sunda berikut ini.
Pondasi Rumah
Sebenarnya konsep rumah adat Sunda tidak berbeda dengan bangunan tradisional di daerah lain. Hanya saja, pondasinya yang terletak di bawah sudut rumah menjadi keunikan tersendiri. Secara umum rumah adat ini memiliki bentuk panggung dengan ketinggian 0.5 sampai 1 meter saja.
Selain berfungsi sebagai penanggulangan bencana gempa bumi maupun banjir, bentuk rumah panggung memiliki filosofi unik. Rumah tidak boleh menempel tanah untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal.
Sementara itu, bagian kolong rumah tidak dibiarkan kosong begitu saja. Melainkan mereka manfaatkan untuk menyimpan alat-alat pertanian dan menumpuk suluh atau kayu bakar. Kolong juga berfungsi sebagai tempat memelihara beberapa hewan ternak seperti ayam dan bebek.
Baca Juga: Desain Rumah Adat Minangkabau dengan Fakta Menarik Tentangnya
Posisi Bangunan
Arah matahari senantiasa menjadi kunci dalam menentukan posisi rumah. Hal ini bukan kebetulan semata, melainkan ada filosofinya. Salah satunya agar penghuni selalu ingat arah kiblat di ufuk barat. Karena itu, setiap bangunan tidak boleh menghadap ke arah selain timur dan barat.
Bahkan, untuk proses pendirian rumah baru harus menyesuaikan dengan posisi bangunan yang sudah ada. Tujuannya agar kampung di daerah itu tampak serasi dan rapi. Dengan susunan bangunan yang tidak bercerai-berai.
Tembok Rumah
Seperti telah tertera sebelumnya, ciri khas rumah adat Sunda terbuat dari material alami. Semua material tersebut masyarakat peroleh dari alam sekitar. Seperti pembuatan tembok yang memanfaatkan anyaman bambu.
Di sekat-sekatnya terdapat lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai jalan udara. Sehingga kondisi di dalam rumah tetap segar dan tidak terlalu panas. Masyarakat Sunda lebih mengenal anyaman bambu dengan sebutan bilik. Selain berfungsi untuk membuat tembok, anyaman bambu juga menjadi daun jendela dan pintu.
Atap Rumah
Ciri khas rumah adat Sunda selanjutnya terlihat pada atapnya yang menyerupai pelana atau bergaya kampung. Hampir semua atap rumah di sana terbuat dari material alam yakni dedaunan seperti palem. Beberapa juga memanfaatkan serat aren hitam sebagai peneduh bangunan.
Tak perlu khawatir bocor ketika hujan, karena rangka atapnya memiliki desain yang sangat kokoh. Rangka atapnya juga terbuat dari material bambu, dengan bentuk lebih besar dari kerangka lainnya. Tujuan utamanya untuk menyimpan barang-barang berharga si pemilik rumah.
Baca Juga: Keunikan Rumah Adat Joglo dan Bagiannya yang Belum Banyak Diketahui
Lantai Rumah
Ciri khas rumah adat Sunda dari segi lantainya pun tak kalah unik. Mengingat material utamanya berupa bambu terbelah. Penggunaan bambu terbelah ini memiliki tujuan untuk sirkulasi udara yang bisa berganti lewat kolong. Biasanya, orang-orang Sunda menyebut bambu ini dengan nama Sepuluh.
Terbagi Menjadi 3 Bangunan Utama
Setiap rumah terbagi menjadi 3 bagian utama yakni Hareup, Tengah Imah, serta Tukang. Bagian-bagian ini memiliki fungsi berbeda-beda. Hareup merupakan ruangan di bagian depan yang berfungsi sebagai teras, sekaligus tempat menerima tamu laki-laki.
Bagian Tengah Imah sebagai sekat antara bilik-bilik lainnya atau pangkeng. Ruangan ini juga berfungsi untuk tempat istirahat atau berkumpul bersama anggota keluarga. Sementara bagian Tukang berfungsi sebagai dapur untuk proses mengolah makanan.
Di bagian Tukang ini identik dengan kaum wanita, para laki-laki dianggap tabu memasukinya. Kecuali ketika sedang berada di situasi darurat. Seperti ada anggota keluarga yang memerlukan bantuan atau hal mendesak lainnya.
Ciri khas rumah adat Sunda yang tidak kalah menarik adalah bangunan khusus menyerupai lumbung padi. Tempat ini terletak di samping rumah adat, serta memiliki fungsi sebagai penyimpanan hasil panen.
Sekian ulasan tentang ciri khas rumah adat Sunda, yang unik dan penuh dengan filosofi. Semoga informasi ini bermanfaat! (R10/HR-Online)