Kisah kelahiran Ali bin Abi Thalib hingga wafatnya sangat menginspirasi umat muslim. Kelahiran Ali bin Abi Thalib dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad menghadirkan banyak kisah inspiratif. Sebab, Ali menjadi pejuang yang berjasa dalam agama Islam.
Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah, tepatnya di dalam ka’bah pada tanggal 13 Rajab, daerah Hejaz, Jazirah Arab.
Jadi, Ali sebenarnya merupakan putra dari pamannya nabi yang bernama Abu Thalib. Jika dari urutan persaudaraan, maka Ali bin Abi Thalib adalah kerabat dekat nabi, yaitu sepupu dari Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Pembebasan Kota Damaskus, Sejarah Besar di Bulan Rajab
Kisah Kelahiran Ali bin Abi Thalib Dijadikan Anak Angkat Nabi Muhammad SAW
Cerita mengenai kelahiran Ali bin Abi Thalib ini kabarnya 10 tahun sebelum turunnya wahyu kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 – 600 Masehi.
Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberikan kisah menarik. Sebab, kelahirannya menjadi hiburan bagi Nabi SAW. Sebab, beliau tidak memiliki anak laki-laki.
Karena suatu alasan, Abu Thalib memberi kesempatan bagi Nabi SAW dan istri Nabi, Khadijah untuk mengasuh Ali bin Abi Thalib agar menjadi putra angkat.
Ini semua juga menjadi perbuatan untuk membalas jasa kepada Abu Thalib yang sudah mengasuh dan membesarkan Nabi sejak beliau kecil sampai dewasa. Maka dari itu, sejak kelahirannya, Ali sudah bersama Nabi Muhammad.
Lahirnya Ali bin Abi Thalib ini menjadi kesenangan Nabi Muhammad yang mendapatkan anak angkat laki-laki yang pandai.
Bahkan, pada saat Nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu, Ali menjadi lelaki pertama yang percaya dengan wahyu tersebut. Padahal pada saat itu usia Ali baru menginjak 10 tahun.
Setelah memasuki usia remaja, Ali banyak belajar ilmu langsung dari Nabi SAW. Ilmu dei ilmu ia pelajari bersama Nabi Muhammad SAW hingga ia menjadi pejuang yang pandai dan bijaksana.
Hijrah ke Madinah
Sampai pada suatu hari Ali bin Abi Thalib memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Sesudah menjalani masa hijrah dan tinggal di Madinah, akhirnya Nabi Muhammad menikahkan Ali bin Abi Thalib dengan putri kesayangannya, Fatimah az-Zahra. N
Jadi, Ali bin Abi Thalib merupakan kerabat Nabi, yaitu sebagai sepupu, sahabat, dan juga menjadi menantunya Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Kisah Nabi Yakub Kehilangan Penglihatan Karena Kepergian Yusuf
Mengikuti Perang
Mulai dari kisah kelahiran Ali bin Abi Thalib hingga ia dewasa, banyak hal baik yang ia lakukan untuk kemenangan Islam. Bahkan, beberapa saat setelah menikah terjadilah perang Badar.
Perang badar menjadi pertama kalinya perang yang ada dalam sejarah Islam. Saat itu usia Ali baru 25 tahun. Namun beliau sudah menjadi pahlawan saat perang Badar ini.
Tak hanya perang Badar, Ali juga mengikuti perang Khandaq. Perang ini menjadi saksi keberanian Ali bin Abi Thalib pada saat memerangi lawannya, Amar bin Abdi Wud .
Selanjutnya, Ali bin Abi Thalib juga mendapatkan kehormatan di Perang Khaibar karena mampu menghancurkan benteng Khaibar hingga membunuh lawan.
Sebagai Khulafaur Rasyidin
Setelah Rasulullah meninggal dunia, Ali bin Abi Thalib menjadi penerus dalam kepemimpinan Islam. Ali menjadi khulafaur rasyidin yang ke-4 dan terakhir, melanjutkan kepemimpinan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, serta Usman bin Affan .
Masa pemerintahan Ali menjadi masa sejarah Islam yang sulit. Sebab terjadi perang saudara antara kaum Muslimin.
Baca Juga: Kisah Tukang Daging Sahabat Nabi Musa di Surga, Lelaki Berbakti
Wafat di Bulan Ramadhan
Ketika sedang berjalan bersiap melaksanakan sholat fajar sambil membangunkan penduduk, ternyata ada orang yang mengintainya dari belakang.
Abdurrahman bin Muljam mendekat ke Ali saat beliau tidak memiliki pengawal. Sampai pada akhirnya Ali bin Abi Thalib terbunuh dengan cepat tanpa perlawanan.
Abdurrahman menikam Ali bin Abi Thalib dengan tusukan pedang beracun. Inilah yang mengakibatkan Ali bin Abi Thalib wafat seperti halnya Umar bin khattab.
Pada saat sebelum wafat, Ali memerintahkan orang yang menolongnya untuk kembali ke masjid untuk melanjutkan sholat fajar sebelum waktunya habis.
Pembunuhan Ali terjadi pada waktu Subuh, yaitu saat hari Jumat, 18 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Khalifah Ali wafat pada hari berikutnya, Sabtu, 19 Ramadhan 40 Hijriyah saat usia 63 tahun.
Kisah kelahiran Ali bin Abi Thalib hingga wafatnya bisa menginspirasi umat muslim saat ini. Perjuangan Ali dalam agama Islam sangatlah besar. (R10/HR-Online)