harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut pada tahun ini kuota bantuan Rutilahu untuk warga tidak mampu sebanyak 280 unit.
Kadis Lingkungan Hidup Kota Banjar Sri Sobariah melalui Kabid. Perumahan dan Permukiman Otong Suhaya mengatakan, kepastian kuota bantuan rutilahu sebanyak 280 unit tersebut setelah pihaknya rapat koordinasi dengan provinsi belum lama ini.
Menurutnya, kuota bantuan rutilahu tahun ini lebih banyak. Pasalnya, jumlahnya bertambah 30 unit dari tahun 2022 yang mana jumlah yang mendapatkan sebanyak 250 unit.
Baca juga: Pengelolaan Bank Sampah di Kota Banjar Belum Maksimal
Kuota bantuan tersebut, lanjutnya, merupakan usulan hasil pendataan sebelumnya dari pihak desa/kelurahan melalui LPM/BKM yang ada di masing-masing desa/kelurahan.
“Hasil rapat koordinasi dengan provinsi tahun 2023 untuk bantuan rumah tidak layak huni se-Kota Banjar itu 280 unit,” kata Otong, Jumat (28/1/23).
Adapun untuk nilai besaran bantuan rutilahu tahun 2023, kata Otong, pihaknya belum mengetahui apakah nantinya ada kenaikan dan tidaknya. Sebab, saat rapat dengan provinsi baru sebatas membahas kuota bantuan saja.
Biasanya, kata Otong, untuk nilai besaran bantuan akan diketahui setelah terbit juknis dan juklak pelaksanaan. Adapun nilai bantuan rutilahu pada tahun 2022 sebesar Rp 20 juta per penerima bantuan.
“Nominal bantuan tahun lalu itu Rp 20 juta. Untuk tahun ini kami belum tahu ada kenaikan dan tidaknya nilai bantuan. Saat rapat baru sebatas membahas kuota bantuan,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, adapun kriteria penerima kuota bantuan rutilahu harus memenuhi persyaratan, di antaranya merupakan warga tidak mampu atau berpenghasilan rendah, belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari program yang lain.
Kemudian, lanjutnya, memiliki tanah sendiri dan memiliki kesanggupan untuk swadaya untuk menyelesaikan, seperti sanggup menyediakan material tambahan untuk proses pembangunan.
“Jadi harus memiliki tanah sendiri dan ada kesanggupan dari warga yang akan menerima bantuan rutilahu. Apabila tidak bersedia biasanya nanti akan diganti oleh orang lain yang lebih bersedia,” katanya. (Muhlisin/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)