Investasi di tahun politik mendapatkan beragam tanggapan dari berbagai pihak. Ada yang menyebutkan jika investasi tetap moncer di tahun politik. Namun, di pihak lain, ada kemungkinan angka investasi semakin menurun.
Baca Juga: Investasi Deposito Bunga Unggulan Minim Risiko Menjadi Pilihan
Kondisi Investasi di Tahun Politik
Dalam sebuah kesempatan, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Bank Mandiri menjelaskan kondisi investasi tersebut. Berikut ini adalah pemaparannya.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
Menurutnya, tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi Indonesia. Tidak hanya karena bayangan resesi global yang menghantui.
Namun, tahun ini bertepatan dengan tahun politik. Berdasarkan pengamatan yang ia lakukan, setiap memasuki tahun politik, angka investasi mengalami perubahan yang signifikan.
Pasalnya, sebagian besar para investor memilih untuk menahan diri. Dengan kata lain, mereka enggan terburu-buru untuk memasukan dananya sebagai bentuk investasi.
Sementara itu, tahun 2023 masih menjadi periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan tahun ini angka investasi naik hingga Rp 1.400 triliun.
Melihat situasi dan kondisi yang tidak menentu, kita masih memiliki harapan. Beberapa lembaga internasional telah memperkirakan angka ekonomi Indonesia tetap mengalami pertumbuhan.
Rentang pertumbuhan ekonominya 4,8 hingga 5 persen. Selain itu, target investasi yang Presiden Jokowi rencanakan, bisa saja tercapai asalkan menggunakan strategi tepat.
Meskipun tak secara terang-terangan mengungkapkan strategi yang akan digunakan, setidaknya stabilitas ekonomi harus tetap terjaga.
Baca Juga: Isu Resesi Tahun 2023, Harga Emas Masih Stabil
Bank Mandiri
Respon Bank Mandiri terhadap investasi di tahun politik berbeda dengan apa yang telah Menteri Bahlil katakan. Memasuki tahun politik, iklim investasi di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan Andry Asmoro selaku Chief Economist Bank Mandiri. Ia mengungkapkan, jika Indonesia sudah seringkali melalui bermacam perhelatan pesta demokrasi.
Kenyataannya, hal tersebut tidak menjadi pengaruh investasi yang terjadi. Stabilitas maupun iklim politik yang terjaga, maka para investor tetap akan melihatnya sebagai peluang.
Salah satu pemikiran positif dari para investor, siapapun nanti yang akan menjadi presiden Indonesia, tetap berani untuk menginvestasikan uang. Hal ini bisa saja berjalan secara otomatis.
Lagi-lagi, kita perlu strategi dalam menghadapinya. Kunci utamanya adalah menjaga stabilitas politik.
Dengan begitu, para investor tetap percaya dan yakin untuk menginvestasikan modalnya. Selain itu, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang dilirik investor.
Tak lepas dari optimisme tersebut, Mandiri Sekuritas telah memprediksi, jika indeks harga saham gabungan bisa mencapai pada level psikologis 7.510 tahun ini.
Baca Juga: Investasi Fintech Lending Masih Terlihat Positif di Tahun 2023
Bila kita mengambil garis besarnya, baik respon Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia maupun Bank Mandiri, memiliki fokus yang sama, yakni soal strategi.
Investasi di tahun politik bisa berakhir optimis bila menggunakan strategis yang tepat dan stabilitas politik maupun ekonomi tetap terjaga. (R10/HR-Online)