Gejala infeksi amoeba perlu diperhatikan. Infeksi amoeba pemakan otak sedang ramai menjadi perbincangan. Penyakit mengerikan ini kabarnya menyerang seorang warga negara Korea berusia 50 tahun.
Warga tersebut meninggal setelah 10 hari mengidap infeksi dari amoeba pemakan otak. Amoeba tersebut memiliki nama ilmiah sebagai Naegleria fowleri.
Menurut laporan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), pria yang terinfeksi tersebut sempat tinggal di Thailand selama empat bulan sebelum akhirnya memasuki Korea Selatan pada 10 Desember 2022 lalu.
Baca Juga: Penemuan Bakteri Penghasil Listrik, Ini Penjelasan dari Ilmuwan!
Pengertian dan Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak
Baru pulih dari pandemi Covid-19, kini dunia kembali dihebohkan dengan infeksi amoeba terbaru. Amoeba bernama Naegleria fowleri dapat menyerang otak manusia.
Telah tercatat satu kasus kematian akibat infeksi amoeba jenis ini. Seorang warga Korea Selatan berusia 50 tahun menjadi korbannya.
Ia meninggal dunia setelah terinfeksi oleh amoeba pemakan otak ini selama 10 hari. Kabar tersebut tentu saja membuat kaget dan masyarakat pun panik.
Naegleria fowleri sendiri merupakan jenis amoeba yang hidup di seluruh dunia pada perairan air tawar hangat dan dangkal. Seperti sungai, mata air panas, dan juga danau. Amoeba ini juga dapat hidup di tanah.
Baca Juga: Fungsi Membran Sel pada Bakteri, Berikut Ini Penjelasannya!
Gejala yang Akan Timbul
Amoeba pemakan otak ini merupakan organisme yang hidup bebas karena tidak membutuhkan inang. Orang yang terdeteksi dengan amoeba pemakan otak ini akan mengembangkan kondisi bernama meningoensefalitis amoeba primer atau PAM.
PAM merupakan suatu infeksi pada saraf pusat yang sangat serius. Infeksi ini hampir selalu berakibat fatal pada para penderitanya.
Penderita nantinya akan merasakan gejala infeksi amoeba pemakan otak atau PAM ini. Berikut beberapa gejalanya:
- Demam yang tinggi
- Sakit kepala yang terasa sangat menyakitkan
- Mengalami mual dan muntah
- Gejala seperti meningitis, termasuk kaku pada leher dan sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Terjadi kebingungan pada mental
- Tubuh terasa gemetaran
- Mengalami koma
Penyakit ini termasuk fatal karena memiliki tingkat kematiani 97 persen lebih tinggi, bahkan dengan pengobatan sekalipun.
Baca Juga: Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik pada Organisme, Ini Penjelasannya!
Apa yang Menjadi Penyebab Infeksi Amoeba Pemakan Otak?
Infeksi amoeba pemakan otak ini tidak terjadi begitu saja. Naegleria fowleri akan masuk ke dalam otak manusia melalui rongga hidung.
Organisme merugikan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh jika Anda menghirup air yang terinfeksi. Biasanya amoeba ini hidup di air tawar yang hangat, termasuk mata air panas (air panas Bumi).
Selain itu, Anda juga bisa terinfeksi dengan menghirup debu yang mengandung amoeba. Kasus lainnya seorang pasien terinfeksi karena menggunakan air ledeng untuk membilas hidung mereka dengan alat seperti neti pot.
Setelah memasuki tubuh, tanda-tanda infeksi amoeba pemakan otak ini mulai terlihat dalam 1-12 hari. Dari situlah akan muncul berbagai gejala infeksi amoeba seperti mual, demam, halusinasi, kejang, dan bahkan koma pada tahap lanjutan. (R10/HR-Online)