Pengertian senyawa Alkana cukup penting diketahui. Senyawa Alkana sebenarnya memiliki pengertian sebagai senyawa kimia dengan komponen kecil. Itulah kenapa, Anda pasti tidak asing lagi dengan senyawa Alkana jika sudah belajar kimia.
Memahami senyawa Alkana ini menjadi keharusan agar Anda lebih menguasai materi kimia. Senyawa satu ini juga terkenal sebagai parafin, yang mana di bagian dalamnya terdapat karbon dan juga hidrogen.
Namun, sebenarnya Alkana kurang reaktif dalam pemakaiannya. Hal tersebut karena Alkana memiliki sifat tak jenuh yang sedikit.
Agar Anda jadi jauh lebih memahaminya, simak pembahasan mengenai senyawa Alkana berikut ini.
Baca Juga: Senyawa Non Polar: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Apa Pengertian Senyawa Alkana?
Dalam mempelajari kimia, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Alkana. Sebenarnya Alkana merupakan salah satu jenis senyawa hidrokarbon.
Alkana merupakan jenis hidrokarbon tidak jenuh. Arti hidrokarbon tidak jenuh sendiri adalah tidak memiliki rantai karbon yang semuanya saling berikatan tunggal.
Memahami Alkana menjadi suatu kewajiban ketika Anda belajar kimia. Sebagai informasi, ada juga senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang di dalamnya termasuk Alkuna dan juga Alkena.
Alkana merupakan jenis senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal dan juga rantai karbon panjang. Senyawa hidrokarbon ini merupakan unsur atom yang terdiri dari senyawa hidrogen serta karbon.
Seperti penjelasan sebelumnya, Alkana hanya memiliki ikatan tunggal. Hal ini berbeda dengan alkuna dan juga alkena yang memiliki ikatan rangkap 2 dan rangkap 3.
Hal tersebut membuat Alkana memiliki jumlah yang terbatas pada ikatan karbon kovalen. Sehingga akhirnya terkenal sebagai hidrokarbon yang memiliki kandungan tak jenuh.
Melalui pengertian senyawa Alkana tersebut, maka ikatan tunggalnya membuat partikel atom yang berdekatan akhirnya saling terhubung. Sehingga membentuk lingkaran tetrahedral dan juga sigma.
Kemudian, dari pusat lingkaran tersebut akhirnya tercipta rotasi yang berputar secara bebas.
Baca Juga: Sifat Senyawa Asam, Salah Satunya dari Indikator Kertas Lakmus
Apa Ciri Senyawa Alkana?
Dari pengertiannya, dapat dikatakan bahwa Alkana merupakan jenis senyawa hidrokarbon yang paling sederhana. Hal tersebut karena Alkana hanya mengandung ikatan tunggal.
Untuk lebih memahami pengertian senyawa Alkana, maka Anda juga harus mengetahui ciri-cirinya. Ciri utama dari senyawa kimia ini adalah bersifat jenuh.
Artinya, pada senyawa Alkana ini tidak mengandung ikatan rangkap di antara atom karbonnya, seperti propane (C3H8) dan juga heksana (C6H14).
Karena Alkana bersifat jenuh dan semua ikatannya kovalen sempurna, maka hidrokarbon ini menjadi senyawa yang kurang efektif dan terkenal sebagai parafin.
Sifat tersebut memiliki arti bahwa data gabung dan daya reaksinya sangat rendah. Semakin panjang rantai karbon, maka reaksinya juga akan berkurang.
Selain itu, sifat kimia dari Alkana juga inert terhadap asam, basa, agen pengoksidasi, dan juga agen pereduksi. Alkana hanya akan menjalani reaksi substitusi seperti nitrasi, sulfonasi, dan halogenasi.
Deret Homolog Alkana
Alkana juga memiliki deretan yang terkenal sebagai homolog. Deretan tersebut menunjukkan bahwa setiap anggota yang satu ke anggota berikutnya akan bertambah sebanyak CH2. Deret senyawa karbon yang demikian kemudian merupakan deret homolog.
Deret homolog dalam pengertian senyawa Alkana memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Memiliki rumus umum, untuk deret homolog Alkana rumusnya adalah CnH2n+2.
- Dari satu anggota ke anggota selanjutnya memiliki pembeda CH2.
- Besar selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya berjumlah 14.
- Apabila rantai atom karbon semakin panjang, maka titik didihnya juga akan semakin tinggi.
- Tabel yang menunjukkan bagian anggota dari deret homolog Alkana dengan beberapa sifatnya.
Baca Juga: Senyawa yang Memiliki Ikatan Hidrogen, Jenis, dan Kegunaannya
Contoh Senyawa Alkana
Tentunya ada berbagai contoh senyawa Alkana. Namun, beberapa yang sering ditemukan di kehidupan adalah sebagai berikut:
- Etana: senyawa ini merupakan senyawa Alkana yang berfungsi sebagai bahan bakar fosil. Senyawa dari gas alam ini mampu mengeluarkan suhu panas akibat pembakaran.
- Metana: merupakan senyawa Alkana yang sering menjadi bahan bakar fosil. Metana berasal dari gas alam 80-90% dan gas cair hingga 95%.
- Propana: senyawa ini dapat memanas apabila sebelumnya mengalami proses pembakaran. Sama seperti metana dan etana, propana merupakan bahan bakar fosil.
- Petana: senyawa Alkana ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelarut. Umumnya petana berguna untuk kebutuhan laboratorium.
- Butena: merupakan senyawa Alkana yang bermanfaat pada pematik dan LPG.
Itu hanyalah sebagian kecil dari contoh Alkana di kehidupan. Dengan memahami pengertian senyawa Alkana, maka kini Anda kini bisa mempelajarinya dengan lebih baik. (R10/HR-Online)