harapanrakyat.com,- Keberadaan lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah yang berdekatan dengan pedagang kaki lima (PKL) di Dadaha, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi pemandangan yang ironis.
Tentunya, dengan saling berdekatan tersebut membuat sejumlah pengunjung PKL mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari tumpukan sampah. Sehingga, pengunjung yang datang ke Shelter PKL tersebut lebih memilih pulang lagi.
Bukan hanya para pedagang dan pengunjung, warga juga mengeluhkan sampah yang menumpuk dari TPS yang berada di samping PKL Shelter Dadaha.
Bery Ferdiansyah, salah seorang warga Dadaha, mengaku mendapat banyak sekali keluhan dari warga lain.
“Keluhan terkait adanya TPS sampah di komplek Dadaha bukan cuma saya saja, tetapi juga dari masyarakat dan PKL,” ucap Bery, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, bau busuk sampah dari TPS sangat mengganggu aktivitas, terutama pada PKL Dadaha Tasikmalaya.
Baca Juga: Video Pemuda Tasikmalaya Bersihkan Sampah di Sungai Viral di TikTok, Netizen: Bangganya Punya Kalian
Terlebih, sambungnya, penempatan TPS tersebut berdampingan dengan shelter Dadaha, yang diperuntukan untuk pedagang dengan mayoritas sebagai pedagang di bidang kuliner.
“Bahkan bau busuk tercium bisa sampai radius 100 meter,” ujarnya.
Belum lagi, katanya, saat turun hujan besar sering terjadi penyumbatan, yang mengakibatkan genangan air lumayan tinggi.
Lanjut Bery menambahkan, Kota Tasikmalaya terutama komplek Dadaha memang identik dengan kulinernya. Akan tetapi, menurutnya, dari segi kebersihan dan penataannya masih carut marut.
“Padahal apabila dikelola dengan baik, potensi Dadaha ini akan sangat bermanfaat bagi Pemkot Tasikmalaya,” ujar Bery.
Pedagang di PKL Dadaha Tasikmalaya Pasrah
Sementara itu, Edi, pedagang di PKL Shelter Dadaha mengatakan, bahwa TPS tersebut sudah ada di dekat tempatnya berdagang.
Sehingga, ia mengaku pasrah dengan keberadaan tempat pembuangan sementara sampah, yang mengeluarkan bau tak sedap tersebut.
“Mau bagaimana lagi, karena memang tempatnya jualannya di tempat tersebut. Dan sebelum dagang, TPS ini sudah ada di sini,” katanya kepada harapanrakyat.com, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Terima Audiensi LPLHI, Bahas Pengelolaan Sampah
Lanjutnya menambahkan, bahwa pemerintah rencananya akan memindahkan TPS tersebut. “Tetapi gak tahu kenapa belum juga dipindahkan,” tukasnya.
Edi tidak menampik bahwa ada dampak dari bau busuk yang berasal dari TPS. Salah satu dampaknya adalah pengunjung PKL Dadaha Tasikmalaya yang datang pulang lagi.
“Jadi harapan para pedagang, seimbangkan dengan pengangkutan sampah jangan sampai ada penumpukan. Kalau boleh TPS-nya juga dipindahin aja secepatnya,” ujarnya.
Tanggapan DLH Kota Tasikmalaya
Sementara itu, Ketua RT setempat, Parid, mengusulkan kepada Pemkot Tasikmalaya melalui instansi terkait untuk segera menangani permasalahan tersebut secepatnya.
Hal tersebut menurutnya supaya tidak menimbulkan polusi udara, terutama di musim hujan.
“Dan warga di sini juga ingin TPS ini dipindahkan,” ucapnya.
Baca Juga: Tumpukan Sampah di Jalan Pelita Kota Banjar Viral di Medsos
Lantas bagaimana dengan tanggapan dari Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya terkait keluhan warga dan pedagang di Shelter PKL Dadaha?
Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya, Fery Arif Maulana mengatakan, bahwa TPS tersebut tidak bisa dipindahkan.
“Jika mau dipindahkan, mau pindah kemana? Sebab, saat ini belum ada tempat atau lokasi yang lain yang cocok untuk TPS,” katanya.
Sehingga, ia pun memberikan solusi untuk mengatasi bau busuk yang berasal dari TPS tersebut. Yaitu, dengan mengakut sampah secepatnya, sehingga tidak menumpuk.
“Selama ini pengangkutan sampah di tempat tersebut terbilang lancar. Namun memang saya akui agak sedikit keterlambatan saat mengangkut,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)