harapanrakyat.com,- Pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, diduga sarat praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta kebohongan publik.
Hal itu terlihat dari adanya beberapa perusahaan yang mendapatkan tender melalui penunjukan langsung secara berulang kali.
Koordinator Beyond Anti Corruption (BAC) Dedi Haryadi mengungkapkan hal itu saat kelompok diskusi terkait isu dugaan penyelewengan pembangunan Masjid Al Jabbar di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/2/2023).
“Ada perusahaan yang mendapatkan proyek hingga empat kali. Di luar itu, kami menduga ada juga perusahaan yang memiliki kedekatan primordial dengan gubernur,” ungkap Dedi.
Baca Juga : Masih Sisakan Utang, Kubah Masjid Al Jabbar Terancam Dibongkar
Dedi menegaskan, bahwa data yang ia peroleh merupakan data valid.
Bahkan, kata Dedi, data yang ia miliki merupakan salinan rekapan berbagai kegiatan proses pembangunan masjid yang bersumber dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menegaskan, indikasi kebohongan publik terlihat dari perbedaan nilai proyek.
Di berbagai media, kata Dedi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan jika total pembangunan masjid mencapai Rp 1 triliun.
Namun, kata Dedi, data menunjukkan jika kegiatan yang untuk komponen konstruksi beserta kelengkapannya saja sudah mencapai hampir Rp 1,2 triliun. Angka itu di luar biaya pengadaan lahan yang saat ini pihaknya masih menganalisa hal tersebut.
“Sekali lagi saya menyatakan jika data kami ini valid. Tidak menyesatkan. Saya optimistis dugaan KKN dan kebohongan publik dalam pembangunan Masjid Al Jabbar akan berujung pada pemidanaan,” tutur Dedi.
Timpali Pernyataan Ridwan Kamil Soal Informasi Pembangunan Masjid Al Jabbar
Dedi juga menimpali mengenai adanya pernyataan Ridwan Kamil yang menafikan adanya dugaan pelanggaran hukum dalam proses pembangunan Masjid Al Jabbar.
Ia sangat menyayangkan pernyataan gubernur yang menyatakan jika beredarnya informasi mengenai kelebihan bayar pembangunan masjid itu menyesatkan.
“Gubernur bilang jika informasi soal kelebihan bayar menyesatkan. Seakan-akan menegaskan jika semua masalah lainnya sama sesatnya. Itu tidak benar karena kami melakukan analisis berdasarkan data,” ungkap Dedi.
Baca Juga : Disorot! Pembuatan Konten Masjid Al Jabbar Telan Rp 16 Miliar
Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah adanya potensi kelebihan bayar sebesar Rp 300 miliar kepada salah satu kontraktor pembangunan Masjid Al Jabbar.
Ridwan Kamil memastikan, seluruh pembiayaan pembangunan masjid yang menjadi salah satu ikon di Jawa Barat itu sudah melalui pemeriksaan BPK.
Dalam akun Instagram, Ridwan Kamil dengan tegas menyatakan jika data yang termuat di salah satu media massa di Kota Bandung itu merupakan informasi yang menyesatkan.
“Tidak benar informasi ini. Apalagi disebutkan kelebihan bayar 300 miliar,” tulis Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya itu. (Ecep/R13/HR-Online)