Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita TasikmalayaTerdampak Proyek Gunung Pangajar, Warga Karangjaya Tasikmalaya Tuntut Ganti Rugi

Terdampak Proyek Gunung Pangajar, Warga Karangjaya Tasikmalaya Tuntut Ganti Rugi

harapanrakyat.com,- Ratusan warga dari Dusun Citamba dan Kertajaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak proyek Gunung Pangajar, melakukan unjuk rasa, Senin (16/1/2023). Dalam unjuk rasa tersebut, warga menuntut ganti rugi kepada pihak pengelola proyek yang melakukan aktivitas penambangan batu quary.

Warga yang terdampak proyek penambangan batu quary Gunung Pangajar dari 5 RT dari Dusun citambal dan Kertajaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Warga menuntut pihak proyek agar bertanggung jawab kepada masyarakat yang terdampak pembangunan proyek gunung pangajar. Selain itu juga meminta ganti rugi untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang retak.

Hendra Bima, Koordinator aksi mengatakan, tuntutan warga kali ini agar pihak terkait yang bertanggung jawab. Hal tersebut mengacu dalam pengerjaan penambangan dalam dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal) yang sudah sah.

“Bagaimana di awal menuntut di terbitkannya amdal pembangunan Gunung Pangajar. Kami berharap amdal yang sudah disahkan itu jangan menjadi tumpukan kertas yang tidak berguna. Namun benar-benar menjadi acuan pekerjaan penambangan di lapangan. Kami menuntut pekerjaan penambangan itu sesuai kerangka acuan di RKL-UPL dokumen analis dampak lingkungan,” ungkapnya.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Tasikmalaya Pantau Tambang Emas Karangjaya

Tuntutan Warga Karangjaya Tasikmalaya

Dalam unjuk rasa ini, warga mengajukan sepuluh tuntutan berkaitan dengan riling blasting yang tidak mungkin diambang batas. Sehingga mengakibatkan rumah yang parah, kemudian dibangunannya kolam repensi untuk antisipasi limbah penambangan. Kemudian membuat tarik buangan yang benar.

“Juga mengkoordinir masyarakat lokal untuk bekerja dengan baik dengan jaminan yang sesuai dengan ketenaga kerjaan. Kemarin di awal sudah ada survei, mereka itu ada 6 bulan, jadi sekarang udah lebih 2 tahun belum ada survei ulang lagi terkait dampak dan air bersih serta lain sebagainya,” tegasnya.

Menurut Hendra, hasil dari unjuk rasa tersebut, pihak pengelola siap kembali menyepakati kepada kerangka acuan amdal.

“Terkait banyak rumah yang rusak akibat getaran-getaran itu harus diatur dengan jumlah titik ledak sesuai dengan kerangka acuan. Sebetulnya aturan itu sudah ada dalam amdal. Mereka kemarin kemungkinan ada manipulasi jumlah yang dipublikasi dengan fakta yang diledakkan. Sehingga dampaknya itu di luar estimasi yang sudah diukur oleh ahli lingkungan dampak di dokumen amdal,” ujarnya.

Seandainya pihak perusahan tidak menepati janjinya, tentu warga menuntut ganti kompensasi. yang sesuai atas kelalayan mereka tidak melakukan penambangan sesuai aturan yan tercantum dalam Amdal.

Tanggapan Koordinator Proyek Quary Gunung Pangajar

Sementara itu, Boni Hilman, Koordinator lapangan Proyek Quary Gunung Pangjar mengaku terkait tuntutan dari warga siap melakukan evaluasi untuk perbaikan ke depannya. Evakuasi itu rencana mulai dari besok, karena pihaknya juga tidak mau merugikan warga sekitar.

“Karena memang kami pun mengakui sudah melanggar jam kerja, karena memang ada kesepakatan jam kerja harus sampai jam 11 malam. Jadi batas drilling malam,” pungkasnya. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Dokter kandungan cabul di Garut

Heboh Dokter Kandungan Cabul di Garut, Manajemen Klinik Mengaku Dirugikan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter di Garut, Jawa Barat yang melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil ternyata sudah praktik 2 tahun di klinik Karya Harsa yang...
larangan pelajar bawa motor ke sekolah di Kota Banjar

Tanpa Surat Edaran, Larangan Pelajar Bawa Motor di Kota Banjar Sudah Berjalan Sejak Lama

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, sebut larangan pelajar bawa sepeda motor saat berangkat sekolah sudah berjalan sejak lama. Kepala Disdikbud...
Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Harapanrakyat.com,- Kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, masih didalami aparat kepolisian. Sejak Selasa (15/4/2025) siang, polisi dari Polres Garut...
tanah bergerak ancam puluhan rumah di Ciamis

Tanah Bergerak Ancam Puluhan Rumah di Ciamis, PVMBG Ingatkan Bahaya Jalur Sesar Aktif

harapanrakyat.com,– Tanah bergerak ancam puluhan rumah di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hal itu membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi...
Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Kegiatan sosial di Papua menjadi panggung kejutan bagi istri Pratama Arhan. Saat rekan-rekannya heboh karena mobil masuk parit, Azizah Salsha tidur dengan lelapnya. Aksi...
Tebing sungai Cipamutih Ciamis longsor

Tebing Sungai Cipamutih Longsor, Rumah Warga Ciamis Terancam Ambruk

harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Senin malam (14/4/2025), menyebabkan tebing di pinggir Sungai Cipamutih longsor. Akibatnya, rumah...