Saham yang kebal resesi perlu diketahui oleh investor. Kebal resesi itu menandakan saham yang tahan terhadap berbagai kondisi global. Seperti yang terjadi pada resesi global tahun ini membuat pasar saham bergejolak.
Meski sudah bergejolak sejak tahun lalu namun buktinya baru memasuki pasar saham Tanah Air pada awal tahun 2023 ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah terjadi pada dua pekan awal di tahun 2023.
Meski demikian investor tidak perlu panik. Sebab ada beberapa saham yang cocok menjadi pilihan saat kondisi seperti ini.
Baca Juga: Peluang Saham Teknologi Memiliki Prospek Naik Meski Tertekan
Saham yang Kebal Resesi Tahun 2023
Ancaman resesi global tahun ini sudah mulai terasa. Pelemahan harga saham sebenarnya juga menjadi peluang untuk meraup keuntungan. Hal ini bisa investor lakukan untuk memilih saham defensif yang secara histori memberikan dividen rutin dalam jumlah jumbo.
Jika tujuannya adalah dividen, untuk acuan yang digunakan yaitu dengan menengok indeks IDX High Dividend 20. Disini terdapat dua puluh saham dari para emiten yang getol memberikan dividen dengan imbal hasil menarik.
Bahkan beberapa konstituen indeks IDX High Dividend 20 mengumumkan pembayaran untuk tahun fiskal 2022. Emiten tersebut yaitu ADRO dan BBRI hanya sebagai contoh. Pembagian tersebut dalam satu tahun buku pada kuartal pertama tahun berikutnya dan transfer pada awal kuartal kedua setelnya.
Baca Juga: Saham Cap Tikus Melantai di BEI dengan Dana IPO Rp 176 Miliar
Saham Berpeluang Membagikan Dividen Yield Tinggi
Saham yang kebal resesi tentu akan mampu bertahan dalam kondisi apapun. Termasuk ketika kondisi global ekonomi seperti tahun ini.
Setidaknya dari 20 anggota indeks ada 11 saham yang memiliki peluang besar memberikan dividen yield lebih dari suku bunga deposito berjangka rupiah pada bank saat ini.
Sebagian besar konstituen IDX HIgh Dividend 20 adalah saham yang pergerakannya cenderung tergantung terhadap siklus ekonomi. Untuk tahun 22 adalah tahun untuk sektor batu bara.
Sedangkan untuk tahun 2023 perlambatan ekonomi global yang terjadi membuat kinerja emiten tambang batu hitam ekspektasinya tak sepopuler tahun lalu. Dengan demikian, strategi berburu dividen tersebut cukup dipublikasikan untuk langkah taktik saja.
Jika Anda lihat dari histori pembagian dividen terhadap laba ada beberapa yang mendominasi sektor tambang batu bara. Adapun saham berpotensi dividend yield terbesar tahun ini dengan imbal hasil lebih dari 25%yaitu PTBA, ADRO dan ITMG.
Sedangkan untuk sektor keuangan dan otomotif yang menempati oleh saham ADMF dan MPMX. Dividend yield yang mereka berikan lebih dari 5%.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Top Picks Diduduki oleh 3 Sektor Teratas
Saham Industri Perbankan
Saham yang kebal resesi salah satunya diddi oleh emiten perbankan Industri perbankan dengan likuiditas longgar dan struktur pendanaan yang didominasi oleh dana muah.
Market cup dan bobot saham perbankan besar dan sangat sensitif terhadap aliran modal asing. Sedangkan untuk sektor ruko dividen besar secara payout.
Namun kebijakan kenaikan tarif CHT yang akn terus menggerus margin jika tidak ada keseimbangan dengan kenaikan harga produk. Kenaikan harga produk juga bisa menjadi simalakama karena akan berdampak menurunkan volume penjualan.
Memilih saham yang kebal resesi sebenarnya akan membantu investor dalam mempertahankanya. Apalagi tahun ini terjadi krisis global termasuk Indonesia. (R10/HR-Online)