Teori kecepatan cahaya memang perlu diketahui. Ada cara tersendiri untuk mengetahui besaran cahaya dalam teori ini. Kecepatan cahaya sendiri di dalam fisika memiliki lambang huruf c.
Teori ini berkembang dari teori relativitas milik seorang ilmuwan jenius asal Jerman, yaitu Albert Einstein.
Ia sebelumnya berhasil menemukan teori relativitas khusus pada tahun 1905 dan berlanjut pada teori relativitas umum pada tahun berikutnya.
Kehadiran teori relativitas khusus ini menyatakan bahwa persamaan fisika untuk setiap objek akan selalu sama, sekalipun objek tersebut kita amati di dalam keadaan bergerak.
Di dalam teori ini juga termuat kecepatan cahaya yang akan kita bahas berikut ini.
Baca Juga: Contoh Benda Menyublim yang Sering Ditemukan Sehari-hari
Apa Itu Teori Kecepatan Cahaya?
Kecepatan cahaya memiliki arti sebagai satuan dari jarak tempuh cahaya setiap 1 detik. Di dalam ruang hampa, kecepatan cahaya akan selalu sama untuk semua pengamat.
Artinya, kecepatan cahaya ini tidak akan bergantung kepada gerak sumber cahaya. Dengan begitu, Einstein menunjukkan bahwa tidak ada benda bermassa yang mampu menempuh dan menyamai kecepatan cahaya ini.
Dalam ruang vakum, biasanya kecepatan cahaya memiliki simbol huruf c yang merupakan konstanta fisika universal dan sangat penting di dalam banyak bidang fisika.
Nilai kecepatan cahaya di dalam vakum adalah 299.702.458 meter per detik. Total nilai ini sudah menjadi nilai eksak karena berguna dalam mendefinisikan satuan meter standar (satuan panjang) dan juga untuk mendefinisikan satuan waktu standar internasional.
Nilai dalam teori kecepatan cahaya ini akan setara dengan sekitar 186.000 mil per detik atau 671 juta mil per jam. Apabila ada seseorang yang dapat melaju dengan kecepatan cahaya, maka ia bisa mengelilingi Bumi 7,5 kali hanya dalam waktu satu detik.
Apakah Kecepatan Cahaya Itu Konstan?
Cahaya akan merambat dalam gelombang, sama seperti suara. Rambatan cahaya tersebut dapat melambat tergantung dengan apa yang dilakukannya.
Pada atmosfer Bumi, cahaya yang bergerak hampir sama cepatnya seperti cahaya yang ada di ruang hampa. Sementara itu, cahaya yang melewati sebuah berlian akan mengalami perlambatan kecepatan hingga separuhnya.
Di dalam teori ini terdapat istilah yang bernama tahun cahaya. Ini merupakan satuan waktu dan jarak.
Jarak perjalanan yang ditempuh dengan cahaya dalam kurun waktu satu tahun bernama tahun cahaya. Untuk memahami tahun cahaya sebenarnya tidaklah sulit.
Misalnya cahaya bergerak dari bulan ke mata manusia dalam waktu satu detik. Artinya, jarak bulan tersebut adalah satu detik cahaya.
Sedangkan cahaya Matahari memerlukan waktu hingga delapan menit untuk bisa mencapai mata manusia. Sehingga, jarak Matahari yakni sekitar delapan menit cahaya.
Baca Juga: Pengertian Keseimbangan Statis, Cara Melatih, Faktor, dan Contoh
Contoh lainnya adalah cahaya dari sistem bintang terdekat, yakni Alpha Centauri. Butuh waktu 4,3 tahun untuk cahaya mereka sampai ke Bumi, sehingga sistem bintang ini berjarak 4,3 tahun cahaya. Memahami tahun cahaya ini mempermudah Anda memahami teori kecepatan cahaya.
Mengukur Kecepatan Cahaya
Isaac Beeckman merupakan ilmuwan Belanda yang pertama kali mengukur kecepatan cahaya pada tahun 1629. Ia percaya bahwa cahaya memerlukan waktu untuk merambat pada ruang.
Usaha berikutnya berasal dari astronom Denmark bernama Ole Christensen Romer pada tahun 1676. Pada saat itu ia menyadari bahwa gerhana salah satu bulan Io di planet Jupiter terjadi lebih cepat ketika Bumi berada di dekat planet tersebut.
Ia menyimpulkan bahwa cahaya membutuhkan waktu bergerak dari Jupiter ke Bumi. Kemudian Romer memperkirakan waktu untuk cahaya menempuh jarak sekitar 22 km sejauh diameter orbit Bumi yang menghasilkan angka 220.000 km/s.
Pengukuran dengan instrumen alat dalam teori kecepatan cahaya pertama kali seorang ilmuwan Perancis lakukan, Armand Hippolyte Louis Fizeau pada tahun 1849.
Ia membuat instrumen dengan dagran. Pengukuran yang paling mutakhir akhirnya mendapatkan angka 299.782.458 m.s untuk besaran kecepatan cahaya.
Dalam teori relativitas sendiri, C konstanta berkaitan dengan waktu dan ruang. Rumusnya adalah E = mc^2.
Baca Juga: Contoh Peristiwa Mengembun dalam Kehidupan Sehari-hari
Adakah yang Lebih Cepat dari Kecepatan Cahaya?
Sejatinya kecepatan cahaya adalah yang tercepat di alam semesta. Dulu sempat menggegerkan laporan bahwa neutrino bergerak hingga 60 nanodetik.
Namun ternyata, laporan tersebut salah. Hal tersebut membuktikan bahwa kecepatan cahaya sebagai yang paling cepat adalah benar dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Itulah pengertian, sejarah, dan juga cara menghitung teori kecepatan cahaya. Sebenarnya tidak sulit untuk memahami teori ini jika Anda tekun mempelajarinya. (R10/HR-Online)