Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Modernisasi Mangkunegaran Abad ke-20, Menantang Adat Menjunjung Pengetahuan Barat

Sejarah Modernisasi Mangkunegaran Abad ke-20, Menantang Adat Menjunjung Pengetahuan Barat

Rasionalisasi birokrasi dan modernisasi di tanah Jawa diawali oleh kerajaan Mangkunegaran sejak awal abad ke-20 masehi. Raja, Abdi Dalem, sekaligus pamong-pamong rendahan di kerajaan Mangkunegaran rata-rata sudah melek modernisasi.

Salah satunya tyerlihat dari beberapa ornament kerajaan di Mangkunegaran, namun yang paling berpengaruh dari terjadinya proses modernisasi di Mangkunegaran yaitu tumbuhnya ideologi birokrasi Barat yang maju.

Pemerintah kolonial Belanda telah mengajarkan Mangkunegaran menjadi kerajaan yang modern. Mereka mendidik penerus Mangkunegaran untuk mendirikan struktur birokrasi yang rasional.

Hingga pada akhirnya banyak perubahan-perubahan cepat dalam pemerintahan Mangkunegaran yang menguntungkan.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pananjung, Cikal Bakal Daerah Pangandaran

Pada saat itu Mangkunegaran terkenal sebagai kerajaan di bawah Kesunanan Surakarta yang modern. Saking modernnya kerajaan ini, Kesunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, dan Pura Pakualaman juga kalah oleh Mangkunegaran dalam hal birokrasi.

Lantas bagaimana bisa Mangkunegaran se-modern itu? Mengapa Belanda begitu percaya dan mengajarkan struktur birokrasi yang modern pada Mangkunegaran?

Awal Modernisasi di Mangkunegaran Abad ke-20

Sejak awal abad ke-20 Mangkunegaran merupakan kerajaan yang maju. Perkembangan Mangkunegaran sebagai kerajaan yang maju nampaknya tak lepas dari peran Belanda.

Sebab pemerintah kolonial saat itu menuntun Mangkunegaran untuk memperbaiki sistem birokrasi dari istilah irasional menjadi rasional.

Artinya dari struktur pemerintahan kerajaan yang bersifat tradisional menjadi modern. Seperti pemilihan pemegang tahta kerajaan yang kala itu berasal dari trah (keturunan).

Belanda tidak setuju dengan hal ini, sebab faktor keturunan tidak akan sama dan berdampak baik bagi regenerasi kerajaan.

Oleh sebab itulah Belanda menyarankan Mangkunegaran untuk merombak seluruh kebijakan-kebijakan yang bersifat tradisionalis.

Menurut Wasino dalam buku berjudul “Modernisasi di Jantung Budaya Jawa: Mangkunegaran 1890-1944” (2014), perjalanan modernisasi di Mangkunegaran berjalan secara bertahap.

Hal inilah yang membuat doktrin-doktrin modern dalam tubuh kerajaan Jawa muncul menjadi hal yang baru.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sunda Galuh, Prasasti Kebon Kopi II 932 sebagai Petunjuk

Salah satu modernisasi yang berasal dari ajaran Belanda pada Mangkunegaran yaitu membentuk badan perang bernama Legiun Mangkunegaran.

Satuan perang orang Jawa ini pernah kontroversial, karena kedekatannya dengan Belanda yang kuat, Legiun Mangkunegaran pernah menyerang Aceh bersama Marsose Belanda.

Terlepas dari kisah memilukan itu Legiun Mangkunegaran sangat kentara sebagai simbol modernisasi di tanah Jawa. Hal ini terlihat dari kostum mereka seperti pangkat, seragam, dan senjata yang semuanya meniru prajurit Barat (Belanda).

Membentuk Kerjasama Birokrasi

Ketika mempertanyakan mengapa Belanda mau mempengaruhi modernisasi di Mangkunegaran, ada beberapa hipotesa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Belanda mempengaruhi Mangkunegaran dengan modernisasi Barat untuk menjalin kerjasama birokrasi yang saling menguntungkan.

Belanda menganggap Mangkunegaran sebagai kerajaan yang berpotensi bisa melayani Belanda dengan baik. Rata-rata pemegang kuasa di Mangkunegaran merupakan orang-orang loyal pada Belanda sejak zaman kejayaan VOC.

Artinya birokrasi kerajaan tersebut sudah tahu seluk beluk kolonial yang menaruh perhatian khusus pada kepentingannya di Jawa.

Oleh sebab itu untuk melancarkan niatnya ini mereka harus menyesuaikan pemikiran Mangkunegaran dengan orang-orang Eropa.

