Senin, Mei 12, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Pembunuhan Sadis di Amerika Serikat, Krismon Jadi Penyebabnya

Sejarah Pembunuhan Sadis di Amerika Serikat, Krismon Jadi Penyebabnya

Sejarah pembunuhan sadis di Amerika Serikat terjadi sejak tahun 1992. Peristiwa ini merupakan catatan penting kriminal paling kacau yang terjadi di sepanjang sejarah kekerasan negeri Paman Sam.

Menurut berbagai pendapat, latar belakang fenomena ini terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya terjadi akibat krisis moneter (krismon). Serta tingginya peminat obat-obatan terlarang di kalangan masyarakat minoritas Amerika Serikat yang homeless.

Mereka menjadi gembel yang tidak punya apa-apa dan kecanduan obat-obatan terlarang. Akibat sakau inilah orang-orang tersebut nekad dan berani menghalalkan segala cara untuk mendapatkan barang haram tersebut.

Baca Juga: Profil John Lennon, Musisi Legendaris yang Berakhir Tragis

Catatan FBI (Kepolisian Rahasia di Amerika Serikat) menunjukkan pelaku kejahatan kriminal ini sebagian besar berasal dari golongan gender lelaki. 

Bahkan karena peristiwa kejahatan ini terus meningkat setiap harinya, maka FBI menjadikan kasus ini sebagai mata rantai utama penyelesaian tugas mereka di kantor pusat, Amerika Serikat.

Pada kesempatan ini penulis bermaksud membahas tentang proses meningkatnya angka kriminalitas di Amerika Serikat sejak tahun 1992. Sebab selain didominasi oleh kaum pria, pelaku pembunuhan tersebut rata-rata masih memiliki umur yang relatif muda.

Latar Belakang Sejarah Pembunuhan Sadis di Amerika Serikat

Peristiwa kekacauan ini bermula pada tahun 1992. Terhitung sejak zaman Amerika Serikat mengalami kesulitan ekonomi akibat krisis moneter (krismon). Karena kesulitan ekonomi sosial seperti ini, banyak rakyat menganggur dan homeless menggembel di pinggiran kota.

Mereka mengalami tekanan akibat depresi ekonomi. Hal ini pula yang menyebabkan salah satu di antaranya mengenal obat-obatan terlarang. 

Kala itu para “gembel” kota di Amerika Serikat mengonsumsi obat berjenis Testoteron untuk menghindari stress.

Namun bukannya stress yang hilang, obat itu justru menjadi pemicu utama masalah besar bagi si penggunanya. Sebab obat Testoteron menimbulkan dampak kecanduan. Mereka yang mengonsumsi obat ini bisa sakau dan pesakitan layaknya zombie hidup.

Proses sakaunya para homeless dimanfaatkan oleh kelompok mafia menjual psikotropika. Sasarannya untuk membuat orang-orang sakau bekerja dan mendapatkan harta dan membayar obat ini pada mereka si Mafia.

Alhasil banyak perampokan yang terjadi di setiap sudut kota di Amerika Serikat. Tak jarang kasus perampokan ini juga berbarengan dengan terjadinya pembunuhan. 

Majalah Gatra Edisi 14 Januari 1995 dalam tajuk Ragam: Negeri Ajang Kekerasan, menyebut FBI pernah mengutamakan pekerjaan mereka hanya untuk menuntaskan kasus ini hingga berbulan-bulan lamanya.

Baca Juga: Kedudukan Wanita Jepang Pasca PD II, Bangkit dari Dominasi Patriaki

Sebab menurut data mereka, pada tahun 1992 sebanyak 63% pembunuhan dilakukan oleh pria sakau, dan 7% pelaku wanita yang hampir over dosis.

FBI juga mencatat sebanyak 28% korban dari laki-laki. Pelaku pembunuhan ini kemungkinan besar berumur 18-25 tahun.

Menyerang Komunitas Kulit Hitam di Amerika Serikat

Selain menimpa korban kulit putih, pelaku kriminalitas yang meningkat terus di sepanjang tahun 1992 juga pernah menyerang komunitas kulit hitam di Amerika Serikat. Orang kulit hitam banyak jadi korban, tapi pelakunya juga berasal dari ras yang sama.

Orang kulit hitam membunuh orang kulit hitam, begitu lebih tepatnya. Ada 90% golongan kulit hitam yang terbunuh oleh sesama orang kulit hitam. 

