NASA kirim ragi ke luar angkasa pada misi Artemis. Tentunya ada alasan dari NASA mengirimkan ragi ke luar angkasa ini. Hal ini berkaitan dengan misi luar angkasa NASA di masa depan.
Salah satu badan astronomi internasional yang berambisi tinggi adalah NASA. Badan astronomi milik Amerika Serikat ini memang telah berhasil melakukan berbagai penemuan luar angkasa yang sangat bermanfaat.
Mereka kini tengah berambisi untuk membangun permukiman manusia permanen di luar angkasa. Hal tersebut tentunya bukan hal yang mudah.
Sehingga, untuk saat ini NASA masih melakukan berbagai eksperimen. Beberapa waktu lalu NASA mengirimkan ragi ke luar angkasa. Apa tujuan dibalik tindakan tersebut?
Baca Juga: Penemuan Ekstrasurya Teleskop Webb NASA Pertama Kalinya
NASA Kirim Ragi ke Luar Angkasa Bersama Misi Artemis 1
Beberapa waktu lalu NASA sukses melakukan misi Artemis 1 ke Bulan. Misi tersebut lepas landas dari bumi pada 16 November 2022 lalu.
Roket pada misi Artemis 1 NASA tersebut ternyata juga membawa kotak berisi sampel ragi serta ganggang. Ilmu Farmasi UBC lah yang memimpin proyek ini.
Lantas, hal tersebut tentunya menjadi pertanyaan. Apa sebenarnya tujuan mengirimkan ragi yang merupakan sebuah pengembang di bumi ke misi bulan?
Sebelum itu, Anda perlu mengetahui fakta bahwa ragi dan ganggang memiliki sekitar 70 persen gen yang sama seperti yang ada pada tubuh manusia. Gen tersebut adalah RAD51 yang sangat penting dalam pembentukan protein untuk memperbaiki DNA.
Oleh karena itu, NASA kemungkinan dapat mengetahui untuk mengetahui dampak dari radiasi kosmik pada manusia, sekaligus menemukan cara untuk melindungi astronot serta calon anggota koloni luar angkasa masa depan dari sinar berbahaya.
Dengan sampel ragi dan gangga, ilmuwan nantinya dapat membuat obat yang akan memberikan mRNA RAD51 tambahan kepada manusia yang pergi ke luar biasa agar mereka tetap aman.
Baca Juga: Satelit NASA Akan Jatuh Setelah di Luar Angkasa 38 Tahun
Dampak Sinar Kosmik pada Manusia
Perlu Anda tahu bahwa sinar kosmik sangat memberikan dampak pada tubuh manusia. Itulah mengapa NASA kirim ragi ke luar angkasa bersama dengan gangga untuk menemukan cara mengatasinya.
Radiasi kosmik dapat sangat berbahaya, tetapi magnet pada bumi melindungi radiasi matahari dan juga bintang. Akan tetapi, lain cerita apabila seorang astronot meninggalkan atmosfer bumi.
Astronot akan kehilangan banyak perlindungan terhadap radiasi sinar kosmik. Selama misi berlangsung, tingkat radiasi pada tubuh astronot juga selalu dipantau.
Dari hasil sampel, maka akan memakan waktu lama karena harus menjalani proses ketat. Pertama, DNA harus diekstraksi, pengujian reaksi berantai polimerase, dan setelah itu gen akan diurutkan serta membandingkannya dengan sampel mereka yang tidak meninggalkan atmosfer.
Baca Juga: Satelit Radar Pemantau Air SWOT Pertama dari NASA
Melindungi Astronot di Masa Depan
Meski proses penelitian akan memakan waktu yang lama. Namun, hal tersebut layak karena dapat melindungi astronot di masa depan.
Itulah alasan NASA kirim ragi ke luar angkasa. Selain memiliki susunan genetik yang mirip dengan manusia, ragi juga lebih fleksibel dan tidak memiliki gen rumit. (R10/HR-Online)