Caranya bukan Belanda yang harus menundukan pengetahuan dan menyamaratakannya dengan orang-orang Jawa di Mangkunegaran, melainkan mereka lah yang perlu mengerti pengetahuan orang-orang Barat.

Dengan kata lain Belanda perlu memberikan pengajaran untuk orang-orang di Mangkunegaran. Seluruh adat istiadat yang tidak relevan ditentangnya, bahkan ada yang dihilangkan untuk menyesuaikan diri dengan Belanda.

Orang-orang di Mangkunegaran cenderung menjungjung tinggi pengetahuan Barat. Mereka tidak alergi dengan pengetahuan formal. Padahal saat itu banyak yang menilai pengetahuan formal dengan pandangan buruk. Akan tetapi mereka melihat pendidikan Barat sebagai batu loncatan seseorang untuk menggapai kecerdasan.

Cita-cita menjadi masyarakat modern pun tercapai pada masa Mangkunegaran V. Namun sebagian pendapat sejarawan menyatakan pada zaman Mangkunegaran V sebetulnya Belanda lah yang berhasil mendominasi Surakarta.

Baca Juga: Sejarah Bajak Laut Nusantara, Pernah Disewa Kerajaan Sriwijaya

Namun terlepas dari mana yang salah dan benar, pada zaman Mangkunegaran V modernisasi di tanah Jawa mulai bertebaran secara luas. Bahkan di Kesunanan Surakarta sendiri pengetahuan Barat mulai digandrungi oleh banyak putera mahkota.

Belanda Menginfiltrasi Mangkunegaran

Peristiwa Belanda menginfiltasi Mangkunegaran merupakan salah satu resiko yang mendasar. Bukan sebagai kerugian tapi justru menjadi hasil dari keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang oleh Mangkunegaran V.

Dengan kata lain Mangkunegaran V tidak merasa dirugikan karena hal tersebut. Mangkunegaran sudah merasa dekat dan loyal dengan belanda.

Bahkan ketika Ratu Wilhelmina ikut campur dalam mengusulkan calon raja di Mangkunegaran, ia tidak merasa dikhianati.

Malahan Mangkunegaran V bangga karena kerajaan kecil ini bisa melibatkan Sang Ratu untuk memperbaiki struktur birokrasinya.

Selain itu Mangkunegaran V juga merasa senang dengan Ratu Wilhelmina karena telah mendapat kesempatan untuk membentuk sebuah pasukan perang bernama Legiun Mangkunegaran.

Meskipun harus memerangi bangsanya sendiri, Legiun Mangkunegaran yang pernah menyerang rakyat Aceh ini merupakan kebanggaan Mangkunegaran V. Menurutnya Lagiun Mangkunegara merupakan lambang modernisasi Jawa yang berpijak pada budaya dan pengetahuan Barat. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Microsoft Surface Pro 11, Keyboard Fleksibel & Baterai Setara Mac

Microsoft Surface Pro 11, Keyboard Fleksibel dan Baterai Setara Mac

Microsoft Surface Pro 11 membawa gebrakan baru. Ini merupakan laptop Microsoft terbaru. Kehadiran perangkat terbaru ini menarik perhatian banyak orang. Microsoft kini semakin baik...
Sejarah Siger Sunda, Mahkota untuk Pengantin Wanita

Sejarah Siger Sunda, Mahkota untuk Pengantin Wanita

Sejarah Siger Sunda cukup menarik untuk kita telisik lebih lanjut. Ya, Siger Sunda adalah hiasan kepala berbentuk mahkota yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam...
Kandang ayam terbakar

Sebuah Kandang Ayam di Ciamis Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Sebuah kandang ayam milik warga di Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ludes terbakar. Dugaan peristiwa kebakaran tersebut akibat alat oven...
Fitur Motion Photos Whatsapp, Apa Fungsinya?

Fitur Motion Photos Whatsapp, Apa Fungsinya?

WhatsApp kembali berinovasi dengan menghadirkan fitur baru bernama Motion Photos WhatsApp. Fitur Motion Photos WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk berbagi foto bergerak dalam obrolan...
Kandungan Surat Al Qiyamah, Dahsyatnya Hari Kiamat

Kandungan Surat Al Qiyamah, Dahsyatnya Hari Kiamat

Memahami pokok isi kandungan surat Al Qiyamah sudah semestinya dilakukan oleh umat muslim. Hal ini karena memahami kandungannya bisa membantu umat muslim untuk meningkatkan...
Cara Membuka File RAW di HP dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuka File RAW di HP dengan Mudah dan Praktis

Cara membuka file RAW di HP menjadi pertanyaan banyak pengguna yang gemar fotografi. Format RAW menyimpan lebih banyak detail daripada JPEG, sehingga sering digunakan...