Diduga sering makan mie instan dan begadang, seorang mahasiswa Unnes bernama Jody Yudha (23), meninggal dunia di dalam kamar indekos, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, pada Senin (19/12/2022) malam.
Kabarnya, penyebab meninggalnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang itu akibat sering makan mi instan, bahkan sampai dua porsi sekaligus. Selain itu, mahasiswa tersebut juga sering begadang malam.
Penyebab meninggalnya Jody pun banyak menimbulkan pertanyaan publik. Apa betul jika seseorang keseringan makan mie instan bisa berbahaya hingga berujung kematian?
Ketahui Bahaya Sering Makan Mie Instan
Untuk mengetahui terkait bahaya mengonsmsi mi instan secara berlebihan, berikut ini penjelasan dr. Nadia Alaydrus, sebagaimana dikutip harapanrakyat.com, Sabtu (24/12/2022), dari unggahan akun Instagram pribadinya @ nadialaydru.
Ia menegaskan bahwa, keseringan mengonsumsi mi instan bisa berbahaya. Apalagi sampai makan dua porsi sekaligus.
Baca Juga: Mahasiswa Kepung Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Sebut Pasal KUHP Baru Bermasalah
“Mulai sekarang stop makan mie instan dua porsi sekaligus, bahaya tau,” kata dr. Nadia Alaydrus dalam unggahan Instagram pribadinya.
Ia menjelaskan, salah satu kandungan yang paling tinggi dalam mie instan adalah natrium. Misal, kandungan natrium dalam satu bungkus mie instan 1.070 mg. Jika kalikan dua, berarti ada 2.140 mg natrium.
“Padahal WHO menganjurkan untuk mengonsumsi natrium itu tidak lebih dari 2.000 mg setiap harinya,” sambung dr. Nadia.
Jika seseorang kelebihan mengonsumsi makanan yang mengandung natrium, seperti halnya sering makan mie instan, lanjutnya, maka ginjal akan membuang kelebihannya melalui urin.
Namun, saat ginjal sudah tidak mampu lagi membuang kelebihannya, maka sisa natrium itu akan menumpuk dalam darah, sehingga menarik dan menahan cairan yang ada dalam darah.
Akibatnya, volume darah akan meningkat dan membuat jantung harus bekerja lebih keras lagi, serta menaikan tekanan darah.
Dalam jangka pendek, hal tersebut mungkin tidak akan menimbulkan efek apa-apa. Tetapi dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal.
“Kita boleh makan mie instan asalkan porsinya masih dalam batas kewajaran,” Nadia Alaydrus. (Revi/R3/HR-Online/Editor-Eva)