Hal ini terjadi karena orang kulit hitam merasa berhak membunuh sesama rasnya yang sudah terbiasa berinteraksi.

Namun bukan karena kasus konsumsi psikotropika (obat-obatan terlarang), kasus pembunuhan sesama kulit hitam ini karena faktor kesulitan ekonomi. Mereka merampok dan menculik orang-orang kulit hitam kaya di Amerika Serikat untuk menguras harta bendanya.

Sedangkan para korban perampasan paksa kekayaan ini kebanyakan berumur kurang dari 30 tahun. Pengacau ini hanya menyasar orang-orang kulit hitam yang masih muda dan kaya. Namun sebaliknya dengan sasaran orang kulit putih.

Para pelaku pembunuhan oleh orang kulit hitam tahun 1992 ada juga yang mengincar lelaki tua dari kulit putih yang sombong.

Orang-orang kulit putih sombong ini terbiasa merendahkan masyarakat kulit hitam dan menyampingkan kepentingan mereka membela kulit hitam di Amerika Serikat. Serta mengharamkan pemberian amal untuk orang-orang di luar ras kulit putih di Amerika Serikat.

Baca Juga: Sejarah Komunisme di Rusia, Ajarannya Gagal Sejak Tahun 1922

Korban Pembunuhan Pemuda di Bawah 30 Tahun

Majalah Gatra Edisi 14 Januari 1995 juga mengungkapkan, apabila dikalkulasikan dengan kasus kriminal lainnya di sepanjang tahun 1992, kebanyakan korban pembunuhan sadis di Amerika Serikat ini berasal dari kalangan pemuda.

Pembunuhan sadis ini dilakukan dengan cara menembak dan menyembelih korban dengan senjata tajam. Tak jarang membawa alat proyek dan gergaji yang biasa untuk memotong pohon di hutan. Sebagian FBI juga menerima laporan ada yang dipentung oleh kapak dan palu pas di atas kepala.

Pelaku sadis ini ketika diperiksa ternyata mengonsumsi obat-obatan terlarang berjenis Testoteron. Mungkin karena pengaruh psikotropika ini pelaku berubah kesetanan dan tega membunuh korban dengan cara-cara yang sadis serta di luar nalar sehat.

Selain karena faktor sakau obat-obatan terlarang dan depresi ekonomi tahun 1992, FBI mengklaim modus kejahatan tersebut karena perselingkuhan dan perang antar gang di penjara yang berasal dari residivis penjahat kelas kakap Amerika Serikat. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

DPC PDI Perjuangan

DPC PDI Perjuangan Kota Banjar Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali Jadi Ketum Partai

harapanrakyat.com,- DPC PDI Perjuangan Kota Banjar, Jawa Barat, menyatakan tegak lurus dan mendukung penuh Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan 2025-2030. Hal itu disampaikan...
13 Orang Tewas Terkena Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa di Garut, Ini Pengakuan Korban Selamat

13 Orang Tewas Terkena Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa di Garut, Ini Pengakuan Korban Selamat

harapanrakyat.com,- Sebanyak 13 orang dikabarkan tewas terkena ledakan saat kemusnahan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). 13...
Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan

Disiplin Meningkat, Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan di Sumedang Tuai Apresiasi

harapanrakyat.com,- Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Markas Kodim 0610 Sumedang, Jawa Barat, mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Bupati Sumedang, Dony...
Calon Jamaah Haji Termuda

Cerita Calon Jamaah Haji Termuda di Kota Banjar yang Masih Berusia 18 Tahun

harapanrakyat.com,- Muhammad Bariq Al Faiz (18), warga Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, menjadi calon jamaah haji termuda asal Kota Banjar, Jawa Barat, dan tergabung dalam...
Asusila terhadap Anak

Ayah Tiri di Ciamis Lakukan Asusila terhadap Anak di Bawah Umur

harapanrakyat.com,- Seorang ayah tiri berinisial Y (39), warga Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak yang berusia 13 tahun....
Ayu Dewi buka suara soal candaan di pernikahan Luna Maya, tegaskan tak sindir Gisel. Foto: Istimewa

Ayu Dewi Buka Suara Usai Video Sindiran ke Gisel Viral, Tegaskan Hanya Bercanda

Nama Ayu Dewi buka suara kembali jadi perbincangan publik setelah video dirinya yang menyebut Gisella Anastasia dalam pidato pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier...