Pos Indonesia berencana IPO setelah penerbitan obligasi akhir tahun lalu. Pos Indonesia dua tahun mendatang berencana IPO. Kabar dari dunia saham Indonesia ini dibenarkan oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Pos Indonesia (Persero) Endy PR Abdurrahman.
Rencana ini perusahaan lakukan dengan tujuan obligasi perjalan menjadi lebih baik. Sehingga perseroan dapat menjalankan perbaikan kinerja dengan tata kelola berbeda.
Harapannya bisa menjadi leader di pasar dengan target IPO pada tahun 2025 mendatang. Harapan lain, jika Pos Indonesia bisa menjadi emiten yang lebih transparan.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Top Picks Diduduki oleh 3 Sektor Teratas
Portofolio dan Tujuan Pos Indonesia Berencana IPO
PT Pos Indonesia (Persero) mengumumkan rencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau biasa kita kenal sebagai Initial Publik Offering (IPO). IPO itu sendiri adalah proses ketika perusahaan telah melakukan penawaran saham perdana kepada publik.
Tujuannya yaitu agar perusahaan bisa mendapatkan dana segar untuk digunakan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Termasuk untuk membiayai bisnis perusahaan, modal ekspansi dan yang lainnya.
Jika penawaran IPO berhasil menarik investor maka akan membantu mengembangkan bisnis perusahaan. Hal ini juga Pos Indonesia lakukan agar dapat menciptakan tata kelola kerja lebih baik. Meski target pasarnya masih cukup lama yakni IPO tahun 2025 mendatang.
Portofolio Pos Indonesia
Persero memiliki 4 portofolio bisnis baik di bidang jasa keuangan, kurir, logistik dan properti. Pos Indonesia berencana IPO untuk dapat, meningkatkan kinerjanya.
Baca Juga: Saham Emiten Konglomerat Dimiliki Orang Terkaya di Indonesia
Adapun portofolio tersebut mendapat dukungan atas 3 anak perusahaan yaitu PT Pos Logistik Indonesia, PT Pos Properti Indonesia dan PT Pos Finansial Indonesia. Pos Indonesia sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam layanan pos.
Jenis usahanya yaitu perseroan terbatas dan sering kita sebut dengan PT Pos Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995, Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) beralih menjadi perseroan.
Pos Indonesia saat ini memiliki coverage terluas daripada perusahaan sejenisnya yang meliputi 62.239 channel fisik dan lebih dari 4.800 kantor. Sejak berdiri pada tahun 1746 saham Pos Indonesia sepenuhnya menjadi milik pemerintah.
Apalagi dengan banyaknya portofolio perusahaan tentu harus memperbaiki kinerja agar dapat menjadi leader di tahun 2025 mendatang.
Tujuan Perusahaan Melakukan IPO
Seperti yang sudah perusahaan lakukan sejak awal, jika Pos Indonesia berencana IPO untuk meningkatkan tata kelola kerja perusahaan. Mengingat Pos Indonesia adalah perusahaan besar milik pemerintah tidak ada salahnya mengajukan IPO demi kelancaran bisnis.
Baca Juga: Cara Menghindari Pompom Saham, Investor Wajib Tahu!
Apalagi didukung dengan adanya 4 portofolio dengan 3 anak perusahaan Pos Indonesia sehingga mampu menunjukkan performa yang lengkap. Tidak hanya 3 anak perusahaan Pos Indonesia saja, namun perusahaan juga memiliki aset properti.
Terdapat aset berupa tanah sekitar 3 juta meter persegi dengan bangunan seluas 750 ribu meter persegi. Selain itu, aset properti yang ada sudah tersebar pada 3.000 titik kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Pos Indonesia berencana IPO dengan tujuan dapat menjadi perusahan besar yang memimpin 2 tahun mendatang. Sehingga tata kelola kerja harus dibangun menjadi lebih baik mulai dari sekarang. (R10/HR-Online)