Risiko investasi properti sebanding dengan keuntungan yang ditawarkan. Sama seperti investasi lainnya, properti juga ada risikonya. Seperti yang banyak diketahui jika semua instrumen investasi memiliki untung dan rugi masing-masing.
Seperti halnya properti yang menawarkan keuntungan menggiurkan. Karena alasan inilah tidak sedikit investor yang menawarkan penanaman modal properti untuk menyelamatkan harta di tengah inflasi.
Selain keuntungan berapa besar risiko yang ditawarkan? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Investasi Fintech Lending Masih Terlihat Positif di Tahun 2023
Risiko Investasi Properti yang Wajib Anda Tahu
Investasi properti menjadi instrumen pilihan berupa tanah, ruko, gedung, apartemen, atau sejenisnya. Dengan memilih instrumen tersebut pemiliknya akan berinvestasi melalui cara menyewakan hingga menjualnya.
Tujuannya yaitu untuk pembiayaan dalam meningkatkan perekonomian. Misalnya dengan membangun tempat kost dan menyewakannya.
Apalagi untuk harga tanah dan bangunan setiap tahun mengalami kenaikan, sehingga tidak akan pernah menyesal jika Anda memilih properti sebagai instrumen investasi.
Meski terlihat mudah, faktanya properti pun tidak bisa lepas dari risiko yang bisa dihadapi. Sebelum memilih instrumen ini, ada baiknya untuk mengenali risiko apa yang bisa Anda hadapi antara lain:
Memakan Waktu Lebih Lama
Salah satu risiko investasi properti yaitu memiliki jangka panjang. Membeli properti bekas sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama. Meski demikian, perlu persiapan hingga 1 bulan lamanya agar properti baru dapat terealisasi secara maksimal.
Baca Juga: Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Menurun di Kuartal ke-3
Berbeda dengan memulai investasi properti akan lebih baik jika membeli rumah atau bangunan baru pada kawasan perumahan. Proses pembangunan rumah dalam perumahan memang tidak sebentar kurang lebih membutuhkan waktu 2 tahun.
Meski demikian modalnya lebih kecil jika Anda bandingkan dengan membeli properti bekas yang masuk dalam masa development.
Modal Besar
Selain membutuhkan waktu yang cukup lama modal untuk investasi properti cukup besar. Hal ini menjadi risiko investasi properti selanjutnya. Berbeda dengan jenis investasi lainnya yang bisa disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing calon investor.
Namun untuk properti modal yang perlu Anda siapkan cukup besar. Sebab untuk membeli sebuah rumah, tanah maupun sejenisnya tidaklah murah. Anda butuh modal yang relatif besar.
Akan tetapi untuk besar kecilnya harga bisa berpengaruh pada kondisi lingkungan properti yang Anda pilih. Ketika memilih properti pada kawasan dengan perkembangan lingkungan baik maka harganya pun akan tinggi.
Meski demikian untuk investasi jangka panjang properti tersebut akan mengalami kenaikan.
Baca Juga: Keuntungan Investasi Resort sebagai Instrumen Jangka Panjang
Selain itu, beban perawatan juga menjadi risiko yang sering dihadapi oleh investor properti. Sehingga membutuhkan biaya tambahan agar properti dapat terjaga hingga terjual.
Sebenarnya untuk semua investasi memiliki risiko dan keuntungan berbeda. Hal ini pun juga akan terjadi pada investasi properti.
Sebaiknya sebelum memilih instrumen tersebut kenali risiko investasi properti. Sehingga dapat menjalankan kegiatan tersebut lebih mudah dan terarah. Termasuk mengatasi risiko yang harus Anda hadapi ketika berinvestasi. (R10/HR-Online)