harapanrakyat.com,- Personel gabungan Brimob dan Polres Garut pada hari ke 2 pasca gempa bermagnitudo 4,3 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jabar, dikerahkan untuk membantu evakuasi rumah warga yang hancur. Supaya proses rekonstruksi pasca gempa bisa segera dilakukan oleh dinas terkait.
Dua kecamatan di Garut yang terkena dampak gempa magnitudo 4,3 Rabu (01/02/2023) lalu yaitu Kecamatan Samarang, dan Kecamatan Pasirwangi.
Petugas gabungan Brimob dan Polres Garut saat ini masih fokus membantu warga yang rumahnya hancur. Mereka melakukan pembersihan puing reruntuhan rumah.
Dua pleton pasukan Brimob Garut terjun langsung ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang.
Di desa ini terdapat 25 rumah rusak, dengan rincian 5 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang, dan 13 rumah rusak ringan.
Baca Juga: Hasil Evaluasi Data Kerusakan Pasca Gempa Garut, 495 Rumah Rusak
Kapolsek Samarang AKBP. Liman Heryawan mengatakan, Desa Cisarua merupakan wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa.
“Untuk personil Polres dan Polsek ada 35 anggota yang kita kerahkan. Sementara, untuk Brimob ada 2 pleton,” kata Liman Heryawan, Jumat (03/02/2023).
Saat ini semua petugas SAR gabungan, termasuk pasukan Brimob dan Polres Garut, tengah fokus melakukan evakuasi rumah yang rusak atau hancur.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, total jumlah rumah rusak di dua kecamatan itu mencapai 495 unit.
Kerusakan rumah warga di Kecamatan Samarang ada sebanyak 45 unit, sementara di Kecamatan Pasirwangi mencapai 450 rumah.
Rinciannya rumah rusak berat di dua kecamatan tersebut sebanyak 17 rumah rusak berat, 111 rumah rusak sedang, dan 367 rumah rusak ringan.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa bumi ini. Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Garut masih menunggu proses rekonstruksi pasca gempa setelah proses evakuasi selesai. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor-Eva)